15. not me

2.1K 378 78
                                    

"gue.. nebeng boker please.."











what de....





"MONYET!" omel gue setelah mendengar perkataan Jeno barusan, boro udah ngarep dia confess orang dari cara ngomongnya aja speak speak iblis. Eh taunya🙂

"Buruan turun," ajak gue.

Baru aja mau gue buka pintu mobil, mobil dari arah berlawanan melaju kencang dan menabrak spion mobil Jeno yang membuatnya rusak dan patah.

Gue reflek keluar dan memaki pengendara tersebut,

"SIALAN! WOI BERHENTI LO!"

"Udah gak usah." tahan Jeno yang langsung gue tepis.

Belum sampai gue melabrak pengendara ugal ugalan itu, gue tertahan karena gue kenal betul dengan mobil ini.

Mobil dengan plat A 1L33N MK, dengan lelaki di kursi pengemudi yang memandang sinis ke arah gue. Yang membuat gue cukup tertegun, spion mobil memunculkan wajah seorang gadis.

Gue harusnya biasa aja, ini hal lumrah bagi gue. Gue udah sering liat dia sama berjuta juta cewek yang berbeda. Tapi kenapa kali ini gue nyesek, liat cewek lain duduk di kursi yang dikhususkan cuma buat gue itu.

"there will never be another woman who sits here besides my angel."

Sudut bibir gue terangkat mendengar Mark mengatakan hal yang cukup konyol itu.

One little thing that can make me feel special.

sesangi amuli nal jujeoanjhyeodo~




🌼🌼🌼






"Neng, mau kemana lagi?" tanya Mang Yuta selaku kang kebun di rumah gue.

Gue menguncir rambut asal, dan menyalakan motor ninja. "Mau beli seblak mang, mau nitip?"

"Engga neng, mang lagi diet hehe. Ini ada titipan dari si mas martin."

"Mark meureun, bukan martin." ralat gue sambil meraih sebuah kotak berukuran besar.

Gue menghela nafas setelah melihat isi dari kotak tersebut.

1 set skincare
pembalut
parfume
sabun mandi
shampoo
scrub
dan 1 set printilan make up.

Mark selalu hafal kapan habisnya keperluan gue, hal kecil yang selalu dia inget dan siapkan. Dulu sih gue seneng seneng aja, tapi sekarang kok gue jadi keberatan ya.

"Buat mang aja, saya ga butuh."

Mang Yuta menolak tapi tangannya meraih kotak itu. "Boleh neng hehehe, nuhun pisan."

"Iya mang, santai ae."

"Eh bentar neng." tahannya lagi.

"Apa mang?"

"Anu... ini... saya gak butuh ini." Mang Yuta menunjuk 5 tumpuk soptek.

"Kalo saya pake ini nanti malah jadi hot dog." tuturnya. Reflek gue ketawa karena otak gue langsung travelling.

"Buat istri mang aja."

Mang Yuta mengangguk faham, gue langsung tancap gas lagi. Tapi sekali lagi lelaki ini menahan gue.

"APA LAGI MANG?!"

"Tapi mang kan jomblo, neng. Boro boro punya istri, pacar aja gak punya, hiks..."

LAH LAH LAHH



















"Sayang, papa berangkat meeting dulu ya."

fakboi | mark lee [✓]Where stories live. Discover now