1. LATELY

325 42 3
                                    

Akhir-akhir ini ada yang aneh dengan Mean, khususnya, sikap dirinya kepada Plan. Setidaknya itulah pikiran Plan yang sejak awal masuk ke klub bola Voli Puteri dan Mean masuk ke bola Voli Putera di kampus mereka, Mean hanya berbicara dengan Plan sebatas tegur dan sapa dan jadwal latihan. Topik terakhir akan menjadi perbincangan jika saja semua temannya lambat menjawab tentang hal itu.

Namun, akhir-akhir ini, semenjak Love, Kapten Tim Bola Voli Puteri dan Perth, Kapten Tim Bola Voli Putera kembali menjalin kasih setelah sebelumnya tegang dan rehat untuk sementara waktu, Mean lebih fokus pada Plan dan sering sekali secara diam-diam memberikan perhatian kepada Plan yang membuat Plan sendiri menjadi aneh dan bingung dan canggung.

Sebelumnya semuanya tahu bahwa Mean sering menggoda Love dan hampir semuanya seperti berpikir bahwa Mean memang naksir Love dan sepertinya serius dengan sang Kapten, tapi Love mengabaikan Mean.

Tentunya ini bukan tanpa alasan. Sikap Mean yang sangat suka bercanda dan terbuka dan selalu iseng tapi juga perhatian kepada para wanita, termasuk anggota Klub Voli itu membuat Love berpikir Mean memang seperti itu. Jadi, tidak ada alasan yang istimewa tentang Mean kepada Love.

Plus, Mean sering sekali berbicara soal strategi dengan Love. Dulu ketika Love dan Perth putus sementara, Mean pasti berbicara pada setiap orang pada waktu yang berbeda, tapi semenjak sekarang Perth dan Love kembali bersama, Mean berbicara langsung dengan mereka.

Sikap mendekati dan perhatian ini sekarang menjadi beralih kepada Plan. Plan yang sangat pendiam dan tak banyak bicara sering dibuat bertanya-tanya olehnya. Sama halnya seperti Love, Plan juga berpikir bahwa sikap Mean memang seperti itu kepada semua orang, khususnya anggota klub, tapi lama-kelamaan, Plan menjadi bingung, sebab yang dilakukan Mean kepada Plan sudah sampai pada tahap kontak fisik.

Masa iya, ia melakukan semua itu kepada semua orang wanita di klubnya. Apa Perlu ia bertanya kepada semua temannya di dalam klub? Tapi, ia sempat memergoki mengobrol berdua dengan beberapa teman perempuannya yang berbeda di tempat yang berbeda pula, sikap Mean kepada mereka sangat ramah dan sama sekali tak ada kontak fisik seperti sentuh atau peluk.

Ia bahkan pernah memergoki Mean tengah menolak Neena, teman klub voli juga yang terkenal paling cantik dan seksi. Banyak lelaki, di dalam dan di luar klub, mengejarnya, tapi Mean malah menolaknya. Bukankah itu aneh?

Ada banyak contoh kontak yang bukan hanya fisik saja sebenarnya. Kedua kontak ini fisik dan non fisik itu sepertinya dilakukan diam-diam. Entah ada orang yang tahu atau tidak, yang jelas Plan sekarang kebingungan.

Kontak non fisik misalnya saja, Mean sering melihat dirinya diam-diam dan Plan merasakannya dan saat ia melihat ke arahnya, Mean akan dengan cepat mengalihkan pandangannya. Mean sering meneleponnya untuk hal yang tidak penting atau mengiriminya line dan bertanya tentang makanan atau minuman atau apa saja yang juga tak penting.

Kontak fisik misalnya saja Mean terlalu sering memegang tangannya diam-diam sambil menatapnya dengan lembut seraya tersenyum, mengelus halus bagian-bagian tubuhnya yang membuatnya geli sekaligus merinding, pernah memeluknya dari belakang beberapa kali, mencium keningnya dan yang paling ekstrim adalah mencium bibirnya diam-diam saat di klinik dan di ruang loker.

Jika diteruskan, Mena bisa dianggap mesum dan melakukan pelecehan seksual kepadanya. Plan sangat ingin bertanya, tapi ia tak punya keberanian, terlebih Mean selalu mengobrol dengan Neena atau anggota klub voli lelaki dan perempuan lainnya, berbaur dengan mudah sehingga itu membuatnya bingung.

Sehari sebelum pertandingan grup Voli Putra, Plan membeli sejumlah jimat keberuntungan dan kemenangan dan membagikannya kepada semua anggota. Itu kebiasaannya. Kedua tim, Putra dan Putri, sangat solid terlebih karen pelatihnya sama.

Mean terlihat sangat bahagia. Ia bahkan mengirim pesan line kepada Plan untuk berterika kasih dan pada malam sebelum pertandingan, Mean datang ke rumah Plan dan meminta Plan untuk datang ke pertandingan dan menyemangati dirinya.

Plan kaget mengapa Mean harus memintanya secara spesifik. Semua anggota klub Voli, baik putra maupun putri wajib saling memberi dukungan.

"Tolong pakai ini untukku," ujar Mean sambil memberikan Beanie berwarna hijau dan bertuliskan My Cutie Lion. Plan terkejut dan hampir akan bertanya tentang alasan Mean datang ke rumahnya, tapi ia urungkan niatnya saat Mean tetiba mencium pipi kanannya dengan cepat dan berlari meninggalkannya.

Saat pertandingan tentu saja Plan memakai itu, meski ia tampaknya terlalu percaya diri jika akan menyimpulkan bahwa Mean menyukai dirinya. Rasanya tak mungkin. Ia dan Mean jauh berbeda. Tapi semua sikap Mean menunjukkam istimewa untuk Plan. Ah sudahlah! Plan bingung.

Klub voli Putra memenangkan pertandingan. Mereka merayakan di rumah pelatih, Phi Gong. Dan anggota klub perempuan juga ikut bergabung dan bahkan memasak untuk mereka. Saat Plan sendirian di dapur, mencuci tangannya di wastafel, Mean tetiba memeluknya dari belakang dan berbisik.

"Terima kasih karena sudah mendukungku dan memakai hadiahku. Aku jadi lebih bersemangat," bisik Mean lalu ia mencium pipi kiri Plan dengan cepat dan melepas pelukannya dengan cepat juga sebab mendengar suara langkah kaki dan obrolan yang mengarah ke dapur.

Plan hanya diam dan tercengang. Ia meneguk ludahnya dan mengelus dadanya, menenangkan dirinya.

Di lain kesempatan adalah saat giliran Tim Putri melakukan pertandingan. Semalam sebelumnya, Mean menelepon Plan dan memberinya semangat. Lalu pada hari pertandingannya, Plan baru saja keluar dari toilet dan tetiba Mean menyelipkannya gelang tangan dan bilang 'Su Su Na' sambil mencium keningnya. Dan ia pergi begitu saja.

Plan menatap gelang tangan itu, dan menatap punggung Mean yang bergegas pergi dengan teman-teman klub lainnya menuju bangku penonton.

"Plan, ayoo!" teriak Love dan Sammy dan ia langsung menganggukkan kepalanya dan bergegas mengikuti mereka. Plan memakai gelang tangan pemberian Mean dan benar itu memberinya semangat.

Pertandingan dimenangkan juga oleh tim Puteri dan Plan yang kelelahan tertidur di dalam bus yang mengangkut mereka pulang.

Saat ia bangun, ia merasa bibirnya digamit seseorang dan ia membelalak sebab Mean yang melakukannya. Mata Mean terpejam saat itu dan agar Mean tak tahu bahwa ia sudah bangun, ia kembali memejamkan matanya. Mean menghentikan kegiatannya saat ia mendengar Love dan Sammy kembali ke bus untuk membangunkan Plan.

"Mean, kau di sini?" tanya Love kaget.

"Aku menunggunya. Kasihan tidak ada orang," ujar Mean berbohong.

"Ah, begitu. Terima kasih banyak. Sekarang ada kami. Kau boleh pergi," ujar Sammy.

"Oke," jawab Mean dengan cepat. Ia pergi meninggalkan mereka.

***
Plan menyentuh bibirnya lembut. Ia berada di kamarnya, baru saja selesai mandi. Ia mengurai rambutnya karena masih agak basah.

Sungguh ia bingung dengan semua yang dilakukan oleh Mean kepadanya. Jika Mean menyukainya, kenapa dia tak bilang saja bahwa dia menyukai Plan dan ia pasti akan menerimanya. Ia juga merasa istimewa dengan perlakuan Mean itu.

Sejujurnya, ia juga menyukai Mean bahkan saat Mean memberikan perhatian pada Love, ia sempat cemburu. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia sangat bersyukur ketika Love kembali dengan Perth. Apa yang membuat Mean tak mengatakan apa-apa kepadanya? Apa dia hanya mempermainkan dirinya? Dia ingin melecehkannya. O, sungguh dia sangat bingung!

Bersambung








Track 6 Mean and Plan Short Stories CollectionsTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon