Mood [Jimin 21+] Part 1

32.3K 544 50
                                    

Ini hanya fiktif belaka, jangan di bawa serius

Sumpah author penasaran knp pas author update ff oneshoot lebih banyak yg baca ya? Tapi kalo ff yg agak panjang gitu dikit bgt yg baca T_T

Ty

"Senang bisa bekerja sama dengan anda." Jimin menjabat tangan rekan kerjanya yang baru.

"Terimakasih tuan Park, kalian semua tolong tinggalkan ruangan." Kata wanita itu pada karyawan yang lain.

Seluruh orang di dalam ruangan itu pergi dan hanya Jimin dan wanita itu di sana.

"Sayang, hanya kita berdua sekarang." Kata wanita itu.

Wanita itu memeluk Jimin dari belakang.

"Hana hentikan." Jimin melepas pelukannya.

"Jimin tak usah malu, aku sangat merindukanmu." Lagi lagi Hana berusaha menyentuh tangan Jimin.

"Nam Hana aku sudah menikah, kau sudah keterlaluan aku atasanmu. Aku bisa saja membatalkan kerjasama perusahaan kita." Jimin berusaha pergi namun Hana menarik lengan Jimin.

"Jim, kau meninggalkanku demi perempuan gila itu? Dia itu hanya menyusahkan mu, kau seharusnya menikah dengan perempuan waras seperti ku." Hana.

"Hah? Apa aku tidak salah dengar? Aku meninggalkan mu? Bukannya kau duluan yang meninggalkan ku dan selingkuh dengan orang yang "lebih" kaya dari ku? Dan sekali lagi kau menyebut istriku gila aku nggak akan diam lagi Nam Hana." Jimin membanting pintu dan pergi.

Jimin menyetir mobilnya menuju rumahnya dengan sangat antusias, ia tak sabar ingin melihat istrinya.

Drrrtttt... (Pesan masuk)

[Jim bisa mampir ke rumahku? Aku membuat tangsuyuk* kesukaan y/n, sudah lama aku tidak memasak untuk nya.] Seok Jin.

(Seokjin adalah kakak y/n)

*Tangsuyuk: Daging babi yang di potong kecil, lalu di goreng kering. Kemudian diberikan sayuran rebus dan di siram saus khas, bisa menggunakan daging lainnya.

[Ya Hyung] Jimin.

Sesampainya di rumah Seok Jin, Seokjin meminta untuk berbincang bincang sebentar.

"Aku sudah telfon y/n dia tidak masak, yah kau tahu kan moodnya." Seokjin.

"Maaf Hyung aku merepotkan mu terus." -Jimin

"Hey kau bilang apa, dia itu adikku tentu saja tidak merepotkan. Terima kasih Jim sudah mau menikahi y/n. Akulah yang sebenarnya merepotkan mu." Jin.

"Yak Hyung, aku menikah dengan y/n karena aku sangat mencintainya. Sudahlah kita sama sama tidak perlu merasa bersalah." Jimin.

"Ya yasudah cepat bawa tangsuyuknya, y/n pasti sudah menunggu." Jin.

"Oh iya Hyung, Gomawo." Jimin.

"Anu... Jim, terima kasih sekali lagi. Tanpa mu y/n tidak akan pernah membaik." Jin.

"Ini bukan hanya aku saja tapi juga Hyung, dan tentu usaha y/n sendiri. Aku pergi ya Hyung." Jimin.

Sesampainya Jimin di rumah, y/n sangat antusias menyambut Jimin dan tentu saja tangsuyuk.

"Tangsuyuk... Tangsuyuk..." Y/n.

"Aigoo uri aegi, kau seperti nya lebih cinta Tangsuyuk dari pada oppa." Jimin.

"Oppa saranghae hehe, mian aku lapar." Y/n memeluk Jimin dan mereka saling bertatapan, Jimin memulai ciuman mereka. Cukup singkat, y/n cepat cepat melepas ciuman Jimin.

"Sudah oppa aku lapar, cepat mandi." Y/n

Selesai mandi ia keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk di pinggangnya, Jimin melihat istrinya yang sedang memotong buah di dapur. Jimin membuka kulkas dan mengambil 1 kaleng beer dan menegak nya.

"Glup glup glup... Ahh... Segarnya minum sehabis mandi." Jimin.

"Ne... Ahjussi jangan lupa makan buahnya." Y/n.

"Ayo kekamar, bogoshipda..." Jimin memeluk y/n dari belakang dengan tubuh yang tertutup handuk saja.

Y/n merasakan sesuatu yang keras menyentuh pinggangnya. Ia paham bahwa suaminya sudah turn on.

"Oppa tunggu saja di kamar aku akan membereskan ini dulu." Y/n

Jimin tak menggubris perkataan y/n dan menggendong y/n kekamar. Ia mencium y/n lembut dan membuka dress tidur y/n lembut.

Jimin melepas celana dalam y/n dan menoleh menatap y/n.

"Boleh?" Jimin.

Y/n sangat malu untuk bilang iya, ia menutup mata dan mengangguk meski sudah melakukan berkali kali tapi bagi y/n Jimin terlalu sexy dan pesona yang selalu membuat y/n mabuk.

Jimin tersenyum dan membelai wajah istrinya itu.

"Y/n-ah... Saranghae." Jimin mencium bibir y/n, mencium telinga dan leher jenjang y/n sampai membuat bekas di sana.

"ahhh.." - Y/n

Lidah Jimin bermain ganas di milik y/n, y/n menggeliat kenikmatan. Jimin menghentikan kegiatannya sejenak dan melihat y/n, y/n hanya bisa menutup wajahnya sambil menahan desahannya.

'kiyowo' batin Jimin.

"baby i wanna hear ur sexy moans." Jimin mencium bibir y/n sekali lagi dan memasukkan jari tengahnya kedalam milik y/n.

"ahh... Jimin not there!" rintih y/n.

"wae? Apho?" tanya Jimin.

"bukan, hanya saja... Hmmm..." y/n menahan kalimatnya, Jimin tersadar kalau itu adalah G psot y/n. Jimin tersenyum dan makin mengganaskan gerakan jarinya.

"ahhh oppa... Ahhh... Andwae" desah y/n

Jimin tahu bahwa istrinya akan mencapai klimaks namun Jimin sengaja menghentikan gerakannya dan sedikit menggoda y/n.

"eoh oppa..." y/n

"hmm wae? Tadi y/n bilang jangan, y/n mau oppa bagaimana?" goda Jimin

"touch me more oppa..." rintih y/n
.
.
.
.
Tbc
Ahahahaha S4n9E y4?
Lanjut part 2

BTS [NC21+] all members oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang