27. Sweet (2)

4K 578 221
                                    

❤❤❤

Chapter 27 - Sweet (2)

❤❤❤

"Lagian lo ngapain sih nanya kayak gitu?" Saka mengurai dekapannya, lalu mencubit pipi Aisyah pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lagian lo ngapain sih nanya kayak gitu?" Saka mengurai dekapannya, lalu mencubit pipi Aisyah pelan.

"Ya gimana lagi, habisnya tadi kamu bilang nikah sama aku cuma gara-gara, Uma sama Aba. Kan aku sakit hati dengernya." Aisyah blak-blakan mencibir dibumbui sedikit drama agar dapat menyentil hati batu Saka.

"Pikun sih." sahut Saka singkat, Aisyah langsung melotot mendengarnya.

"Bisa-bisa nya kamu bilang gitu! Udah singkat, padat, nggak jelas lagi!" sungut Aisyah.

Saka tergelak kecil, "Mana yang nggak jelas, udah jelas itu. Lo aja emang dasarnya yang pikun." ujarnya.

"Pikun gimana?" tanya Aisyah.

"Gue sayang sama lo, gue udah bilang ini sejak lama. Jadi, buat apa lo tanya-tanya persoalan yang nggak penting ini, hm?"

Sengaja Aisyah memalingkan wajahnya yang semerah tomat. "T-terus tadi siang kamu kenapa bilang kayak gitu?" tanya nya kemudian.

"Iseng aja, lagian gue jujur kok. Emang awalnya gue mau nikah sama lo cuma karna Aba dan Uma. Tapi makin kesini, lo dengan kurang ajarnya ngobrak-abrik hati gue sampe bisa seberantakan ini. Lo bikin gue se-gila ini, jatuh cinta sama perempuan yang baru gue temui beberapa bulan doang."

Aisyah tersenyum malu-malu, "Hebat kan aku, bisa bikin kamu fall in love secepat ini. " ucapnya jemawa.

Saka mengangguk, menarik lengan Aisyah untuk mendekat dan menatap bola mata istrinya lekat. "Terus lo kapan fall in love nya sama gue?"

"Ehm, kapan-kapan bisa." sahut Aisyah asal.

"Hah?" sebut Saka spontan.

"Hah?" Aisyah ikutan-ikutan bingung.

"Lo---"

"Humph!" Aisyah menutup mulutnya dibarengi dorongan kuat pada Saka, hingga laki-laki itu terjengkang kebelakang.

"Anjir.." desis Saka menahan ngilu dipunggungnya akibat terhantuk kaki meja.

"Huek! Huek!"

"Aisyah lo kenapa?" Saka menghiraukan ngilu ditubuhnya kala mendapati istrinya yang muntah-muntah diwastafel dapur.

Buru-buru Saka menangkap tubuh Aisyah yang lemas sembari mengusap tengkuk istrinya lembut.

Muntahan Aisyah tak terlalu banyak tapi rasa mualnya luarbiasa menyiksa. Kaki Aisyah hilang tenaga, mengharuskan Saka menggendongnya segera menuju sofa ruang tamu.

DANDELIONWhere stories live. Discover now