13. Bulan Bahasa

5 1 0
                                    

Kegiatan Bulan Bahasa mungkin berbeda dari dulu, kali ini Serhan akan menghabiskan waktu sendirian, tanpa Mira yang biasa ia ajak berkeliling ke kios-kios yang didirikan mahasiswa. Lagi pula Serhan telah menolak untuk menjadi panitia, ia lebih memilih menyumbangkan bakat bernyanyinya bersama Erza. Tidak mau ribet mengurus kegiatan yang dianggap sebagai cadangan karena kini prioritasnya sudah hilang.

Serhan dan anggota bandnya bersiap di belakang panggung, mulut berkata move on, tetapi hati berkhianat. Ia mengintip dari balik tirai, netranya tak mau meninggalkan sosok Mira yang menjadi MC. Gadis itu tampil memukau dengan rambut panjang ia gerai ditambah memakai dress panjang bunga-bunga bewarna oranye, apalagi riasan wajah tipis yang membuat aura kecantikan Mira semakin menguar.

"Baiklah. Acara selanjutnya adalah penampilan Serhan and The Band, kali ini Kak Serhan akan menyumbangkan suaranya, dan ia akan membawakan lagu One Direction-Last first kiss. Mari kita sambut Serhan and The Band." Saat Mira berbalik badan, matanya bertukar pandang dengan Serhan. Ia akui Serhan tampak berbeda dengan potongan baru under cut, dahinya tertutupi poni, padahal dulu ia terkenal badboy karena potongan rambut ala Leonardo DiCaprio di filmTitanic. Mira mengepalkan tangan, memberi semangat yang dibalas acungan jempol oleh Serhan. Suara teriakan para mahasiswi semakin keras ketika Serhan naik di atas panggung.

"Okay guys, sebelum mulai, gue ada pertanyaan. Ada yang berbeda nggak dari gue?"

"ADA."

"Wow, itu Kakak yang duduk di tribun paling kiri coba jawab." Sindi terperanjat, kemudian menunjuk dirinya sendiri, dahinya berkerut.

"Gue?"

"Iya Kak, elu." Sindi merutuki Serhan dalam hatinya.

"Rambut lo,"

"Apa Sin? Nggak kedengeran."

"RAMBUT LO GEBLEK." Sindi ngegas, beruntung belum ada satupun dosen yang datang, bisa gawat dia tertangkap berkata kasar. Serhan terkikik.

"Gue mau minta pendapat kalian. Menurut lo semua cocok gak gue pakai hairstyle ginian?" Serhan menyisir poninya ke belakang, bergaya seakan-akan model papan atas. Para mahasiswa menyawab iya serempak. Serhan mengetuk microphone tiga kali, memberi tanda.

"Baby, I, I wanna know"

"What you think when you're alone"

"Is it me, yeah?"

"Are you thinking of me, yeah, oh?"

"We've been friends now for a while"

"Wanna know that when you smile"

"Is it me, yeah?" Serhan menghampiri Mira yang berdiri tak jauh darinya. Menarik tangannya lembut. Dengan canggung Mira mengikuti Serhan, berdiri di hadapan penonton.

"Are you thinking of me yeah, oh, oh?" Serhan menatap mata Mira. Mencuri kesempatan atas keabsenan Kak Jef. Penonton bertanya-tanya, apakah Mira pacar baru Serhan?

"Girl, what would you do?"

"Would you wanna stay, if I were to say?"

"I wanna be last, yeah"

"Baby, let me be your, let me be your last first kiss"

"I wanna be first, yeah"

"Wanna be the first to take it all the way like this"

"And if you-ou-ou only knew-ew-ew"

"I wanna be last, yeah, baby, let me be your last"

"Your last first kiss"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear My Friend (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang