sαվαթ'27

653 103 11
                                    

🍃


Hari berganti, keadaan Doyoung pun sudah membaik, meskipun tubuhnya masih sedikit lemah. Ia bahkan melewati beberapa jadwal MAGNUM di beberapa acara.

Dan hari ini, lagi-lagi ia tidak bisa ikut serta dalam jadwal MAGNUM. Sehingga ia hanya sendiri di dorm.

"Haah..." Helaan nafasnya kembali terdengar.

Dirinya benar-benar bosan.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Ah! Kalau tidak salah iKON hyung tidak ada jadwal.." monolognya 

Diraihnya ponselnya lalu menghubungi nomor Chanwoo.

Drrrt...

"Yeobosseo hyung!"

"Yaa, dobby? Ada apa menelfon?"

"Hyung sedang tidak ada jadwal..?"

"Kebetulan sekali tidak ada. Kenapa? Kau ingin berkunjung?"

"Iya hyung! Apa boleh?"

"Kkk... Tentu saja. Ingin hyung jemput?"

"Andwe hyung, dobby akan pergi sendiri. Kalau begitu dobby tutup hyung, annyeong!"

"Nee.."

Tutt..tuttt..

Doyoung segera bangkit dari kasurnya dan memakai sweaternya lalu melangkah keluar meninggalkan dorm MAGNUM menuju dorm iKON.

"Dobby!"

Panggilan itu mengalihkan perhatian Doyoung.

"Hyung!" Ternyata itu adalah Jisung.

"Hyung sedang apa disini? Tidak ada jadwal?" Tanya Doyoung bingung.

"Hyung mau ke dorm iKON, dan jadwal kami sudah selesai.." jawab Jisung.

"Kau sendiri mau kemana? Kenapa jalan-jalan? Memangnya sudah sehat?" Cerocos Jisung.

Doyoung terkekeh kecil, "aku juga mau ke dorm iKON hyung, dan aku sudah sehat.." katanya.

"Yasudah, ayo bersama.." ajak Jisung.

Doyoung mengangguk dengan senyum ceria sebagai balasan, walaupun nyatanya senyumnya terlihat hambar karena wajahnya masih pucat.

"Ck! Lihat dia! Kupikir tidak akan ada yang mau peduli padanya lagi!"

"Aku juga berpikir begitu. Beruntung sekali dia sekarang.."

"Tapi tetap saja, kenyataannya dia selalu merepotkan orang disekitarnya!"




Jisung menahan tangan Doyoung, matanya menatap datar, dibalas senyuman hangat oleh Doyoung.

"Biar hyung tegur--

--ani! Tidak usah hyung," cegah Doyoung cepat.

"Wae geureotge?" Tanya Jisung tak suka.

"Dobby sudah biasa hyung. Justru aneh jika mereka hanya diam saja.." jawab Doyoung sangat santai.

Jisung menghela nafas pasrah,

"Lain kali jika ingin menggunjing berdiri di depanku, agar mudah untukku memukul mulut sampah kalian!." Tukas Jisung sarkas sebelum akhirnya menarik tangan Doyoung meninggalkan orang-orang yang tertegun karena mendapat sindiran keras dari seorang Park Jisung.

sᴀʏᴀᴘ || 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠 [𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜] 𝑷𝒓𝒐𝒔𝒆𝒔 𝑹𝒆𝒗𝒊𝒔𝒊Où les histoires vivent. Découvrez maintenant