Kencan

1.8K 168 13
                                    

"Sho-chan! Jangan lupa kencan kita nanti yaa!!" Sosok bersurai coklat melambai-lambai ke arah Karasuno no jūban. Siapa lagi kalau bukan Hinata Shouyou.

Hinata tersenyum lebar sembari melambai. "Unn! Mata ashitaa Too-kun!! Hajime-kun!!"

Haduhhh, pagi-pagi dikasih senyuman sesilau dan semanis itu. Uuuunch deh Sho-chan ku ini! Aku jadi pengen peluk terus mencium pipinya yang gembul itu terus—

Bugh

"Oi kusokawa! Ayo cepat! Sebentar lagi latihan pagi akan dimulai dan coach bisa marah!" Pukulan dari Iwaizumi membuat Oikawa Tooru atau kerap dikenal Oikawa sadar dari lamunannya lalu memanyunkan bibirnya. "Hidoi~  Iwa-chaaan."

"Apa??!" Dengan sigap Iwaizumi mengenggam kerah belakang jaketnya lalu menyeret dengan paksa. Hinata yang sudah terbiasa melihat fenomena itu hanya tertawa kecil lalu melambai tangannya kembali.
"HATI-HATI KALIAN BERDUAAAA."

         —————● ○ ●—————

Sesampainya di kelas, Hinata menyapa teman sekelasnya dengan senyuman yang lebar. "Ohayou Gozaimasu, minna!"

'Ughhh silaaauu!!!! Apa matahari sudah sangat dekat dengan bumi??!! Apa jangan jangan sebentar lagi dunia berakhir??!!' ujar satu kelas serempak.

Hinata yang entah tidak sadar atau memang tidak peduli dengan tatapan teman sekelasnya, dengan enteng berjalan menuju tempat duduknya yang berada di paling belakang dekat jendela. Tempat yang sering muncul di shoujo manga bukan? Pfft oke lanjoet

Bel berbunyi. Semua anak-anak kembali ke tempat duduk masing-masing. Tidak lupa menyiapkan buku dan alat tulis. Hinata yang notabene anak berotak voli, hanya bisa menyalin apa yang ia pahami lalu bermain dengan benda yang ada disekitarnya atau melamun menatap langit nan biru.

Tidak lama kemudian, bel berbunyi menandakan istirahat. Sebelum beranjak, ia mengambil bento yang disiapkan ibunya tadi pagi dan tidak lupa sekotak susu. Mau ngalahin Tsukishima katanya ckckck.

Dengan terburu-buru, ia mendatangi kelas Kageyama, Yachi, Tsukishima, dsn Yamaguchi. Mengajak makan siang bersama di atap. Semuanya meng-iya-kan ( Tsukishima hanya menatap Hinata malas, tak berniat menanggapi ).

Di tengah-tengah memakan bentonya, Hinata merasakan getaran di saku celana. Diraihnya benda pipih berwarna kuning itu untuk melihat siapa yang mengirimi dia pesan.

From : Too-kun👽❤️

To : Sho-chan🐶❤️

Sho-chaaaaan~
Aku kangen denganmuuu. Aku ingin melihat wajahmu yang imut, kulitmu yang putih dan lembut seperti bayi, surai oranye yang ikal dan lembut setiap kali aku mengusapnya, netra coklat yang besar dan memancarkan kilauan, hidung mungilmu, pipi gembulmu, dan oh tidak lupa bibirmu yang secerah ceri itu.

Aku ngga sabar untuk kencan kita nanti. Uuuh masih harus menunggu 7 jam lagi hufft! Hm Sho-chan sepertinya aku harus pergi. Iwa-chan dari tadi sudah panggil. Jangan lupa untuk makan yang teratur yaa Sho-chaan. Kirim salam untuk Tobio-chan~

Bye byeee Sho-chaaan
XOxo

Hinata hampir aja teriak kegirangan. (Padahal menurut author itu pesan sih cringe bet wehh) Yah namanya juga cinta itu buta.

Kageyama yang melihat tingkah laku Hinata mendadak jijik. Yap, semua orang tau kalo Hinata sedang dekat dengan dua orang dari Aoba Johsai yang mana itu kakak tingkatnya Kageyama pas SMP.

"Oi boke! habiskan makananmu dulu. Istirahat bentar lagi selesai. Bucin mulu kau. Jijik aku ngeliat muka kau itu. Lagian apa enaknya ama orang sana?"

Hinata menatap Kageyama kesal. "Ya terserah aku lah mau bucin dimana-mana. Terus kalo kau jijik ama muka aku ini ga usah ketemu lagi ama aku kan gampang. Terus ya kalo kau cemburu bilang aja. Tau kok yang masih jomblo. Dan kau Tsukishima, udah diem aja—"

"Lah kok ak—"

"— aku bisa liat ekspresimu. Sumpah nyebelin banget. Tau ah aku udahan makannya. Tadashi, Yachi, aku duluan. Bye."

Dengan terburu-buru Hinata membereskan semuanya lalu pergi begitu saja.

"OI HINATA! OI BOKE! TUNGGU!!" Teriakan Kageyama dihiraukan oleh Hinata.

Mood Hinata yang awalnya baik-baik aja jadi ngedrop. Semuanya gara-gara Kageyama kampret itu. Dan selama seharian itu Hinata makin ga fokus sama pelajaran dan berusaha menghindari teman-temannya. Ia hanya ingin sendirian.

Hinata menatap langit. Moodnya makin parah. Pas bel pulang berbunyi, mood Hinata membaik mengingat nanti akan kencan. tapi sepertinya Tuhan ada rencana lain.

Ketika Hinata sedang berjalan menuju tempat janjian, tiba-tiba hujan deras membasahi tubuhnya.
"AAAAAHHH! AYOLAH JANGAN SEPERTI INI! mana aku ga bawa payung lagi. Masa kencannya di undur lagi sih, padahal udah lama ngerencanainnya dan baru bisa sekarang. Uuhhh."

Hinata jongkok. Matanya berair, tubuhnya menggigil. "A-aku hiks.. hanya .. hiks... ingin kencan hiks.. hiks.."

Eh? Kok..?

Hinata mendongak. Terdapat dua payung yang melindungi tubuhnya dari air hujan. Dua sosok yang sangat dikenalnya sedang berdiri di depannya.

"Too-kun? Hajime-kun? K-kalian ngapain di-disini?!"

Mereka berdua hanya diam, menatap Hinata dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Hinata berdiri memandang mereka dengan mata yang sembab dan merah. Sebuah tangan menjulur memegang pipi Hinata, sebuah tangan yang lain mengusap air matanya. Hangat.

"Ne, Sho-chan mari kita pulang hm?" ujar Oikawa.

Hinata menggelengkan kepalanya. "La-lalu bagaimana dengan kencan kita?? Padahal kita udah lama ngerencanain ta-tapi..."

Iwaizumi tersenyum lembut diusap kepala Hinata dengan penuh kasih sayang. "Hinata, kencan itu bisa kapan saja. Lagipula ngga semestinya kita kencan di luar kok, di rumah juga bisa. Dan prioritas kami sekarang adalah kamu. Kami ngga mau kamu jatuh sakit ya. Saa.. gimana kalo kita hangatin badan dulu terus nanti aku akan bikin hot chocolate dan marshmellow terus kita cuddle. Gimana?"

"Betul Sho-chaan! Nanti aku akan kasih kamu pelukan yang paaaaling hangat. Oh!! Nanti aku akan banjirimu dengan kisses deehhh!!!"

Hinata tertawa. Oh tuhan, betapa beruntungnya ia mempunyai dua orang ini. Hinata pun menggenggam tangan kanan Oikawa dan tangan kiri Iwaizumi.













"Un.. Ie ni kaerimashou!"

One shot - Hinata x All (HQ!!)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin