Surprise¹

2.3K 187 13
                                    

"Kalian ingat apa yang perlu kalian lakukan?"

"SIAP LAKSANAKAN KAPTEN!!"

Kriiing

Bel berbunyi menandakan mata pelajaran terakhir sudah selesai.

"Baiklah anak-anak, jangan lupa tugasnya dikumpulkan lusa. Ohiya, dan juga ingat kalian sudah kelas 3 jadi bermain-mainnya tolong dikurangkan dan mulailah fokus untuk ujian."

"Haaaaa'i sensei." Ujar satu kelas bersamaan.

Setelah sensei keluar, kelas langsung heboh. Suara decitan kursi, obrolan yang menyatu, serta teriakan tidak jelas dari anak cowo.

"YOSHAAAA, AKHIRNYA BISA VOLI!!" teriak sosok cowo bersurai oranye. Siapa lagi kalau bukan Hinata Shouyou. Teman-temannya hanya tertawa melihat tingkah Hinata.

Yah bagaimanapun tidak ada seorang pun yang dapat menandingi personilnya yang riang, friendly dan berisik. Bagi mereka, Hinata itu seperti matahari yang senantiasa bersinar.

"Jaa minna, aku duluaan!!" Ujar Hinata lari keluar kelas sembari melambaikan tangannya.

"Jaa ne, Hinata." Satu kelas kompak menjawab.

Hinata berjalan santai di koridor, bersiul riang lagu Phoenix yang dia dengar dari salah satu anime favoritnya.

"Eh itu ada Hinata-senpai! Ayo kita sapa dia!"

"Selamat si-siang Hinata-senpai!"

"Halo Hinata-senpai."

"KYAAA! Hinata-senpai!!"

"S-semangat la-latihannya H-Hinata-senpai!!"

Hinata tersenyum lebar sembari terkekeh pelan. Tidak lupa membalas sapaan para kouhai-nya. Yap, siapa sangka jika manusia jeruk kita ini populer. Yah memang sih dia tidak sepopuler bakageyama atau saltyshima, tapi begini saja sudah cukup membuat Hinata senang.

Sudah 2 tahun berlalu. Para senpai sudah pada lulus. Masih terasa hangat momen-momen terakhir sebelum mereka wisuda. Ah, Hinata sangat merindukan mereka.

Yamaguchi, Tsukishima, Kageyama, dan Yachi. Mereka masih berada di Karasuno dan di tim voli, Yamaguchi menjadi kapten dan Yachi masih setia menjadi manager kami.

Ahh jadi tidak sabar untuk latihan hari ini! Tapi entah kenapa aku merasa ada yang tidak beres.

Beberapa menit kemudian di depan pintu gym...

Benar saja, pintu gym terkunci. Ketika dia melihat lewat jendela, lampu gym mati sehingga Hinata tidak dapat melihat dengan jelas, dan tidak ada suara decitan voli. Hinata heran, perasaan kemarin Yamaguchi tidak memberitahu apa-apa tentang libur. Apa mungkin dia lupa? Ah tapi tak mungkin aku melupakannya.

Akhirnya dia menelepon Yamaguchi. "nomor yang anda tuju-" Hm, Tidak diangkat. Kemudian dia menelepon Kageyama, dilanjuti Tsukishima, dan Yachi namun satu pun dari mereka tidak ada yang mengangkat.

Hinata menghela napas kasar. "Ish kenapa pada tidak diangkat sih? Apa aku melewatkan sesuatu? Tapi aku sangat pasti tidak ada info yang tertinggal. Mereka kemana sih?!"

Tak tinggal diam, Hinata mengitari satu sekolahnya. Mulai dari gerbang utama, taman, ruang guru, kantin, toilet, kelas, sampai ruang klub lainnya.

Sementara itu di suatu tempat..

"Apa dia sudah pergi?" Bisik seseorang.

"Sepertinya iya."

"Baiklah mari kita mulai!"

"Osuu!!"

"Hey, hati-hati. Bawa mejanya ke sini."

"Tsukki, tolong jangan mencari masalah dengan Kageyama dan ikutlah menolong!"

"Yachi-san, mari kami bantu memasang bannernya."

"Waaah, Shouyou pasti senang melihat kue ini!"

"Kau betul sekali noya-san!!"

Kembali ke Hinata..

Hinata lelah. Sudah berapa kali dia memutari sekolahnya itu. Akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon yang terletak di sebelah gerbang.

Rambut senada jeruk itu diterpa angin, seakan ada yang mengusap rambutnya lembut. Hinata mendongak melihat langit sore menjelang malam. Kirei naa batinnya.

Belum sempat dia menutup matanya karena kantuk, hapenya berdering.

'Hime hime.. hime.. suki suki daisuki hime..~'

Hinata langsung terbangun dari duduknya lalu melihat siapa yang menelponnya. Wajahnya menggelap. Perlahan dia menggeser tombol hijau ke kanan.

"Oi Hina-" Belum sempat Kageyama menyelesaikan kalimatnya, Hinata memotong.

"HOY BAKAGEYAMA! KALIAN DIMANA SIH?! KOK AKU NGGA DIKABARIN KALAU LATIHAN LIBUR? AKU SUDAH MENCARI KALIAN DIMANA-MANA! JAWAB AKU SEKARANG!"

Kageyama yang berada di sebrang telepon kaget mendengar Hinata berteriak. Dijauhkan hapenya dari telinga beberapa detik. Ketika sudah merasa aman dia pun berbicara.

"Hinata, gomen. Tadi ada sesuatu yang perlu kami urus."

Hinata kesal. "Kok kalian nggak bilang-bilang sih?! Soshite, kenapa aku tidak diajak?!"

Kageyama mulai keringat dingin. Dia tidak tahu ingin memberi alasan apa. Masa dia memberitahu kalau semua orang sedang mendekor untuk merayakan ulang tahunnya. Kan sudah bukan kejutan kalo begitu.

"A-ano itu.. Kita umm.." Kageyama panik. Dia sudah buntu. Tidak ada ide yang terlintas di pikirannya. Kayaknya terlalu banyak mikirin voli sih, ups. Wkwk // thor, udah diam aja.

"Ne Kageyama, suara apa itu? Seperti ada yang jatuh. Dan aku mendengar suara bisik-bisik dari tadi. Kalian dimana sih?"

Kageyama panik sejadi-jadinya. Dia membelalakkan matanya melihat gelas plastik terjatuh. Aduh mampus!

"Sst! Hoi itu gelasnya jatuh! Hinata mendengarnya!!" Bisik Kageyama panik. Yang mendengar pun terlihat panik dan langsung membenarkannya.

"E-etto, i-itu hanya suara kucing kok. Iya suara kucing. Hehe. Kalau tentang yang lain aku tidak tahu. Kami sudah berpisah sejak tadi." Kageyama menepuk jidatnya. Alasan macam apa itu, pikirnya.

Hinata menggeram kesal. Hinata tidak bodoh. Ya meski nilainya biasa-biasa saja tidak berarti Hinata tidak peka dengan sekitarnya.

Hinata tau kapan Kageyama berbohong. Dan sekarang, dia sedang melakukannya. "Kageyama."

Nada itu. Nada yang dapat membuat seorang Kageyama merinding ketakutan. Hinata tak sempat bertanya dimana keberadaan Kageyama karena Kageyama dengan terburu-terburu berkata, "a-ano H-hinata, aku masih ada urusan. Jaa aku duluan." lalu mematikan telponnya.

Namun sebelum Kageyama benar-benar mematikan telponnya, telinga Hinata menangkap suara yang sayup-sayup mengucap nama depannya.

"Noya...san?"

------------------

Jeng jeng jeng, part 1 nya sudah selesaaaai.

Huwaaa gomen ne keknya yg ini bertele-tele bangett minnaaa. Keknya juga ada yang nggak nyambung ya ga si? ;_;

Btw, anyway,

Psst..

Apa kalian penasaran gimana reaksi Shouyou nanti? Atau apakah surprisenya terlaksana atau tidak? Ditunggu part 2 nya yaaaHuehue \(^o^)/

P.s. Awalnya sih rin mau bikin satu chapter full. Namun apalah daya ku masih noob begini. Tapi rin akan berusaha untuk membuat cerita yang dapat menghibur kalian semua.

Terima kasih untuk vommentnya. Rin akan lebih semangat jika minna bisa ngevote. (〃∀〃)











One shot - Hinata x All (HQ!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang