13.🏸|| Cinta Langit Terhalang Restu

187 22 18
                                    

Dua pasang anak manusia itu saling diam, di uks Senja terbaring lemah. Raphael baru saja selesai menyuapi sahabatnya itu semangkuk bubur ayam dari kantin mak Jingga.

"El.. Lo marah sama gue? Tapi kenapa?" Lirih Senja, jujur saja ia sedih dengan perubahan Raphael. Tidak ada lagi Raphael yang perhatian, ini bukan Raphael nya.

Cowok blasteran Thailand itu dia tak bersuara, jika mengingat kejadian Senja dan Fabian tempo lalu membuat mood seorang Raphael anjlok seketika. Tidak ingin mendiami Senja sebenarnya, ia juga rindu bibir cerewet gadis itu, namun ia juga masih kesal.

"El.. Senja salah apa? Kok dari semalam diemin aku sih."

Kalau sudah begitu, Raphael serba salah. Senja mengubah cara bicaranya, hati Raphael tentu goyah, rasa kesalnya hilang seketika. Tadinya Raphael buang muka, kini menghadap Senja sepenuhnya.

"Lo kenapa ngga makan, hm?" Tangan Raphael mengusap perhatian keringat yang bercucur di pelipis Senja.

"Tadi.. Buru buru." Cicit Senja pelan.

"Lo kan punya sakit maag Ja, kalo cantiknya El ini sakit yang sedih siapa, hm?" Raphael mengacak rambut Senja, lalu memperbaikinya lagi.

"Abisnya Senja kepikiran El terus." Bibirnya mengerucut, matanya memelas seperti anak anjing.

"Bisa ngga ngemesin ga?" Sangking gemasnya Rapahel mencubit pipi Senja.

"Sakitt.." Rengek Senja, padahal yang sakit perutnya. Raphael yakin cubitannya tidak berefek apapun, lantas cowok itu tertawa.

"Mana yang sakit?" Tanya Raphael, gadis di depannya menunjuk pipi sebelah kanan miliknya.

"Mau di sun?" Tawar Raphael menaik turunkan alisnya dengan genit, si polos Senja mengangguk saja.

Cup.

"Masih sakit ngga?" Senja mengangguk lagi.

Cup.

"Masih?" Raphael mendapat anggukan lagi.

Baru ingin merapatkan bibirnya lagi ke daging kenyal pipi Senja, cemo'oh Gege mengagetkan mereka berdua, "Astagfirullah, ya Allah. Gua denger suara cup cup, UCUP.. LO DIPANGGIL SAMA EL!" Seru Gege yang baru ingin masuk ke uks disunguhkan film dewasa.

Ciuman ciuman bunyi dua sahabatnya itu membuat telinganya dan mata suci Gege ternodai. Sial, si Ucup beneran datang ke uks.

"Paan Ge?" Tanya Ucup Alxander, keturunan Amerika Indonesia. Ucup yang sedang kejar kejaran dengan temannya tepogoh pogoh nyamperin Gege dengan nafas ngos-ngosan.

"Ngga apa-apa, cuma misscall. Hush.. Sono lu Cup, napas lo napas naga." Usir Gege.

"Bocah bangsat!" Umpat Ucup.

Gege masuk ke dalam uks dengan ekspresi menggoda Senja. Cowok itu menaik turunkan alisnya, matanya membulat menatap Senja, dengan senyum senyum yang ingin sekali Raphael tonjok.

"Pipi lo udah ga perawan, Ja." Gege mencolek bahu Senja, lalu menatap Raphael, "Bibir lo udah ga suci El." Gege menendang betis Raphael pelan.

"Autis!" Cibir Raphael.

"Dih dih, gue aduin ke Langit ye?" Ancam Gege, "Lo.. Perkosa Senja." Lanjutnya ngawur.

"Silahkan. Oh atau lo mau videoin biar ada barang bukti, biar gue perkosa di depan lo." Cetus Raphael, kesal sekali melihat tingkah Gege ini.

"Oh nantang lo, cepet cepet! Mana gue mau videoin." Tantang Gege, mengambil ancang ancang membuka ponselnya.

Mata Gege melotot kala Raphael mengukung Senja diatas bangsal uks, "LANGIT.. ADEK LO MAU DI UNBOXING!!" Teriak Gege lari ngacir keluar dari uks.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 06, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Senja di Langit NabiruWhere stories live. Discover now