Sunshines ²

84 11 1
                                    

Hari ini, Hinata dengan yg lain siap-siap ke dokter. Yah walaupun sudah Hinata bilang kalo dia bisa sendiri, tapi yang lain tetap kekeuh menemani. Hinata hanya bisa menghela napas lelah.

.
.
.
.

Selesainya cek ke dokter dan ternyata bener saja hasilnya nihil. Ia tidak menemukan suatu masalah di diri Hinata, mungkin hanya kecapean.

Hinata tersenyum ramah ke arah mereka. "Sudah ku bilang bahwa aku tidak apa apa kan." katanya.

Atsumu dan Bokuto menatap Hinata sendu dan sok sokan memanyunkan mulut. Sakusa berdecih melihat kelakuan mereka. "Sho, pulang yuk. Kamu butuh istirahat yang banyak oke?"

Hinata tersenyum. Ia sangat beruntung memiliki teman yang perhatian.

Belum sampai 10 menit, Atsumu dan Bokuto menghilang. Tadi sempat mendengar bahwa mereka ingin membeli snack tapi bukannya bareng malah pergi duluan kayak bersaing. Sakusa menutup matanya, menghirup nafas dalam. Gusti, teu bisa ambek abdi. Tapi teu bisa nahan iyeu mah. Gusti abdi kudu naon ama eta barudak. (Sejak kapan Sakusa jadi urang sunda?! Wkwkw)

Hinata tertawa melihat tingkah laku kakak tingkatnya itu. Yah mau bagaimana lagi sudah tidak bisa diatur. Hinata menepuk pelan pundak Sakusa.

"Kak Sa, Sho duduk disitu dulu ya. Kak Sa jemput mereka gih, takutnya kenapa kenapa." Terdapat perasaan khawatir yang muncul namun melihat keputusan Hinata, Sakusa mengangguk. Setelah berpesan agar tidak kemana-mana, Sakusa beranjak 'menjemput' mereka.

Merasa bosan, Ia pun mengeluarkan ponsel dari kantongnya. Sekali-kali mampir ke aplikasi Instagram atau Twitter yang penuh dengan notif tag dari followersnya.

Terkekeh pelan melihat video lucu yang dikirim teman-temannya, sembari sedikit meringis karena bahunya terasa sakit Ia pun memijatnya.

Sekali-kali mendongak dan menengok sana sini untuk mencari batang hidung senpainya tapi tidak kelihatan sedikitpun, Ia pun menghela nafas gusar.

Oh Tuhan, mereka kemana sih? Aku benar benar ingin pulang cepat. Batin Hinata.

Tidak butuh waktu lama untuk Ia kembali memainkan hpnya. Namun secara tiba-tiba Ia dikagetkan dengan bunyi dehaman dari orang di depannya. Hinata pun mendongak.

"Ekhem."

Woahhh, PINK!? SEPERTI PERMEN KAPAS YANG LEMBUT DAN MANIS!!!!! yang pertama kali muncul di benaknya. Memiringkan kepalanya, Ia pun menurunkan maskernya dan bertanya, "Iya ada apa?"

Orang didepannya gelagapan, mulutnya menganga lebar bagaikan habis bertemu hantu!

"Um, ano.. aku barusan melihat Billboard di depan dan sepertinya aku mengenalimu.. Ninja Shoyo?!" ucapnya dengan semangat.

Hinata tertawa. Ah ternyata masih ada yang memanggil diriku dengan sebutan itu.  "Oh.. terlalu keliatan ya..hehe?"

Orang asing itu hanya menatap rambutnya yang notabene tidak kalah terang dan cerah. Make sense.

"Hehe iya.. sebelumnya maaf mengganggu.. apakah kamu sendirian di sini? sedang apa ya kalo boleh tau?"

"Bukankah lebih baik kita berkenalan terlebih dahulu? kamu mengenalku tapi aku sama sekali belum tau namamu huft." Nada Hinata dibuat kesal dan tidak sadar memanyunkan bibirnya membuat orang itu salting, pipinya mulai memerah.

Yang ditanya hanya menggarukkan kepalanya yang tidak gatal, "Hehe maaf sekali lagi! Perkenalkan aku Yuuji, Itadori Yuuji, salam kenal!" ujarnya sambil senyum pepsodent sembari merentangkan tangan, bermaksud untuk menjabat tangan.

"Hinata Shoyo, salam kenal juga Itadori! Untuk pertanyaanmu tadi aku sebenarnya bersama senpai lain tapi sepertinya mereka hilang arah jadi aku menunggu mereka semua di sini. Kamu sendiri ngapain sendirian?"

Nah pas Hinata ngomong ini, Yuuji memerhatikan Hinata dengan seksama. Wajah sedikit pucat, kantong mata sedikit hitam, badan yang terlihat sangat lelah. Padahal kalo dipikir-pikir, Ia masih sangat muda. Dan benar saja, bukan badannya yang bermasalah melainkan ada kutukan yang duduk di atas bahu Hinata. Sedikit murka Ia pun tiba-tiba berdiri, mengagetkan Hinata yang menatap herannya.

Bukannya menjawab pertanyaan Hinata, Yuuji ngomong, "Ano Hinata-san, sepertinya aku melihat senpaimu di sana deh." Ia menunjuk ke arah kiri. Saat Hinata menoleh, dengan cepat Yuuji menebas kutukan itu yang membuat seketika Hinata diam membeku.

Ia menoleh ke wajah Yuuji, lalu mencoba perlahan menggerakkan bahunya yang tadi sedikit sakit. Yuuji melihat perubahan dari yang pucat dan letih menjadi kembali bugar. Ia tersenyum lega.

Yang tadinya ingin mengatai Yuuji yang membohongi seketika tersenyum sumringah. Ia tidak tau apa yang barusan dilakukan oleh Yuuji tapi Hinata merasakan bahwa tubuhnya mulai segar kembali! Ia pun berdiri dan langsung memegang tangan Yuuji, memberikan jabatan tangan dengan guncangan cepat, berterima kasih.

"Yuuji! Eh sumpah aku gatau kamu barusan ngapain tapi tiba-tiba badan aku jadi bugar loh??!! Terima kasih, terima kasih banyak!!! Ohyaa, bagaimana kalo kita bertukar kontak? Aku ingin berteman denganmu apa boleh??? Eh anu maaf kalo aku selan—" ujar Hinata panjang lebar namun dipotong sama Yuuji,

"Hinata-san! Tenanglah, sungguh aku tidak melakukan apa-apa jadi kamu ga perlu berterima kasih denganku. Tentu boleh!! Ini nomer kontak ku yaa."

Kemudian, terdengar ada suara gaduh dari kejauhan yang membuat mereka berdua menoleh ke suara tersebut.

"OH itu senpai-senpai aku. Kayaknya aku bakal samperin mereka, makasi yaa Yuuji! Eh apa aku bisa memanggilmu Yuuji??? Kamu bisa memanggilku Shoyo kok! Kalo gitu jangan lupa berkabar denganku terus yaaa!!! Baibaii~~"

Belum sempat Yuuji membalas, Ia sudah ditinggalkan. Yuuji hanya tersenyum dan melihat kembali ke ponselnya,

Hinata Shoyo🏐🍊
+81XXXXXXXXX

————————————

Omake

Shoyo POV

"Ne ne Sho chan, tadi siapa yang ngobrol denganmu?? Bukan orang jahat kan!? Awas saja kalo orang jahat blablablabla—"

"Hey hey hey!! Shoyo kamu ga kenapa napa kan?? Ingat kalo ada orang yang blablablabla—"

Shoyo hanya terkekeh melihat celoteh kakak tingkatnya itu. Tiba-tiba Ia merasakan ada benda hangat yang mengusap kepalanya, tangan hangat milik Sakusa Kiyoomi.

"Tidak perlu kau hiraukan mereka Sho."

Shoyo mengangguk dan memberikan senyuman manisnya. Sakusa tersenyum kecil namun secepatnya berubah menjadi tajam.

"Tapi kalo beneran ada orang yang jahatin kau, bilang ke kita ya."

Hinata berkeringat mendengarnya.

"Iya Kak Sa."

------

Yuuji POV

"NAH!! Itu dia Itadori! HIIII Itadori kau kemana aja sih?? Daritadi kita nyariin! Bikin capek aja huftt" ujar perempuan berambut coklat pendek dengan kesal.

"Betul kata Nobara, tadi kau kemana aja? Apa terjadi sesuatu di perjalanan" ujar temennya yang berambut hitam berdiri bagaikan bulu babi.

Yuuji hanya tertawa dan tersenyum.

"Gapapa kokk, nyasar dikit doang tadii!! AYOO kita ketemu Gojo-senseii!!!"

Nyasar ke sosok paling cantik sedunia. Bahkan kayaknya nyasar ke hatinya deh hihi.


.
.
.
.
.
.

"Tch, bocah malah kesemsem sama bocah. Dasar menyusahkan saja."

———————

DAAANNNN AKHIRNYA ADA KELANJUTANNYA AJDBKAHSOS

GIMANA MINNAA OKE GAA NII??? HIHIHI

Siapa nih yang ga gemes sama dua bayi ini hnngg?!! (⁠´⁠ε⁠`⁠ ⁠)

Ohyaa, siapa yang bisa tebak dialog terakhir punya siapa??? hihihi

Semoga kalian suka, lop lop

One shot - Hinata x All (HQ!!)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora