XVII - Room Makeover

572 84 2
                                    

Dengan segala belanjaan bersebaran di hadapannya, Mira segera membuat dirinya nyaman di kamar tamu yang disediakan oleh mereka

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Dengan segala belanjaan bersebaran di hadapannya, Mira segera membuat dirinya nyaman di kamar tamu yang disediakan oleh mereka. Ia mengambil sepasang piyama yang baru, dan sisanya ia taruh di binatu untuk dicuci. Dengan senyum terlebarnya, dia mengenakan piyama itu, lalu meletakkan segala kosmetik barunya di meja rias dengan rapih.

Semua cemilan yang Mira beli dia letakkan di satu keranjang besar di ujung ruangan. Dia juga menata semua boneka dan selimut barunya di atas kasurnya, bagaikan ranjang seorang tuan putri. Dindingnya pun ia hiasi dengan lampu LED warna kuning. Setelah berjam-jam menata ruangan itu, Mira langsung lompat ke tempat tidurnya, dan membenamkan diri dalam busanya yang sangat empuk.

Meminjam laptop dari Jungwon, Mira pun bersantai di atas kasur dengan cemilan macaronnya dan masker charcoal di wajahnya, lalu mulai menonton series televisi 'Friends' secara berturut-turut.

Saat itu pukul 10 malam, dan Heeseung memutuskan untuk mengecek keadaan membernya satu per satu di kamar, semacam rutinitas untuk mengetahui apakah membernya aman atau tidak.

Tok tok.

Pintu kamar dibuka olehnya, dan sebelum membernya dapat menyahut, pintu kembali ditutup olehnya. Seperti itu. Namun, para member sudah terbiasa akan hal itu, maka mereka hanya diam ketika pintunya diketuk pada jam tersebut.

Heeseung pun sudah selesai mengecek para member, dan memang benar semuanya melakukan kegiatan mereka masing-masing di kamar mereka. Dan akhirnya, hanya kamar tamu Mira yang belum diperiksa olehnya.

Nggak ada salahnya untuk periksa, batinnya sembari menaikkan bahu, berjalan ke arah kamar tamu.

Tok tok.

Mendengar ketukan pintu itu, Mira merasa terganggu, dan berjalan ke arah pintu sembari mendumel, "Siapa sih?" Tapi, pintu sudah terbuka bahkan sebelum Mira sampai di pintu.

Niat awal Heeseung untuk segera menutup pintu berubah, ketika melihat transformasi dari kamar tamu itu.

"Woy, main trobos aja lo, belum gue buka pintunya lo main masuk."

"Saya nggak pernah bilang kamu bisa membongkar kamar ini." ketus Heeseung dengan kesal, memandangi Mira dengan alis terangkat.

Memang betul, kamar tamu itu terlihat seperti sesudah dibongkar. Yang awalnya berwarna putih polos saja dengan perkakas kayu coklat, sekarang berwarna-warni pastel setelah ditata ulang oleh Mira.

"Nanti juga kalau gue keluar barangnya ilang semua kok." balas Mira, mood-nya langsung jatuh mendengar itu.

"Siapa bilang kamu bisa menyimpan semua ini?" Heeseung menghendikkan kepalanya, dan kembali menatap Mira datar, bersandar kepada kerangka pintu.

"Ish, yaudah sih, nanti gue ganti uangnya." cetus Mira, benar-benar tidak senang akan kehadiran dia. Mira pun membelakanginya dan berjalan kembali ke kasur, sudah malas berbicara dengannya.

"Kenapa lo ke kamar gue?" tanya Mira, tidak tertarik.

"Just checking, bye." Heeseung lebih tidak tertarik, dan menutup pintunya untuk mengakhiri pembicaraan tidak berguna itu.

"Astaga... Bentar, woy!"

Mira merasa sedikit greget, maka akhirnya dengan segala hati nuraninya dia menyusul Heeseung keluar kamar.

"Apa lagi?" komentar Heeseung, risih.

"Makasih, udah bolehin gue nginep disini... Is there anything I can do to pay it back?" menunduk, Mira berterima kasih dengan segenap harga diri yang ia punya.

"Well, for starters, kamu harus menyimpan rahasia tentang geng kita, balikin semua uang yang kita keluarkan untukmu, bersih-bersih mansion ini, dan-"

"Anjir, nggak sebanyak itu juga..." Mira memotong Heeseung yang mulai terdengar sangat otoriter. Heeseung pun menghembuskan napas, dan melihat Mira.

"Tidak menyebar informasi ENHYPEN, itu sudah cukup." mengalah, Heeseung pun berbalik badan dan berjalan pergi dari lorong kamar tamu tanpa ragu.

"Okay... Sure, whatever." kata Mira kepada dirinya sendiri, dan kembali masuk ke kamar.

"Eh bentar... Selama ini gua nggak lepas masker?! Ugh..." merasa malu, dia pun melepaskan masker dan melemparnya dengan kesal ke arah meja, dan mengusap-usap muka ketika terduduk di atas kasur.

Mira kembali melihat layar laptop, dan menyalakan acara televisi itu kembali. Namun, dia melihat sesuatu, ketika ada notifikasi email di situ.

"Re : Riwayat kesehatan Yoo Taehyun"

Penasaran, dia hampir membuka email itu. Namun, sesaat kemudian dia sadar, tidak sepantasnya dia ikut campur dalam urusan geng. Maka, dia hanya melanjutkan tontonan dia, berusaha melupakan email tersebut.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
gunshot ↷ lee heeseungDonde viven las historias. Descúbrelo ahora