7. best friend forever

8.6K 1.2K 44
                                    

spoiler setiap chapter yang akan rain update, akan ada disnapgram aku yaitu, @ryuka.rain

jangan lupa follow wattpad aku xrain__

kalian juga bisa join grub chat telegram wattpad rain, dengan cari : CHAT RAIN SQUAD

happy reading bubb 💗💗

chapter 7 - best friend forever

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

chapter 7 - best friend forever

❤❤❤

Ini kali ke-lima, Aisyah pulang dari kampus sendirian. Sebab, Saka telah pulang terlebih dahulu. Memang suami minus moral. Aisyah harus banyak-banyak bersabar saat menghadapi Saka.

Padahal, tadi katanya, istri harus selalu bersama suami. Suka maupun duka. Kalau diulang, Saka berkata seperti ini, "Berangkat sama gue! Pulang sama gue! Kalo pulang sendiri, takutnya lo diculik tuyul!"

Ya Gusti. Aisyah pasrah saja. Berangkat dianterin, tapi pulang ga dijemput.

"Astagfirullah.." Aisyah beristigfar, takut-takut dosa nya semakin menumpuk jika selalu memikirkan suaminya itu.

Berjalan dengan pasti, Aisyah membuka pintu rumah dengan perlahan. Memang, terdengar suara gaduh dari dalam. Meski begitu, mau tidak mau, Aisyah harus memeriksa.

ceklek!

Mata Aisyah terpejam, semoga bukan maling atau pun orang jahat yang singgah kerumah nya.

"Assamualaikum, Ya Allah..."

Totebag yang Aisyah pegang terlepas, bibirnya menganga tak percaya setelah melihat pemandangan dihadapan nya.

Rumahnya hancur lebur! Kulit kacang berserakan memenuhi lantai, suara keras lagu dj memekik telinga, dan lagi, satu hal yang sangat Aisyah hindari. Alkohol! Bau khas dari minuman haram itu menguar kuat diseluruh ruangan.

"Astagfirullahaladzim, Ya Allah." ucap Aisyah lirih. Mengusap dada nya tak habis pikir.

"Saka? Ini ada apa?" tanya Aisyah bingung. Sorot mata nya menatap segerombol laki-laki, dimana mereka pun memandang Aisyah terkejut.

"Bini lo, nih?" celetuk salah satu cowo disana.

Senyum Saka tersungging. "Iya" jawabnya.

"Wuih! Akhi, akhi! Salken! Saya Boy!" sambung pria yang bertanya tadi, salah satu teman Saka langsung menonyor kepala nya kuat.

"Ukhti, goblok!" ralatnya.

"Ah iya, ukhti! Salken, saya Boy!" ucap Boy, atau lebih sering dipanggil Bebek. Jauh sekali memang, dari Boy menjadi Bebek. Tapi teman-teman Saka selalu memanggilnya seperti itu.

Tengil, ceplas-ceplos, dan minus akhlak menjadi sifat dasar nya. Memang pantas jika disandingkan dengan Saka. Yang satu minus moral, yang satu minus akhlak. Sama-sama tidak berbudi pekerti.

DANDELIONWhere stories live. Discover now