2

5.8K 775 134
                                    

Claude pov

Hari ini banyak sekali pekerjaan yang harus di selesaikan, untung saja selesai tepat waktu, kurasa aku akan jalan jalan di sekitar istana ku.

Hm? Aku melihat ada anak kecil yang sedang berjalan di sekitar istana ku, siapa dia? Aku pun berjalan mendekatinya.

Ia terlihat gemetar saat aku mendekatinya. "Siapa kau? " Tanyaku dengan suara mengintimidasi.

Ia makin gemetaran namun sepertinya aku pernah melihat wajahnya, ah penari dari Siodonna itu ya? Jadi ini anaknya.

Kurasa si penari itu memiliki 2 anak, terakhir sebelum aku meninggalkan istana ruby setelah membantai semua orang kecuali anak kembar itu aku sempat melihat mereka.

Salah satu sedang menangis seperti mengetahui ia akan di bunuh, sedangkan yang satunya seperti tertidur dan bernafas dengan lembut.

Flashback

Aku sudah membunuh semua orang di istana Ruby kecuali anak kembar yang di miliki oleh Diana dan salah satu pelayan di sana.

"Siapa nama kedua anak itu" Aku bertanya ke arah pelayan yang gemetaran.

"No-nona Diana ha-hanya sempat memberi nama kepada sala-salah satu anaknya yaitu A-Athanasia, se-sedangkan adik kem-kembarnya belum di beri nama ka-karena nona Diana sudah telanjur meng-menghembuskan nafas terakhirnya" Pelayan itu gemetaran sambil mengeluarkan air mata.

"Cih, bunuh pelayan itu" Aku menyuruh prajuritnya untuk membunuhnya, pelayan itu hanya pasrah menerima keadaanmya.

"Athanasia ya, menarik, aku ingin tahu seberapa gigih kau dapat bertahan hidup layaknya nama itu" Aku menatap ke arah bayi yang di namai Athanasia yang masih menangis.

Aku kemudian menoleh ke arah bayi yang diam, aku mendekatkan wajahku ke arah wajahnya.

Hembusan nafasnya seperti menghipnotis orang lain di sekitarnya, memberi ketenangan dengan hembusan nafas lembut itu. Lembut nan menyejukkan.

"Airene, Airene de Alger Obelia itu namanya" Aku melangkah keluar istana. Sebenarnya aku ingin mengambil Airene dan merawatnya di istana ku. Entah mengapa aku ingin sekali terus berada di dekatnya, ia membuatku merasa tenang dan nyaman, apa aku menyayanginya? Sepertinya... Iya?

Namun entah kenapa aku tidak mengambilnya dan meninggalkan dirinya bersama saudarinya di istana Ruby.

Setiap saat aku selalu memikirkannya, apa ia baik baik saja di sana bersama saudarinya dan para pelayannya? Aku ingin mengambilnya kembali namun selalu saja tidak ada waktu yang tepat untuk melakukan hal itu.

Tunggu aku, Airene.

Flashback off

Aku kembali melihat anak Diana itu.

Apakah dia Athanasia atau Airene?

Ck, kurasa dia benar benar takut padaku, "siapa kau? " Aku bertanya lagi namun dengan nada suara yang agak lebih lembut.

"A-aku, na-namaku Airene.. "

Deg, Airene?

Ku lihat lagi wajahnya, ia ketakutan namun terlihat imut, seperti sedang takut akan melihat hantu saja.

"Si-siapa kau? Ka-kalau kau hantu tolo-tolong jangan mendekat! " Ia menutup lagi matanya dan jongkok sambil menutupi kepalanya dengan tangannya.

Huh, kurasa ia tidak bisa melihat wajahku karena gelap di sini, tapi dia terlihat imut walau ketakutan, sudahlah kupikir lebih baik melihat dia tidak ketakutan.

I'm her sister?! || Wmmap fanfictDonde viven las historias. Descúbrelo ahora