1. IDENTITY

427 49 7
                                    

Brak!

Ploy memukul meja dengan kerasnya. Ia berdiri dan kemudian melemparkan beberapa barang melewati Mean yang dengan mudah menghindarinya. 

Ploy marah besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ploy marah besar. Anak satu-satunya yang merupakan pewaris kerajaan bisnis Phiravich itu menentang perjodohan yang sudah ia atur sedemikian rumitnya.

Ia mendatangkan sang calon pengantin dari Inggris, tetapi Mean dengan seenaknya bilang tidak mau dan malah membawa kekasihnya, Neena, seorang desainer perhiasan dan juga kekasihnya yang sudah ia kencani sejak lima tahun lalu.

"Aku tak akan menerimanya menjadi menantuku. Kau tak paham. Kau sudah dijodohkan dengan Plan sejak kau masih dalam kandunganku. Kau harus menikahi dirinya sebab ia adalah sumber hidupmu," bentak Ploy. Ia mencoba menenangkan dirinya sambil mengelus dadanya.

Mean tetap menolaknya. Pertama, ia tak mengenal Plan. Kedua, bagi dirinya Neena adalah sumber hidupnya. Itu penjelasan yang sederhana yang seharusnya ibunya terima dengan mudah. Namun, ini malah berubah menjadi hal yang besar dan kini ibunya semakin dikuasai amarah.

"Baiklah! Aku akan menurut kepada Mae," ujar Mean pada akhirnya. Ploy diam dan memicingkan matanya sebab Mean seolah belum selesai dengan perkataannya.

"Aku akan menikahi keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Aku akan menikahi keduanya. Itu keputusanku dan final. Mae terima itu atau sama sekali takkan ada pernikahan dengan perempuan pilihan Mae itu!" ancam Mean.

"Kau akan menyesal, Mean!" nada ibunya kesal.

"Tidak akan, Mae. Bahkan aku akan membuatmu bahagia dengan membuat pilihan Mae itu menjadi istri yang pertama," ujar Mean lagi sambil tertawa dengan rasa menang dan keluar meninggalkan ibunya yang terpaku di sana.

"Ploy, seharusnya kau beritahu dia yang sebenarnya," ujar Gong, asisten Ploy.

"Biarkan saja! Dia akan tahu dan belajar dari kesalahannya. Nanti dia akan menyadari siapa dirinya. Masih ada dua tahun, Gong. Sudahlah!" ujar Ploy sambil mengepalkan tangannya.

"Yang paling penting, Plan dinikahi Mean. Jika tidak, Mean akan mati," ujar Ploy lagi sambil memegang pelipisnya. Gong hanya menganggukkan kepalanya.

Track 6 Mean and Plan Short Stories CollectionsWhere stories live. Discover now