Prioritas : 56

2.3K 126 19
                                    

Motor milik Lio berhenti di teras rumahnya. Lia langsung menyerahkan kotak yang di berikan oleh bunda Abila pada Lio ketika melihat raut wajah Lio.

Lia yang melihat Lio langsung masuk setelah menerima kotak tanpa mengucapkan apapun memandang senduh kakaknya. Sejak di perjalanan Lio hanya diam tidak bersuara. Bahkan mereka hampir mati jikalau Lio tidak sadar di waktu yang tepat.

Melihat Lio seperti itu sebenarnya hati Lia merasa sakit. Mungkin karena mereka kembar jadi ikatan itu kuat. Tapi kembali lagi pada apa yang sudah Lio lakukan, dia pantas menerimanya.

Bukankah seseorang baru bisa sadar jika orang yang mencintainya pergi?

Prioritas

Lio masuk ke dalam kamar tidak lupa menutup pintu rapat-rapat agar Lia atau siapapun tidak mengintip atau masuk dengan sembarang.

Di letakan kotak itu di atas kasur dan dirinya duduk di samping kotak itu dengan pandangan mengarah pada kotak.

Tangannya ragu untuk membuka, ia takut yang ada di dalamnya adalah sebuah kepahitan yang harus ia telan sendiri.

Tarikan napas terdengar dan tidak lama Lio membuang napas itu, tangannya siap membuka kotak itu tapi suara telpone masuk membatalkan niatnya.

Lio memandang malas panggil yang berasal dari Aruna, tapi semalas-malasnya Lio, Lio tetap akan menjawabnya.

"Kenapa?"

'Anterin ke klinik, yuk,'

"Males."

'Bentar aja, mau periksa,'

"Lo sakit?"

'Ga enak badan doang sih, ga serius. Mau, ya?'

"Ga."

Panggilan di putus sepihak oleh Lio. Lio mematikan ponselnya dan menaruhnya di bawah bantal. matanya kembali melirik kotak di sampingnya.

Lio memejamkan matanya, mulai membuka kotak itu dengan ragu. Matanya di buka kembali dan mematung melihat isi dari kotak pemberian Abila.

Tangannya dengan perlahan mengambil satu dari empat barang yang ada di dalam.

Gantungan kunci. Barang pertama yang Lio ambil adalah gantungan kunci bentuk alpukat yang mana ini adalah couple.

Lio berdiri, mengambil gantungan yang sama dengan yang di berikan oleh Abila. Di letakan di telapak tangan lalu di pandangnya dengan lama.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Prioritas [Selesai]Where stories live. Discover now