sαվαթ'2

1K 162 8
                                    

🍃sayap

*apdet lagi, deh..

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠








Doyoung membereskan tempat tidurnya dengan tergesa gesa, hanya tersisa dirinya didalam kamarnya ini. Kedua roomatenya pasti sudah selesai bersiap siap.

Setelah mencuci wajahnya dan menyikat giginya Doyoung segera bergegas menuju dapur dorm.

"jam berapa sekarang?" tanya Hyunsuk datar.

Doyoung menegak silvanya patah patah. "j-jam d--delapan. Hyung.." jawabnya takut.

"jam berapa trejo sarapan pagi?" tanya Hyunsuk lagi, masih dengan wajah datarnya.

Doyoung menunduk,"jam tujuh pagi hyung." jawabnya semakin takut.

Hyunsuk meletakkan piring yang tadinya hendak dia simpan diwastafel. Ia menatap Doyoung yang menunduk.

"kau tau apa salahmu?"

Doyoung mengangguk. Jelas ia tahu, terlambat bangun adalah kesalahan yang besar. Karena jika ia terlambat bangun, tidak akan ada yang menyiapkan makanan untuk sarapan.

Telat, adalah hal yang paling dibenci oleh Choi Hyunsuk.

"bereskan ini. Siang nanti jangan lupa berkumpul di practice room," cetus Hyunsuk lalu pergi begitu saja.

Doyoung hanya bisa mengangguk dan menghela nafas pasrah. Ia mengangkat tumpukan piring bekas makan para hyung dan adiknya kearah watafel.

Berbalik lagi untuk membersihkan meja dan memunguti beberapa sampah makanan yang berjatuhan.

Member TREASURE bahkan tidak menyisakan makanan untuk dirinya barang sedikitpun.

Tidak terlalu memusingkan perutnya yang berbunyi minta diisi, Doyoung melanjutkan tugasnya mencuci piring.

"swag itu hyunsuk hyung, cutie itu ji--

--biar ku bantu,"

Doyoung terhenyak saat tiba tiba mendengar suara Jihoon.

"e-eoh.. Tidak apa hyung," katanya tak enak hati.

"biar ku bantu," kekeuh Jihoon.

Doyoung menahan tangan Jihoon agar tidak menyentuh piring kotor, "gweanchana hyung. Biar aku saja," ucapnya memaksa.

Jihoon tidak lagi memaksa untuk membantu. Doyoung menoleh padanya sebentar lalu tersenyum hangat dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

"kau sudah sarapan?" tanya Jihoon tanpa ekspresi.

Senyum Doyoung mengembang, "belum hyung," jawabnya dengan mata berbinar. Berharap Jihoon akan mengajaknya makan bersama, seperti dulu.

"jangan lupa makan, tubuhmu terlihat semakin kurus." setelah berkata demikian Jihoon pergi meninggalkan Doyoung.

Senyum dan tatapan penuh harap yang tadi Doyoung tunjukkan hilang seketika. Ia pikir, Jihoon akan mengajaknya makan bersama---tapi tak apa, setidaknya Jihoon masih peduli padanya dan mengingatkannya untuk makan.

"padahal alasan doby kurus karena terlalu banyak menerima kepahitan dari hyungdeull dan yang lain.."

Doyoung menghirup udara segar dihalaman gedung YG. Selepas mencuci piring tadi, ia bergegas mandi. Niatnya ingin pergi sekolah tapi ia urungkan. Karena tidak ada yang bisa mengantarnya. Yedam, Junghwan dan Jeongwoo sudah kesekolah lebih dulu.

Jadi Doyoung memutuskan untuk merenung sebentar dihalaman yang besar ini.

"doby...?"

"eoh? Chan hyung!"

Chanwoo duduk disebelah Doyoung lalu mengusap kepalanya lembut, "kenapa disini? Tidak sekolah?" tanya Chanwoo bingung.

"tadi doby kesiangan hyung, jadi tidak pergi sekolah.."jawab Doyoung.

Chanwoo menatap Doyoung menelisik,
"benar begitu? Bukannya hari kau akan mengikuti tes vocal untuk pengiriman siswa ke Australia?" katanya.

"jangan terus mengalah pada yedam dan dua adikmu itu doby.." lanjut Chanwoo.

Doyoung menundukkan kepalanya, "doby sayang mereka hyung." ucapnya pelan.

"hey.. Hyung juga sayang mereka. Tapi tidak seharusnya kau mengalah terus pada mereka. Bulan lalu kau sudah membiarkan junghwan yang terpilih sebagai perwakilan dance sekolahmu. Sekarang saatnya kamu yang mengikuti tes vocal itu." tutur Chanwoo geram.

Bukannya ia pilih kasih, hanya saja, adiknya yang satu ini selalu tertindas oleh keegoisan hyung dan adiknya.

"dengar kan hyung doby. Mau seberapa keraspun mereka menggagalkan mu, mereka tidak akan pernah bisa menyaingi mu." ucap Chanwoo menasihati.

Ia memeluk tubuh kurus Doyoung, "lihat. Kau kurusan aja mereka tidak ada yang peduli.." ketusnya.

"maaf hyung..." ucap Doyoung sedih.

"sudah sudah. Lupakan. Mau ikut hyung ke dorm iKON?"

Kepala Doyoung terangkat, matanya berbinar antusias.

"boleh hyung?!" tanyanya gembira.

Chanwoo mengangguk sembari tersenyum hangat, "tentu. Kajja,"

"othey~"

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari jauh. Dan orang itu adalah, Yoshinori.

"maafkan hyung, doby.." lirihnya.



Chanwoo menggandeng tangan sang adik lalu menuntunnya berjalan menuju dorm mereka.

Sesampainya disana..--

"annyeong hyungdeull.. Doby yang tampan datang!" seru Doyoung gembira.

Member iKON yang tadinya sibuk dengan dunianya masing masing menoleh kesumber suara.

"eh doby! Kemari!"

"hey hey! Apa apaan kau hyung! Doby sini bermain bersama hyung yang tampan ini!"

"ehhh ani, ani. Doby akan duduk bersama ku, karena aku yang tertua disini!"

Doyoung tertawa gemas, ini yang dia suka jika berkunjung ke dorm iKON. Disini, dialah yang paling disayang.

"doby mau duduk bersama bobby hyung!" seru Doyoung membuat member iKON yang lain kecewa.

"eittss kalian tidak boleh iri. Kemari ssaeng, duduk bersama hyungie yang tampan!"

Dan pagi itu Doyoung menghabiskan waktunya bersama dengan member iKON.




🍃🍃🍃

Sorry for typo*

*walopun gagal terbit:(

sᴀʏᴀᴘ || 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠 [𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜] 𝑷𝒓𝒐𝒔𝒆𝒔 𝑹𝒆𝒗𝒊𝒔𝒊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang