Hai, selamat datang di ceritaku. Semoga kalian suka dengan yang aku tulis😉
Jangan sungkan untuk memberikan vote dan komentar meskipun cerita ini nantinya sudah tamat. Karena jujur, dukungan dari kalian melalui vote dan komentar, membuat aku lebih semangat.
Yang sudah membaca cerita ini, memberikan vote maupun komentar, terima kasih atas apresiasinya.
Selamat membaca 🤗
Jangan segan buat nyapa aku, ya.Instagram [at] eriinaa.putrii
Salam hangat,
Erin
🏵️ Flower 🏵️
Ujian akhir semester ganjil sudah di depan mata. Biasanya, para pelajar akan sibuk untuk memahami materi yang selama ini mereka dapatkan. Ada yang hanya tinggal memperbanyak latihan soal, ada juga yang menganut prinsip sistem kebut semalam. Biasanya mereka yang menganut prinsip sistem kebut semalam ini lebih bergantung pada keberuntungan. Entah mendapatkan nilai berapapun, mereka akan menerimanya. Berbeda dengan yang sejak awal tidak pernah absen untuk belajar. Target mereka adalah mendapatkan nilai sempurna. Entah untuk diri mereka sendiri, tuntutan orang tua atau tekanan dari sekitar.
Begini penjelasannya.
Jika mendapatkan nilai sempurna untuk diri mereka sendiri, hal itu bisa didasari oleh sifat yang tidak mau kalah atau ingin mendapatkan pengakuan dari orang sekitar. Bisa juga untuk pembuktian dan menunjukkan keberadaannya di dunia ini. Mereka yang ingin mendapatkan nilai sempurna untuk diri mereka sendiri cenderung tidak bergantung pada orang lain. Mereka akan lebih percaya pada kemampuan mereka sendiri.
Jika mendapatkan nilai sempurna karena tuntutan orang tua, biasanya mereka mendapatkan dorongan dari orang tua. Bisa jadi latar belakang orang tua yang sudah 'tinggi' hingga berharap agar anak mereka juga bisa sebaik dirinya atau lebih. Terkadang juga, seringkali para orang tua membangga-banggakan nilai sempurna yang didapatkan oleh anak mereka kepada orang lain agar keluarganya tidak bisa dipandang remeh.
Sedangkan jika mendapatkan nilai sempurna karena tekanan dari sekitar, bisa terjadi lantaran ada perasaan tidak terima bila dibanding-bandingkan dengan orang lain. Jadi si pelajar ini akan membuktikannya dengan mendapatkan nilai sempurna agar dirinya bisa mengatakan, "Oh, aku bisa."
Jadi, kalian termasuk yang mana?
Namun, dari semua itu tidak ada satupun alasan yang bisa membuat seorang Anye menghentikan aktivitasnya dan beralih untuk mempelajari materi pelajaran yang akan diujikan besok hari senin. Ia malah terus menyibukkan diri dengan mencoret kertas manila berwarna putih polos itu dengan spidol merah yang berada di tangan kanannya. Sesekali ia berpikir beberapa waktu kemudian menuliskan hasil pemikirannya di atas kertas. Terkadang, ia juga mengambil gadget atau sebuah kertas HVS berukuran F4 yang terdapat denah dari sebuah bangunan.
Kalau dilihat dan diamati, denah bangunan tersebut adalah denah gedung WIN International Senior High School. Hal itu sepertinya benar lantaran di atas denahnya, ada sebuah tulisan "WISHs" berwarna merah.
Tangan kanan Anye sepertinya enggan untuk berhenti menuliskan setiap huruf yang muncul di kepalanya. Seolah-olah apapun yang akan ia pilih nanti, haruslah sesuatu yang terbaik. Bukan yang hanya sekedar jadi, tapi juga berhasil mengenai targetnya. Ia menginginkan hal yang seperti itu.
Ketika waktu makan malam telah lewat tiga jam yang lalu, barulah Anye menyudahi aktivitasnya. Ia merenggangkan tubuhnya guna merilekskan otot-ototnya yang sedari tadi ia ajak bekerja.
YOU ARE READING
iKON [2] Flower - THE END
FanfictioniKON Series - Kim Hanbin "Kita berada di posisi yang sama-sama saling membutuhkan. Aku butuh kamu untuk menyelesaikan misiku dan kamu butuh aku untuk melancarkan balas dendammu. Bukan begitu?" Kim Hanbin also B.I of iKON. Semua dimulai begitu saja...