01. 🏸|| Turnamen

765 94 6
                                    

     Stadion Mandala Krida dipenuhi teriakan menggema pendukung masing-masing pemain idola mereka. Sepasang pelajar badminton andalan kota Bandung kini menguji keahlian dilapangan, memukul shuttlecock dengan teknik yang mereka punya.

    Seragam merah dengan bawahan rok putih pendek. Seragam tersebut melekat pas ditubuh gadis proporsional bernama punggung 'Tamara'. Senjayana Tamara Nabiru, sering dipanggil Senja. Namun dalam dunia badminton sendiri ia memilih nama panggil Tamara atau Mara. Kemudian partner bermain Senja sendiri mengenakan seragam sama dengannya. Baju merah dipadukan celana putih pendek yaitu Raphael Axelion Romarend, sering dipanggil Phael atau El.

    Rapahel sendiri memilih nama punggung, 'AR. Phael'. Baik Raphael dan Senja adalah pasangan ganda campuran dari SMA Bhinabakti, Bandung. Raphael dan Senja merupakan sahabat dekat, selain dipertemukan di dunia badminton mereka juga bertetangga. Hari ini adalah final ganda campuran Turnamen Sirkuit Nasional Yogyakarta Open. Artinya, menang atau kalah mereka akan pulang ke kota kelahiran mereka, Bandung.

   Suara gesekan tapak kaki mengiringi pertandingan mereka, match poin. Seketika suasana stadion tiba-tiba menegang, greget dan rasa deg deg-an bercampur menjadi satu.Tidak kalah tegang dengan anak laki-laki yang duduk di tribun paling depan. Celana jeans hitam koyak di bagian lutut  dan kaos putih polos, terlihat sangat tampan dipadukan dengan topi hitam dan masker menutupi sebagian wajahnya.

    Langit Damara Nabiru, sering dipanggil Langit adalah saudara kembar Senja. Sama seperti sang kembaran, Langit juga pemain tunggal putra andalan kota Bandung. Langit sendiri sudah selesai bertanding kemarin dan berhasil membawa pulang medali emas. Lagi dan lagi ia menambah koleksi piala di SMA Bhinabakti.

   Raphael dan Senja kembali memenangkan babak kedua, setelah juga mereka memenangkan pertandingan dibabak pertama. Suara teriakan, tepuk tangan, dan sorakan meriah Mara'El memenuhi stadion Mandala Krida.

   Mara'El yang artinya Tamara dan Phael.

   Raphael memeluk Senja, kemudian ber'tos ria. Setelahnya mereka menyapa lawan main mereka kemudian bergantian menyalami wasit dan panitia pertandingan kemudian berjalan ke pinggir lapangan. Keringnya tenggorokan setelah bertarung melada dua murid kebanggaan Bhinabakti, Senja  langsung meneguk air mineral sampai tandas. Setelah memastikan wajahnya sudah terelap bersih dengan haduk putih, Senja kemudian mengemasi raketnya.

    "Lo hebat Ja!." Puji Raphael yang di samping Senja, juga mengemasi raketnya.

   "Lo juga El, smash-an lo.. Beh! Ngga ada duanya." Kekeh Senja, mereka berdua kembali melakukan tos.
    
Raphael menenteng tasnya, handuk putih ia kesampingkan di bahu kanannya dan tangan kanannya masih menggenggam botol air mineral yang tersisa setengah.

   "Langitt.." Senja menjatuhkan tasnya begitu saja membuat Raphael menggeleng tidak habis fikir. Lihat, Senja  sekarang merentangkan tangannya kepada Langit tanpa peduli tasnya.

Dasar bocah!

   "Congrats!" Langit memeluk Senja, tidak peduli kembarannya itu dibanjiri keringat. Toh pun Senja juga melakukan hal yang sama setiap ia selesai bertanding.

   "Makasihhh.." Senja meloncat-loncat kegirangan.

   "Bau asem, Ja." Langit melepas pelukannya, menutup hidung kemudian menjauh dari kembarannya. Kelakuan Langit yang seperti ini sukses membuat Senja kesal, dengan senang hati Senja menghadiahi tabokan.

    "Selamat El, gue yakin kalian menang berkat keahlian lo. Senja mah ngga ada apa-apanya." Lagi-lagi Langit meledek Senja.  Langit menepuk bahu Raphael, yang ditepuk mengangguk kemudian terkekeh melihat Senja yang cemberut.

Senja di Langit NabiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang