03

3.1K 432 70
                                    

Happy reading! Muach

***

Rintik hujan beserta petir malam itu pertanda kesedihan bagi manusia manis yang bernama soobin.

Soobin dan bundanya segera menuju rumah sakit. Ada kabar bahwa ayahnya mengalami kecelakaan beruntun.

Dan keadaannya sangat kritis.

"Ayah baik-baik saja,bunda. Soobin yakin.."

Soobin terus menenangkan bundanya yang sedang gelisah diruang tunggu rumah sakit. Padahal dirinya sendiri juga sangat gelisah.

Sengaja menahan air matanya didepan sang bunda. Soobin gak mau terlihat lemah. Sedangkan bundanya sedang menangis saat ini.

Klek

Pintu UGD dibuka sang dokter, pas itu juga soobin dan bundanya segera menghampiri.

"B-bagaimana suami saya,dok?" Suara bunda yang sedikit serak dan gemetar.

Dokter itu menghembuskan nafas berat dan tertunduk. Saat melihat ekspresi dokter saat itu, soobin berfirasat 'pertanda buruk' yang terjadi pada ayahnya.

"Suami anda.."

***

Yeonjun melajukan mobil sport nya ditengah hujan lebat menuju ke sebuah kafe klasik ditempat terpencil.

Anehnya,kafe itu masih buka.

Dia memasuki kafe bertulis kan 'eternally de cafe'.

"Disini!" Teriak seseorang agar yeonjun menghampirinya.

Yeonjun duduk didepannya dengan raut wajah tak suka dan dingin.

"Aku gak nyangka kamu datang secepat ini--"

"Langsung aja." Kata yeonjun dengan ketus.

"Ah, baiklah."

Wanita itu tertunduk sambil memainkan kuku bercat merahnya.

"Ayo balikan!" Ucap nayeon.

***

"Chan, punya makanan lagi gak?"

"Kaga. Dah diabisin semua sama lu bgsd." Jawab haechan sinis.

Beomgyu hanya tertawa bengek melihat wajah haechan yang jelek dimatanya. Dia jadi inget iklan kecap bango.

"Heh malika!"

"Bangsad!" Haechan mengepalkan tangannya tapi gak berani nonjok.

Yakali ngajak gelud dirumahnya beomgyu. Ntar diusir dia.. dan auto dimarahin bundanya beomgyu.

Beomgyu ini emang suka ngeledekin orang. Jangankan temen, bundanya aja pernah diledek.

Kaya gini..

"Beomgyu! Rapihkan kamarmu!" Teriak bunda beomgyu

"Bimgyi! Ripihkin kimirmi." Kata gyu dengan bibir yang mleyot.

Bocah tengil.

Malam-malam + ujan enaknya makan indomi soto pake telor. Oiya, kenapa haechan dateng ke rumah beomgyu malem-malem?

Karena mau ngerjain tugas kelompok. Kenapa gak sama soobin? Karena soobin beda kelompok. Pas beomgyu pulang dari nganter soobin, si haechan dateng.

"Punya indomi gak lo?" Tanya haechan

"Ada. Mau?"

"Mau! Pake telor yah."

"Oke. 100rb ya?" Jawab beomgyu mengedipkan mata kanannya.

"Pantat kau berbulu 100rb. Biasanya juga ceban." Nyinyir echan sambil mendelik

Drrt--drrt

Beomgyu segera mengambil hapenya dimeja. Ternyata soobin yang menelpon.

"Helow? Passwordnya?"

"G-gyu..ayah gue..hiks hiks."

Beomgyu mukanya langsung panik. Si echan malah bengong liat beomgyu mondar mandir nyari jaketnya.

"Mo kemana?"

"Soobin,chan. Gawat."

"Kenapa emangnya?" Tanya echan bingung

"Ish bacot bet. Ayahnya soobin..."

Mereka langsung bergegas ke rumah sakit. Bunda beomgyu sangat kaget pas denger kabar itu. Tapi bundanya gabisa dateng karena ada urusan yang harus diselesaikan sekarang. Jadi cuma beomgyu dan haechan aja yang berangkat.

***

"Balikan?"

"Yes,daddy." Nayeon tersenyum menampakkan gigi kelincinya.

Yeonjun tersenyum miring tak suka.

"Kau menyuruhku kesini hanya untuk itu?"

Nayeon mengangguk. Bibirnya masih tersenyum berharap yeonjun terpesona dengan kecantikannya.

Namun..

Yeonjun malah berdiri dan mulai pergi berjalan dengan kedua tangannya disaku celana. Sebelum pergi keluar kafe, yeonjun nengok ke wanita itu dan mengucapkan beberapa kata.

"Alamatmu masih sama kan?" Tanya yeonjun dengan wajah datar.

"A-anu..yeonjun..bagaimana jawaban---"

"Akan ku kirim hadiah." Jawab yeonjun lalu menghilang pergi dari kafe itu.

Nayeon hanya diam membisu dengan sikap yeonjun yang dingin. Beda dengan yeonjun yang ia kenal dulu sebagai sugar daddynya.

Tapi dia sempat mikir perkataan yeonjun sebelum pergi tadi bahwa ia akan dikirimi hadiah oleh yeonjun.

"Kau masih sama..daddy." nayeon tersenyum dengan pipinya yang memerah.

***

Terlihat soobin dan bundanya sedang duduk dikursi rumah sakit. Beomgyu dan haechan segera menghampiri.

"Bin!"

Soobin nengok dan sempat tersenyum sebentar. Ternyata kawannya ini punya hati nurani juga. Ya walau sedikit karena tertutup jantung.

"Gimana keadaannya?" Tanya beomgyu

"Ayah gue kritis. Dokter bilang bakal fatal kalo gak segera dioperasi." Jawab soobin gemetar.

Sedangkan haechan sedang duduk disamping bunda soobin sambil mengusap punggungnya. Mencoba untuk menenangkan.

"Gimana ceritanya bin?"

"Ayah gue nabrak mobil didepannya karena rem mendadak. Dan dibelakang mobil ayah ada truk. M-mobil a-ayah ketabrak dan hampir terbakar..hiks hiks."

Soobin menangis lagi. Beomgyu turut prihatin denger kabar buruk temannya itu. Dia menepuk pundak soobin agar berhenti menangis dan sabar menghadapi kemalangan ini.

"Ayah lo cuma butuh dioperasi,bin. Dia bakal sembuh. Dah jangan cengeng." Kata beomgyu yang diangguki soobin.

Ayahnya soobin mengalami pendarahan dan bagian tulang rusuknya banyak yang patah. Dia butuh operasi tulang sumsumnya yang remuk karena ditabrak dari belakang.

Tapi, operasi itu butuh dana yang besar. Dan tempat operasinya dirumah sakit jepang. Bukan di korea.

Otomatis tabungan masa depan keluarga soobin harus dipakai buat biaya operasi. Apalagi ayah soobin bakal pengangguran dalam jangka waktu yang lama.

Soobin juga masih SMA. Butuh biaya pendidikan.

Soobin kudu ottoke?

Jalan utamanya ya magang. Atau ada jalan lain??

👁️👄👁️

***

Tbc.

Sugar Yeonjun | YeonBinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang