bab 4 tak sengaja

8.5K 570 4
                                    

"zaman sekarang apa yang tidak bisa di lakukan dengan uang."

Kayana.

Satu Minggu kemudian .....

Pada awalnya Kayana akan mencari seseorang yang telah menolongnya. Namun, karena kesibukan ia dalam bekerja, membuat Kayana lupa. Hingga tanpa sengaja, ia melihat pria yang telah menolongnya sedang gelisah seperti sedang mencari bantuan di tepi jalan, hari memang sudah sangat sore dan kebetulan Kayana baru saja keluar dari kantor.

"Hai," sapa Kayana kepada Dirza setelah menepikan mobilnya di pinggir jalan kemudian menyapa Dirza.

Sedangkan Dirza yang merasa ada yang menyapanya pun menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

Deg.

Seketika jantung Dirza berdetak keras saat bertatapan langsung dengan mata angkuh itu. Namun, sebisa mungkin Dirza terlihat baik-baik saja.

"Kamu orang yang telah menolongku bukan," Dirza diam tanpa menjawab perkataan Kayana. Dirza tidak ingin terlihat sedang berada di posisi sulit. Sehingga orang yang telah ia tolong bersimpati padanya.

"Baiklah jika kamu tidak mau menjawab tidak apa. " Kayana pun menyodorkan amplop berisi uang yang telah ia siapkan jauh-jauh hari.

Dirza yang melihat itu kembali menatap mata Kayana dengan intens.

"Ambilah pasti kamu butuh ini."

"Tidak, terimakasih. Saya memang butuh uang, tapi saya tidak ingin seseorang yang telah saya tolong memberi imbalan," jawab Dirza setelah beberapa kali Kayana berbicara.

"Kak Dirza!" tarik bocah berusia sepuluh tahun kepada lengan Dirza.

"Ayo bawa ibu ke rumah sakit," rengeknya dengan bercucuran air mata.

"Firza," ucap Dirza mencoba menenangkan adiknya yang menangis.

"Hei ada apa dengan ibumu?" tanya Kayana kepada anak kecil yang bernama Firza itu.

"Ibu sakit. Dan kata orang-orang ibu harus di bawa ke rumah sakit, jika ingin sembuh," jawab Firza polos.

"Dimana ibumu sekarang?" Tanya Kayana lagi.

"Itu," tunjuk Firza, ke arah m dimana ibunya berada dengan kakak perempuannya yang bernama Firda.

Kayana pun mengikuti arah telunjuk tangan Firza. Dan ketika ia melihatnya. Dia terbelalak kaget, Karena melihat wanita tua yang sedang sakit berada di gerobak untuk memungut barang bakas.

"Astaga," gumam Kayana ia pun segera menghampiri wanita tua yang sedang sakit itu bersama anak gadis di sampingnya yang sedang menangis.

Dirza yang melihat Kayana menghampiri ibunya dan juga adiknya pun ikut menyusul.

"Ya ampun ini sudah sangat parah sebaiknya cepat di bawa ke rumah sakit," ucap Kayana ketika melihat wanita tua yang sangat pucat dan terbaring lemah itu.

"Hiks hiks hiks .... Ibu bangun...," Kata Firda mencoba membangunkan sang ibu.

"Maaf nona bisa anda _" namun belum selesai Dirza mengatakan sesuatu, Kayana sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Sebaiknya segera bawa ibumu ke rumah sakit." Kata Kayana.

"Hei_,"

"Jangan banyak bicara!" Perintah Kayana dengan tegas.

Dirza yang melihat kedua adiknya yang sudah menangis pun tak punya pilihan menerima pertolongan Kayana. Wanita angkuh yang membuat jantungnya berdetak keras.

Not A Wedding Contrac (Selesai) Where stories live. Discover now