Jealousy part.2 [Jung Hoseok 21+]

8.5K 224 19
                                    

Hiiii habis yg sadis sadis kita cooling down dulu sama story yg manis manis yak kek author ekwkwkwkwk.

Story kali ini kelanjutan dari storynya Hoseok, jadi kalau belum baca part 1 author sarankan baca dulu ya, karena akan nyambung. Terima kasih.


.
.
.
"Eomma lihat aku hisa mehikat tali sepatu ku sendili." (Eomma lihat aku bisa mengikat tali sepatuku sendiri) Kata Jung Hyomin.

"Wah anak eomma pintar, peluk eomma!" Kata Y/n sambil memeluk putranya yang sudah berusia 4 tahun itu.

"Kau mau kemana?" Tanya Hoseok.

"Kau lupa? Hari ini bukannya kita akan pergi ke taman hiburan, ber tiga?" Y/n.

"Kapan aku bi- astaga! Maaf chagi aku lupa bilang kalau hari ini aku ada rapat penting dengan beberapa model, apa boleh kita tunda dulu?" Hoseok.

"Aku sih tidak masalah, tapi kau akan menyakiti hati Hyomin." Y/n melihat kebawah dan memberi isyarat kepada Hoseok.

"Maaf Hyominie kita pergi lain kali saja ya, Appa sedang banyak pekerjaan." Hoseok berlutut dan menyesuaikan tubuhnya setara dengan putranya.

"Hmm." Tampak ekspresi kesal dan juga sedih tersirat di wajah Hyomin, ia tidak bisa berbohong bahwa ia marah dengan Appanya yang tidak menepati janji.

"Jangan bersedih Appa minta maaf, Hyomin benci Appa?" Hoseok mencoba aegyo.

"Iya, Homin hangat benyi Appa." (Iya, Hyomin sangat benci Appa) Hyomin langsung berlari meninggalkan mereka.

"Haa... bagaimana ini, aku jadi tidak bisa bekerja dengan tenang." Kata Hoseok.

"Sudahlah biar aku saja yang membujuknya, kau cepatlah kekantor." Y/n.

"Kau sama saja dengan Hyomin, sangat dingin." Hoseok mendekat kearah Y/n dan menarik pinggulnya.

"Yah mau bagaimana lagi dia anakku." Y/n.

"Dia anakku juga, cup." Hoseok mencium bibir Y/n dengan cepat.

"Sudah pergilah." Y/n mendorong Hoseok dan mengantarnya keluar rumah.

Setelah Hoseok pergi, y/n menuju kamar Hyomin dengan membawa susu coklat kesukaan Hyomin. Y/n mengetuk pintu dan berusaha membujuk Hyomin.

Tok tok tok
"Hyominie, eomma bawa susu coklat kesukaanmu apa eomma boleh masuk?" Y/n.

"Hmm." Hyomin.

Y/n membuka pintu dan melihat anaknya bersembunyi di balik selimut. Ia bisa mendengar suara tangisan putra nya itu, hatinya sakit melihat putranya bersedih.

"Sayang, apa Hyomin mau bicara dengan eomma? Apa Hyomin mau berbagi kesedihan dengan eomma?" Y/n berusaha mendekat dan mengelus selimut itu.

"Hmm." Hyomin segera keluar dari selimut dan langsung memeluk ibunya.

"Aigoo, anak eomma pasti sangat kecewa ya, pasti Hyomin sangat sedih." Y/n mengelus elus putranya dengan lenbut.

"Appa nyahat! Appa seolang penyahat! Homin henci appa huaaaaa." (Appa jahat! Appa seorang penjahat! Hyomin benci appa.) Hyomin.

"Benar Appa salah dan Hyomin berhak untuk marah, tapi nak meski Appa sudah membuat Hyomin kecewa, Hyomin tidak boleh berkata benci pada Appa." Jelas Y/n.

"Henapa hiks?" (Kenapa) Hyomin.

"Karena ucapan benci itu sangat menyakitkan, Appa sangat kesakitan waktu Hyomin bilang benci pada Appa." Jelas Y/n.

"Appa cakit?" (Appa sakit) Hyomin.

"Benar, apa Hyomin benar benar benci pada Appa?" Y/n.

"Tidak, Homin cayang Appa." (Tidak, Hyomin sayang Appa) Hyomin.

BTS [NC21+] all members oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang