Flower 🏵️ 4

2 1 0
                                    

Hai, selamat datang di ceritaku. Semoga kalian suka dengan yang aku tulis😉
Jangan sungkan untuk memberikan vote dan komentar meskipun cerita ini nantinya sudah tamat. Karena jujur, dukungan dari kalian melalui vote dan komentar, membuat aku lebih semangat.
Yang sudah membaca cerita ini, memberikan vote maupun komentar, terima kasih atas apresiasinya.
Selamat membaca 🤗
Jangan segan buat nyapa aku, ya.

Instagram [at] eriinaa.putrii

Salam hangat,

Erin

🏵️ Flower 🏵️

Hari pertama dari rangkaian perlombaan seni dan olahraga untuk merayakan hari ulang tahun WIN International Senior High School yang ke-50 tahun akan dimulai. Ruang OSIS yang semula ramai kini berangsur sepi lantaran seluruh panitia yang bertugas sudah menuju ke tempat bertugasnya masing-masing. Hanya menyisahkan B.I dan Cia yang saling duduk berhadapan.

"Pokoknya kita jangan sampai lengah. Kalau benar hari ini lancar, berarti orang misterius itu bukan berniat untuk mengacaukan acara dies natalis tahun ini. Tapi ada sesuatu hal lain yang diincar." Cia menyuarakan pendapatnya, memecah keheningan ruang OSIS.

"Gue kalau ketemu orang yang mencurigakan pasti gue kabarin, Ci," ucap B.I seraya bangkit dari duduknya. "Gue ke lapangan duluan, ya."

"Jangan sampai lengah," ingatnya.

B.I tersenyum lalu mengulurkan tangannya hingga menyentuh puncak kepala Cia. Ia mengacak-acak rambut gadis itu. "Iya."

Sebelum Cia melayangkan protesannya, B.I berlalu sambil tersenyum geli lantaran melihat ekspresi kurang mengenakkan dari Cia tanpa tahu jika Cia mengumpatinya habis-habisan.

Tempat pertama yang B.I kunjungi adalah lapangan indoor. Sorak sorai penonton serta tiupan peluit menyambut kedatangan B.I disana. Wajar euphorianya terasa berbeda lantaran di lapangan indoor sedang diadakan pertandingan futsal antar kelas dan kebetulan kelas B.I yang saat ini sedang bertanding.

Dapat B.I lihat jika teman-temannya yang lain, iKON, sedang berusaha mempertahankan bola. Indera penglihatan B.I menangkap ekspresi Jay yang sangat tidak cocok untuk dilihat. Jiwa jahilnya seketika timbul, membuatnya tanpa berpikir dua kali segera mengarahkan kamera DSLR yang ia bawa ke arah Jay.

 Jiwa jahilnya seketika timbul, membuatnya tanpa berpikir dua kali segera mengarahkan kamera DSLR yang ia bawa ke arah Jay

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jay yang saat itu tidak menyadari jika ada seseorang yang hendak memotret dirinya tidak merubah ekspresi sedikit pun. Setelah mendapat beberapa foto aib Jay, B.I memutuskan untuk pergi ke ruangan lain dan pilihannya jatuh ke laboratorium bahasa.

iKON [2] Flower - THE ENDWhere stories live. Discover now