8

1.1K 68 11
                                    

Jangan lupa vote ya😽😽
🐣🐣🐣

Selang infus terpasang dipergelangan tangan Chaeyoung. Bibirnya pucat mata terpejam rapat. Membuat Chanyeol seketika merasa bersalah.

"Kemarin nona Chaeyoung muntah-muntah hebat sampai pingsan dan dilarikan kerumah sakit." Ujar Jaehyun yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Lelaki itu juga tampak gusar dengan tatapan prihatin kearah Chaeyoung yang terbaring tak berdaya.

Chanyeol kemudian duduk disamping ranjang, mengambil sebelah tangan Chaeyoung untuk ia genggam dan sebelah lagi ia sentuhkan keperut buncit Chaeyoung, mengusapnya pelan seolah ingin meminta maaf karena ia tidak bisa menemani Chaeyoung dimasa-masa sulitnya.

"Apa janinnya baik-baik saja?"

Jaehyun tampak mengangguk ketika tatapan Chanyeol mengarah padanya. "Hmm. Hanya saja tubuh nona Chaeyoung tidak begitu kuat untuk menutrisi janin didalam perutnya. Dokter mengatakan dia kurang gizi. Kebiasaan nya dimasa menjadi idol tidak bisa dihilangkan. Nona Chaeyoung terbiasa makan dengan jumlah sedikit yang tanpa dia sadari dapat membahayakan bayinya bahkan dirinya sendiri."

Chaeyoung adalah wanita yang selalu memperhatikan bobot badannya. Ketakutan menjadi gemuk memicu Chaeyoung membatasi jumlah kalori yang masuk ke tubuhnya. Chanyeol tahu itu, yang Chanyeol tidak habis pikir tidakkah Chaeyoung sadar kalau sekarang ada nyawa lain didalam dirinya yang butuh asupan lebih untuk bisa bertahan hidup.

Lelaki itu menghembuskan napas agak berat. Chaeyoung terlihat damai meski wajahnya pucat "Apa dia belum bangun sejak kemarin?"

"Sudah Tuan. Tadi pagi Nona Chaeyoung terbangun mengeluh perutnya sakit, lalu dokter datang menyuntikkan obat hingga ia tertidur lagi dan belum terbangun hingga kini."

"Bagaimana dengan orang tuanya?"

"Nona Chaeyoung tidak pernah mengizinkanku untuk memberitahu tentang keadaannya kepada orang tuanya. Dia tidak ingin mereka khawatir."

Chanyeol diam. Isterinya ini benar-benar menahan sakitnya sendiri.

"Tuan tidak usah khawatir, besok siang Nona Chaeyoung sudah diperbolehkan pulang. Dengan syarat penjagaan maksimal. Pola makan nona Chaeyoung benar-benar harus di perhatikan."

Terdiam untuk sesaat. Mungkin untuk beberapa waktu ia memang harus tinggal bersama Chaeyoung demi janin yang dikandung Chaeyoung. Demi Tuhan Chanyeol juga menyayangi anak itu, bagaimanapun bayi yang dikandung Chaeyoung adalah darah dagingnya.

🐣🐣🐣

"Mau aku antar pulang?"

"Tidak perlu." Tolak Eunji sopan "aku bisa naik ta--" belum sempat Eunji menyelesaikan kalimatnya, Baekhyun sudah mendorong Eunji masuk mobil Sehun.

"Hemat uang! Lagipula rumah kalian searah." Lalu menyengir tanpa rasa bersalah, melambaikan tangan kearah Sehun dan Eunji "bye!"

Saat itu juga Sehun melajukan mobilnya, jadi Eunji tidak punya pilihan selain mengikut Chanyeol pulang kerumah orang tuanya.

"Baekhyun menyebalkan ya?" Sehun terkekeh mengangguk menyetujui "menyebalkan sekaligus menyenangkan." Sahutnya sambil menoleh ke Eunji lalu mereka tertawa bersama.

Tidak disangka Sehun ternyata lelaki yang hangat. Dan yang paling Eunji suka senyum Sehun itu manis, matanya sampai hilang. Menggemaskan seperti bayi.

"Kenal Baek dari kapan?"

"Hmmm, belum lama. Mungkin ada enam bulan lalu." Ujar Sehun terlihat berpikir sebelum menjawab, yang hanya diangguki oleh Eunji.

"Kau sendiri?"

Eunji terkekeh, "sejak masih bayi." Katanya membuat Sehun ikut tertawa.

"Ayahku dan ayah Baekhyun berteman jadi menurun ke anak-anak nya." Sambung Eunji. "Ngomong-ngomong Baekhyun bilang kita searah. Kau tinggal dimana?"

"Tidak jauh dari rumahmu. Jarak lima rumah." Katanya sambil mencoba fokus pada jalannya karena hujan mulai turun menghalangi pandangan,  "Tapi akhir-akhir ini aku tidak pernah melihatmu dirumah apa kau punya apartemen dan menginap disana sehingga tidak pernah pulang?"

"Huh?"

Eunji meneguk ludah seperti tersendat, "sejak kapan kau pindah kesana?"

"Sehari sebelum kau mengguyurku dengan air keran." Sindirnya yang membuat Eunji menggaruk kepalanya tidak gatal "maaf."

"Tidak masalah. Kerena kejadian itu aku jadi tertarik padamu."

Eunji menoleh lagi, dengan kedua alis saling bertaut bingung "tertarik padaku?"

"Iya. Kau cantik soalnya. Mantan pacar aktor kan?"

Seketika Eunji mengerjap canggung, "Ahh kau tahu soal itu."

"Siapa yang tidak tahu Park Chanyeol sang aktor besar yang menikahi pasangannya didrama setelah satu minggu sebelumnya mencampakkan wanita yang sudah ia kencani dua tahun belakangan. "

Bukan mencampakkan, lebih seperti menyembunyikan. Mereka tetap berhubungan tanpa ada yang tahu. Eunji meringis tiba-tiba meremat ujung gaunnya.

"Kau tidak apa-apa?"

Diamnya Eunji membuat Sehun sedikit merasa bersalah, "maaf. Aku tidak bermaksud menyinggungmu. Hanya saja masih tidak habis pikir dengan lelaki itu sampai mencampahkan dirimu demi wanita yang baru ia temui."

"Tidak apa-apa." Kata Eunji berbohong, hatinya terlukai tanpa ia mau. "Memang begitu kenyataannya." Senyumnya agak kaku. Sehun mengerti ia telah membuka luka lama, hingga membuat Eunji tidak nyaman.

Beruntung kecanggungan tidak berlangsung lama. Rumah Eunji sudah terlihat, pelan-pelan Sehun mulai menghentikan mobilnya.

"Aku duluan ya." Pamit Eunji sambil menunduk sopan sekalian mengucapakan terimakasih.

"Maaf soal yang tadi." Suara Sehun masih terdengar walau Eunji sudah menjauh beberapa langkah. Memaksa nya berbaik, dan tersenyum paksa, "tidak masalah." Kemudian melambaikan tangan ke Sehun yang juga dibalas labaian.

Eunji menghela napas sedikit frustasi, membuka pintu dan tidak siapapun dirumah. Ia hanya tersenyum setidaknya ia selamat detik ini.

🐣🐣🐣

"Kau pulang?" Suara lemah dan usapan lembut Chaeyoung dikepalanya membangunkan Chanyeol.

"Hi. Sudah bangun?" Bukannya menjawab Chanyeol malah bertanya hingga Chaeyoung mendecih lalu terkekeh pelan.

Lelaki itu terlihat sedikit kacau, rambutnya acak-acakan dengan lengan kemeja sudah digulung sebatas siku. "Belum mandi ya?"

Chanyeol menggeleng, kesadaran belum sepenuhnya menjemput dirinya terlihat menggemaskan dimata Chaeyoung sehingga ia cubit pipi Chanyeol yang entah kenapa terlihat lebih gembul dari biasanya itu sampai sampai Chanyeol berteriak perih. "Sakit."

"Lebih sakit anakmu karena ditinggal ayahnya lebih dari satu bulan tanpa kabar." Rajuk Chaeyoung yang membuat Chanyeol terdiam. "Sesibuk itu ya?"

Chanyeol mengangguk kemudian menggeleng bingung harus menjawab bagaimana. Tangannya kemudian terulur mengusap kening Chaeyoung lembut "maaf ya. Aku tidak tahu kalau kau kesuliatan dengan kehamilan ini."

Entah benar-benar tidak tahu atau tidak mau tahu. Jaehyun berkali-kali menghubungi Chanyeol tidak peenah sekalipun dia tanggapi. Makanya Chaeyoung bertanya 'apa sesibuk itu suaminya? Sampai tidak sempat mengecek ponselnya barang sedetik pun'

"Kata Jaehyun besok kau sudah boleh pulang. Makan mu harus mulai dijaga jangan malas makan. Kasian anak kita." Chaeyoung tersenyum dengan perhatian Chanyeol. "Mulai besok aku yang akan memasak untukmu."

"Memangnya bisa?" Tanya Chaeyoung menggoda suaminya yang terlewat pede "Nantikan ada Maria yang bantu." Jawab Chanyeol enteng membuat Chaeyoung mencebikan bibir sambil memukul bahu Chanyeol.

"Dasar!"

"Pokoknya harus cepat sembuh biar suamimu bisa kerja dengan tenang." Kelakar Chanyeol mengundang tawa dibibir Chaeyoung.

🐣🐣🐣

Uhuy lama tidak comeback ehe😂

Affair With My Ex [Chanyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang