9. Serhan & Mira

11 0 0
                                    

Flashback

Wajah cantik gadis berkacamata itu tak dapat mengalihkan perhatiannya. Hidung mancung, rambut hitam legam bergelombang, diikat kuda, bibir pink. Degupan jantung Serhan tak mau berhenti, biarpun gadis itu jauh, matanya selalu mengarah pada sosok itu. Kini para siswa baru berkumpul di serambi masjid menunggu pembagian kelas serta arahan lebih lanjut. Tanpa sadar bibir Serhan bergerak menanyakan nama gadis itu pada cowok yang duduk bersebelahan dengannya.

"Namanya Mira Eshal..."

"... Anak IPS." Tambahnya

"Kelas apa?" Serhan bertanya lagi yang dijawab dengan kidikan bahu oleh kedua teman sekelompok MOS-nya.

Di awal bertemu merupakan suatu kebetulan, kini pertemuan tidak dapat dihindari. Serhan dan Mira satu kelas. Postur tubuh Mira yang tinggi dibandingkan siswi di kelasnya membuat ia terpilih berkali-kali menjadi perwakilan kelas, terutama paskibraka. Serhan otomatis berkesempatan mengenal Mira lebih dalam. Beberapa kali ia menghampiri bangku Mira, beralasan memiliki tugas yang sama sebagai Pasukan 17. Kesempatan bagus untuk pdkt. Lagipula Mira cewek cantik plus bereputasi baik, hampir semua cowok yang Serhan kenal berusaha mendapatkan Mira, persaingan berat. Siapa tahu dia beruntung.

"Kenalin nama aku Serhan," sambil mengulurkan tangannya. Ragu-ragu Mira menjabat uluran tangan Serhan sembari mengenalkan balik. Dirasa cukup, Mira kembali pada kegiatannya membaca novel. Serhan memberanikan diri membuka topik obrolan.

"Buku apa yang kamu baca Mir?"

Menutup buku sebentar, Mira tunjukkan cover novel tersebut.

"Oh, emang bagus?" Mira mengaguk kecil.

"Eh aku pernah liat kok kamu sering diantar sama ayahmu, kenapa nggak kos aja?"

"Orangtua aku overprotective, mereka nggak mau ada hal buruk yang terjadi apalagi aku cewek," terpaksa meladeni Serhan, ia menutup bukunya sebentar, sedikit terganggu.

"Padahal rumahmu kan jauh. Tapi ada benernya, kamu kan cewek ehehehe."

Cowok tanpa diundang tiba-tiba datang duduk di sebelah Serhan. Mereka berdua berhadapan langsung dengan Mira.

"Mira cantik banget deh hari ini," Puji Gema

"Te-terimakasih," Mira tersenyum kecil pada Gema.

Serhan tak mau kalah, "Kan dia emang cantik, pujian lo udah basi, ya kan Mir?! Pasti Gema satu dari sekian ratus orang yang ngatain lo cantik, menurut gue lo tuh cewek alim. Pendiem gak pernah neko-neko, jarang ada cewek kayak lo." Mira hanya diam, muak berurusan dengan cowok yang sama saja di matanya. Ia hanya tak mau kejadian yang sama terulang kembali, dilabrak cewek gegara dikira kecentilan, padahal cowoknya aja yang caper. Meremat tangan guna menahan diri, ia ketakutan di sekeliling cowok.

"Mir cari makan yuk!" Mira bernapas lega, akhirnya ada yang menolongnya.

"Okey– maaf aku pergi dulu." Meninggalkan kedua sejoli itu. Serhan dan Gema bertukar pandang, kembali ke posisi menghadap ke depan.

"Lo suka Mira juga, Ma?"

"Yaiyalah, jelas banget kan?!"

"Anjir banget sih saingan gue banyak,"

"Berapa sih?"

"Setahu gue di kelas hampir tiga anak sih, sekalian kita."

"Habisnya Mira cantik terus pendiem gitu otomatis banyak yang naksir, sekalipun lo temen gue, nggak akan gue kasih kendor,"

Dear My Friend (On-Going)Where stories live. Discover now