20. yours

2.2K 385 91
                                    

“Kalau gue masih punya kesempatan, gue mau insaf dan gak akan main cewek lagi. Gue bakal jadiin lo one and only one. Gue bakal dengerin semua perkataan lo, gue bakat nurut. Please bangun..”







Usaha yang sia-sia untuk Mark menyeka air matanya, karena air matanya akan terus turun tanpa bisa terkontrol.

Tangan Mark meraih jari jemari lemah yang sudah sangat dingin tanpa nadi. Mark menggenggam erat tangannya dan menangis sesegukan sambil merutuki dirinya.

“AW!!” rintih Mark keras.

Tadi udah di pukul dengan vas, sekarang malah ditoyor. Bener-bener kejam manusia.

Mark menggeram kesal dan berbalik tanpa melepaskan tangan dari mayat didepannya. “KURANG AJ-”






“Ngapain, bego?”






“......(y/n)?”




Mata Mark membulat sempurna, tatkala ia melihat (y/n) berdiri di depannya dengan leher yang dibalut, dan memasang wajah malas.

“Gue? Mati? Gue gak akan mati secepet ini. Gue belom bayar utang ke warung bi eem.” tuturnya.

Mark bengong.

“Lo masih dapet kesempatan. Be the best for yourself, i'll support u. Gak usah mainin cewek lagi, kalau mau serius sama gue ayok, kalau lo kumat ngefakboi gue tonjok.”

Mark masih bengong [2]

“Idih. Baru aja janji, sekarang udah selingkuh lagi?” matanya memandang tangan Mark disana.

Mark mengerjapkan mata tak percaya, dia kira dia didatengin roh. Tapi dia napak, artinya dia masih hidup. Tak lama ia berdecak kesal dan pergi.

“Tu-tunggu, gue bisa jelasin!”

Mark berniat menyusulnya, tetapi tangannya tidak bisa dilepaskan dari mayat itu. Sebuah angin yang entah darimana menyingkap kain penutup dan menampakan wajah sang jenazah.




“(Y/N) HEEELP!!!”





Hihihihihihi~”





“AAAAAA SIAPAPUN HEELLPP MEEE!!!”




🌼🌼🌼







“Udah kayak costumer service, teleponan aja terus.” komen gue, melihat Mark yang sibuk menelepon satu satu pacarnya. Mau minta putus.

“Ketawa denger dia mau tobat.” balas Om Jaehyun yang sedang mengganti infus gue. “Kok kamu mau sih sama dia?”

“Gak mau sih. Cuma masalahnya, dia doang yang mau sama aku om.”

“Om mau kok sama kamu, gimana?”

“Becanda nih Om Jae!” pekik gue salting. Padahal dalem hati dah NINUNINU ADU MAMAEE~

Setelah beberapa hari berlalu ditambah kondisi gue yang cukup pulih, gue pulang. Tapi pulang ke rumah Mark, kata Om Jaehyun biar ada yang ngurus.

“Gapapa ya kamarnya misah sama Mark, kalau butuh apa apa mah gampang kan sebelahan. Hari ini papa shift malam. Inget! Gak boleh sekamar, apalagi sampe tidur berdua!”

“Siap om!” sahut gue.

“Ya enggak lah pa, udah gila kali Mark.” jawab Mark.

Padahal malamnya....
























“GESERAN GEBLEK, HAREUDANG!”

“Nyalain AC dong!”

“Bantal semangkanya awasin ah sempit.”

“Mark jangan kentutin gue mulu napa!”

“Lo juga ngupil ditempelin ke gua!”

“Jangan dudukin rambut gue suripto!”

“(y/n) piercing gue lepas!”

“Mas tangannya dijaga jangan kelayapan!”

Setelah cekcok kurang lebih setengah jam, sampe dapetin posisi yang enak. Kita capcus marathon drama.

Lampu dimatiin, satu selimut berdua, setimpukan cemilan, tanpa gangguan hape,  sampe pada scene kedua pemain saling menghadap dan...

cup!

“(y/n).” ucap Mark setelah mengecup gue tiba tiba.

“ANJIR kaget setan! Apaan?”

“Gue bener-bener mau serius.”

“....”

“Serius sama lo, serius sama hubungan kita. Gak ada lagi yang namanya timbunan pacar Mark lee, wanita wanitanya Mark Lee. Because only you, my girl.

“...”

“Gue gak sadar dulu gue brengsek, mainin cewek sana sini, sedangkan lo yang ada di depan mata malah di anggurin. Gue ini gila ya?”

“Iya.” jawab gue yang udah nangis bombay.

Mark membelai surai hitam gue, “Terima gue, jangan terima yang engga-engga.”

“Kenapa harus selama ini sih Mark? Gue capek nunggu. Gue udah greget pengen bilang kalau gue sayang banget sama lo. Ah, bangsat!” gue ngelap ingus pake kaos Mark.

Mark terkekeh dan menangkup wajah gue,
New life. New relationship. New world. New Mark Lee. Are you ready?”

Definitely yes.

Setelah lulus kuliah we'll get married. And i promise, to be the best father for our children.” Mark tersenyum lembut dengan netra coklat yang berbinar.

Gue memejamkan mata setelah Mark mencium bibir gue.

Sampai pada posisi Mark membaringkan gue, dan tangannya meraih kancing piyama gue. “Can I?”

Gue menelan ludah kasar.
Gila men, this is the first time we will pass the limit.

Dan pada akhirnya gue mengangguk pelan.






















For 20 years he has protected something the most valuable to me. But in the end he also took it.

After i trust him completely, and we 'do it'.

fakboi | mark lee [✓]Where stories live. Discover now