9

3.5K 493 86
                                    

Claude Pov

Sudah dua hari berlalu semenjak kejadian itu. Aku masih saja tidak bisa tenang memikirkan kedua putriku yang belum sadar.

Ugh, seharusnya mereka bangun hari ini kan?

Di dua hari terakhir, aku dan Felix selalu menyempatkan diri untuk melihat kedua putriku. Aku juga memberikan sihir kepada mereka agar rasa sakit mereka mereda, dan luka-luka yang ada pada mereka menjadi sembuh dan tidak berbekas.

Namun sihirku tidak seratus persen membuat mereka sembuh. Kemungkinan Athanasia tetap akan memerlukan waktu untuk berjalan seperti bisanya, ia akan kesulitan berjalan untuk sementara waktu.

Sedangkan Airene, aku selalu berharap ingatannya tidak apa-apa setelah kejadian itu. Jika ada sesuatu yang terjadi dengan ingatannya, aku akan mencari segala cara untuk mengembalikan ingatannya seperti biasanya lagi. Bahkan jika aku harus memakai sihir hitam, aku... akan tetap melakukannya..?

Oh, bagaimana dengan kabar pelayan sial*n itu? Dia sudah dihancurkan oleh diriku dan Felix. Tak lupa keluarganya juga mendapat nasib yang sama, siapa yang membuat mereka hancur hm? Tentu Felix dan para prajurit Obelia yang dipenuhi amarah setelah tahu kedua putriku dianiaya oleh pelayan sial*n itu. Aku tentu tidak bisa menolak para prajurit yang ingin ikut membalas keluarga Xelle, justru saat mereka mengajukan diri aku malah merasa sangat tertarik untuk menyetujui nya.

Flashback

"Yang mulia, bolehkah kami ikut tuan Rovein untuk menghancurkan keluarga Xelle? Kami tidak akan mengecewakan yang mulia" Salah satu perwakilan dari para prajurit yang ada di istana Obelia datang ke ruangan kerjaku.

Felix yang berada di sampingku, sebenarnya ia sudah bersiap untuk pergi ke kediaman Xelle namun setelah mendengar ada perwakilan prajurit yang datang ke ruangan kerjaku, ia menunda kepergiannya. Sepertinya ia juga tertarik dengan kemauan para prajurit. Semakin banyak yang ikut, bukannya akan semakin lebih mudah untuk menghancurkan keluarga Xelle?

Aku hanya memasang raut wajah datar mendengar permintaan dari perwakilan prajurit itu.

"Hmm, baiklah kurasa kalian ikut saja dengan Felix untuk menghancurkan mereka. Buat mereka menderita dulu baru buat mereka menghembuskan nafas terakhir mereka dengan rasa tersiksa" Aku akhirnya menyunggingkan senyum sadis.

Perwakilan prajurit yang mendengar persetujuan ku langsung menjawab dengan senang, "kami tidak akan mengecewakan yang mulia" Perwakilan prajurit itu pamit dan meninggalkan ruangan kerjaku.

Felix juga ikut menyunggingkan senyum mengerikan nya itu, lalu ia mengikuti perwakilan prajurit tersebut ke luar ruangan ku.

Welcome to hell.

Flashback off

Sekarang aku berada di ruangan kerjaku untuk mengurus berkas yang berisi laporan-laporan tentang kerajaan. Membosankan, namun ini bentuk tanggung jawab ku sebagai raja dari Obelia.

Hanya ada guratan pena yang terdengar di ruangan. Namun suara guratan pena milikku terhenti karena suara ketukan dari luar ruangan.

Tok! Tok!

"Yang mulia, ini saya Felix Rovein"

I'm her sister?! || Wmmap fanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang