17. Semu

1.5K 159 5
                                    

Rasya's House, Jakarta

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Rasya's House, Jakarta.
Friday, 04 November 2016.
06.23 PM.
----------------------------------------------

Rasya tak pernah merasa lebih gelisah daripada saat ini, bahkan saat menantikan nilai akhir semesternya keluar ia tak secemas ini.

Sorot tajam, bisikan rendah, dan cara Bara mengintimidasinya, semuanya terekam jelas di benak Rasya, membuatnya merasa takut sekaligus penasaran secara bersamaan.

Dia memang bodoh. Tak mengetahui apapun, tak tau seberapa berbahayanya masalah yang tengah ia coba terobos kali ini. Otaknya terus mendengungkan tanda bahaya, memunculkan ide-ide untuk membentangkan jarak sejauh mungkin dengan iblis itu, Baraja Dickens.

Tetapi hatinya mengatakan yang sebaliknya dengan alasan yang tak ia ketahui dengan pasti. Kenapa ia ingin menggali lubang untuk kuburannya sendiri?

"Arghhh! Kenapa semuanya jadi kusut gini sih?!"

Disaat benaknya memutar bayangan menyeramkan di toilet kemarin siang, sedetik kemudian kenangan menyenangkan bersama Darell menggantikannya.

"Kenapa lo bisa takut sama kodok?"

Demi apapun, Rasya tak bisa menahan tawa saat Darell melotot ke arahnya, mengisyaratkan agar gadis itu merendahkan nada suaranya.

Dia mendesis. "Gue nggak takut, gue cuma jijik!" bantahnya.

Rasya mengangguk beberapa kali, masih berusaha menahan tawa.

Mereka tengah duduk di teras belakang kelas, hanya berdua tak ada orang lain lagi disana. Sesekali ia menoleh ke kanan dan kiri, menanti Nadira yang tak kunjung datang.

"Ok.. ok, ralat, kenapa lo bisa jijik banget sama kodok?"

Darell bersandar santai pada tembok, memejamkan matanya sembari menguyah sesuatu, entah permen karet atau makanan lain. "Emang ada alasan buat nggak jijik sama binatang kayak gitu?"

Rasya berdecak. Ia juga jijik dengan binatang itu tapi tak separah laki-laki disampingnya ini, jelas ia tau bahwa Darell phobia terhadap binatang itu.

"Gue juga jijik tapi nggak lebay kayak lo. Liat kodok aja langsung lari padahal tuh kodok nggak bawa pistol atau senjata apa-apa," gerutu Rasya sembari terus menoleh ke kanan dan ke kiri.

BARAJA [NEW VERSION]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz