13

1K 68 7
                                    

Kenyataan pahit menampar telak Park chaeyoung. Ekspektasi yang ia susun nyaris sempurna dihancurkan dalam hitungan detik.

Chaeyoung menggertakkan gigi marah. Lembar demi lembar foto mesra Chanyeol dan Eunji menghabisi hatinya dengan luka sayatan belati beracun.

Kepalanya pening, meremas kuat lembaran laknat yang baru saja ia dapatkan dari orang kepercayaannya, Mark Lee.

Emosi Chaeyoung bisa saja meledak bak gunung meletus siap menyemburkan larva panas kalau dilihat dari mukanya yang semakin memerah.

"Tenangkan dirimu, nona."

"Beritahu aku sejak kapan mereka berhubungan kembali, Mark?"

Ya Chaeyoung harus tahu demi mempertahankan harga diri yang bahkan tidak ia punya sejak mendudukkan diri dimeja makan lima menit lalu, namun ketika Mark mengatakan, "mereka tidak pernah mengakhiri hubungan mereka, bahkan disaat hari pernikahannya dengan nona. Tuan Chanyeol bersama perempuan itu berciuman didepan toilet pria."

Jantung Chaeyoung berdentam kencang, air mata mengalir tanpa bisa ditahan saat satu lembar lagi foto yang sempat Mark selipkan disaku belakang diberikan padanya. Getaran dibibir Chaeyoung begitu ketara berpengaruh besar dengan tiap kata yang keluar dari mulutnya.

"Aapa lagi ini?"

"Foto yang diambil salah seorang tamu pada hari itu. Hubungan mereka tetap berjalan tanpa ada yang tahu, Tuan Chanyeol bahkan membeli satu unit apartemen untuk mereka tinggali bersama dan--"

"Dan?"

Mark ragu memberitahu Chaeyoung, lelaki itu tampak berpikir menyusun kalimat agar tidak terlalu menyakiti Chaeyoung.

"Katakan Mark!"

"Tuan Chanyeol pergi ke New Zealand tidak hanya dengan Lucas. Wanita itu--juga ikut bersama mereka."

"Apa?!"

Terlalu terkejut, Chaeyoung berdiri dari duduknya menatap nanar Mark yang kini menundukan pandangan.

Chaeyoung memegangi perutnya yang semakin buncit, tiba-tiba terasa keram.

Bahkan Lucas pun tahu.

Chaeyoung ingat betul bagaimana manisnya Chanyeol berpamitan dengannya tiga hari yang lalu. Kecupan di keningnya yang Chanyeol bubuhkan sebelum berangkat bahkan masih terasa basah.

Sekarang. Bolehkah Chaeyoung merasa dirinya terlalu naif karena mengangap Chanyeol sudah mencintainya sejak kehadiran jabang bayi diperutnya?

"Nona tidak apa-apa?"

Mark menahan Chaeyoung yang nyaris terjatuh, wanita itu menekan kepalan tangannya diatas meja.

Ketidakpercayaan Chaeyoung terhadap Chanyeol seolah menjadi Boomerang yang harus Chaeyoung tanggung sendiri. Kalau saja Chaeyoung tahu hasil yang ia dapatkan akan berdampak seperih ini terhadap hatinya, tentu ia lebih memilih untuk tidak melakukan penyelidikan sama sekali.

Biar saja ia melalui hari tanpa mengetahui apapun.

Ini terlalu menyakitkan, satu bulan penuh Chanyeol bahkan tidak pulang kerumah, menelpon pun tidak. Kesalahan terbesar Chaeyoung karena memberikan kepercayaan sebesar itu terhadap lelaki yang hatinya tidak jelas untuk siapa.

"Kapan mereka kembali, Mark?"

"Dua hari lagi nona."

Helaan napas Chaeyoung tiba-tiba menjadi berat, mengumpulkan kembali foto-foto diatas meja dan memberikannya pada Mark, "simpan ini baik-baik Mark, kita akan menggunakan foto-foto ini jika sewaktu-waktu Chanyeol tidak bisa diajak berkompromi."

Affair With My Ex [Chanyeol]Where stories live. Discover now