32 - Cake

2.9K 332 253
                                    

❤❤❤
Chapter 32 - Cake
❤❤❤

Aisyah tergelak habis-habisan melihat muka cemong Saka yang penuh tepung terigu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aisyah tergelak habis-habisan melihat muka cemong Saka yang penuh tepung terigu. Salah sendiri sih, dibilang buka bungkus tepungnya pakai gunting tapi Saka asik mengeyel. Cowok itu menarik tepi atas bungkus tepung itu dan menariknya kuat-kuat. Alhasil, kini muka nya tak jauh berbeda dengan tuyul kecil yang sering mucul dalam televisi.

"Udah ngeyelnya?" tanya Aisyah setengah mengejek.

"Durhaka ngetawain suami." sahut Saka ketus. Ia cukup kesal dengan tepung yang berhamburan. Acara memasaknya gagal total bahkan sebelum dimulai.

"Maka nya dibilangin itu jangan ngeyel." Aisyah mendekat, menatap muka Saka yang penuh tepung.

"Sini aku bantu bersihin." Aisyah menarik lengan Saka lembut, kemudian menyalakan kran di wastafel. Perlahan, dengan air mengalir, Aisyah membasuh muka Saka telaten.

"Muka gue tetep ganteng nggak?" bisa-bisanya Saka bertanya disaat-saat seperti ini. Bahkan tepung di wajahnya saja belum bersih sudah mulai kumat narsisnya.

"Selagi kamu diem, dan tepung di wajah kamu ini hilang. Muka kamu nggak ada beda nya sama artis korea." jawab Aisyah.

"Anjay...," sahut Saka semakin kepedean.

"Istri gue juga cantik kok, lebih cantik lagi daripada artis korea. Bikin gue terpesona setiap hari."

"Apa sih," serobot Aisyah geli sendiri dipuji seperti itu.

"Hm," Saka menarik tubuh Aisyah mendekat dan menyembunyikan wajahnya pada lekukan leher istrinya.

"Eh, kamu kenapa?" tanya Aisyah bingung.
Saka tidak berniat menjawab, ia semakin mendusel-duselkan wajahnya menelusup diantara kerudung Aisyah yang menjulur sebatas dada.

"Udah bersih belum?" tanya Saka setelah puas mengusap wajah basahnya pada kerudung Aisyah.

"Ih, jadi kamu keringin muka nya pakai hijab aku?" Aisyah berseru jengkel, ia mencubit paha Saka kencang.

"Awsh! Sakit, Sayang. Lagian disini nggak ada handuk----"

"Kan bisa aku ambilin dikamar." kilah Aisyah segera.

"Lama, keburu cake nya udah mateng." Saka menyengir. Mencolek pipi istrinya gemas.

"Ngeselin!" sungut Aisyah mendapati kerudungnya yang setengah basah.

"Ya udah tinggal dilepas aja. Orang disini cuma ada kita berdua. Tiga, sama calon adek bayi." ujar Saka santai.

"Iya juga sih." ucap Aisyah baru sadar. Sebelum ia melepas hijabnya, Aisyah melirik Saka sinis.

"Kenapa natapnya begitu?" tanya Saka.

Cowok itu dengan isengnya menyilangkan kedua tangannya untuk menutup area dada nya, lantas berseru. "Mentang-mentang gue nggak pake baju, lirikan lo kayak gitu ya, Syah?"

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang