V - Slumber Bliss

764 129 3
                                    

Beberapa jam telah berlalu, dan keheningan yang amat tenang memenuhi kamar Mira

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Beberapa jam telah berlalu, dan keheningan yang amat tenang memenuhi kamar Mira. Walau terkadang Mira mengorok lembut, dia benar-benar terlelap dalam tidurnya.

Diselingi pergerakan kecil dari Mira, seluruh tubuh Mira tenggelam dalam kenyamanan kasur empuk miliknya yang bagaikan awan. Menarik selimutnya, Mira menelankan diri ke dalam kehangatannya sendiri.

Bagai peringatan untuk tidak merasa terlalu nyaman, sang alarm menyala dan segera membangunkan Mira dari tidurnya.

Menggerutu, Mira menutup matanya lebih kencang dan menyelimuti kepalanya untuk memendam suara alarm. Namun, seperti yang diduga, tindakannya tidak berhasil.

Akhirnya, Mira mendudukkan dirinya dan mematikan alarm sembari menghela napas. "Jam berapa sih sekarang?" keluhnya.

Mata Mira melebar ketika melihat angka pada jam yang tertera di ponselnya. Jam 11.30.

Rupanya sudah beberapa kali alarm itu berdering, namun tanpa disadari Mira telah menekan tombol snooze dan alarm diundur sampai 30 menit.

Menguap, Mira merapihkan rambutnya dan berdiri dari kasurnya dengan penuh perjuangan.

Membuka pintu kamarnya, dia melihat sekitarnya seperti sedang mengecek apakah apartemen dia benar-benar kosong.

Berjalan pelan, entah kenapa Mira berusaha untuk tidak membuat suara sedikit pun, menuju dapur untuk mencari makanan.

Rupanya, kulkas Mira kosong melompong ketika ia membukanya. Menggeram, Mira membanting tutup kulkasnya, dan di saat yang bersamaan Jungwon muncul di samping kulkas. Mira melompat kaget dan mengeluarkan jeritan kecil.

"Heh, bikin gue kaget aja lo." tegur Mira, mengelus dadanya. Jungwon hanya ketawa, dan menaikkan tangannya. Mira pun melirik, dan melihat sebuah kantong plastik berisi bungkusan makanan berada di genggaman Jungwon.

Mira tidak bisa menahan senyumnya, dan teriak kegirangan sembari merampas kantong plastik berisi makanan itu dan berlari kecil menuju ruang tengah.

Jungwon terkekeh lagi, Mira terlihat sangat imut ketika dia senang, melompat kecil dan memasang senyuman lebar.

Jungwon pun menyusul Mira ke ruang tengah dan duduk di sebelahnya, melihat Mira yang sedang membuka bungkus makanannya. Sekali lagi, Mira berjerit kecil melihat pizza keju dan ceasar salad di hadapannya. Pendengaran Jungwon hampir saja rusak.

"Teriak jangan kenceng-kenceng napa." keluh Jungwon, mengerutkan kening sembari memegangi telinganya.

"Hehe, maap." ucap Mira lebih pelan, dan segera melahap sepotong pizza. Jungwon pun mengambil satu potong dan melayani dirinya sendiri.

Jungwon pun menyandarkan badannya santai ke sofa dan bersuara, "Lain kali, jangan ambil sif tengah malem ya. Lo keliatan kayak monster tadi pagi."

"Heh, jaga muwut lo." balas Mira, masih mengunyah. Dia spontan menyentil dahi Jungwon dengan tangan bersihnya.

"Serius guaa, ow sakit!" Jungwon merengek kesakitan, "Lo nggak kasihan apa, kuping ama dahi gua sakit gara-gara lo?"

"Nggak, wlee." ejek Mira.

"Heh, lo juga jaga mulut lo." perintah Jungwon sebelum melahap pizza di tangannya.

"Tch, iya iyaa."

Mereka pun kembali makan dalam diam, memuaskan rasa lapar mereka. Mira makan dengan sangat lahap, dia bahkan sudah menghabiskan ceasar salad miliknya dan setengah dari pizza bulat itu.

"Buset, lo selaper itu?"

"Iya lah, orang gue skip sarapan..." Mira pun menelan potongan pizza terakhir.

"Makanya gue bilangin jangan ambil sif tengah malem." gumam Jungwon kesal.

Mira pun mendesah mendengar betapa khawatirnya Jungwon, "Won, gue kasihan sama manajer, soalnya pekerja di sana nggak ada yang niat. Kalau udah ada penggantinya, gue juga nggak akan kerja tengah malem lagi kok."

Penjelasan yang panjang lebar dari Mira membuat Jungwon frustrasi, lalu mengangguk mencoba menerimanya.

"Lo sif tengah malem tiap hari apa?"

"Um... Jumat sama Selasa, kenapa gitu?"

Jungwon tertegun mendengar jawaban Mira, panik mengalir di seluruh tubuhnya. Entah kenapa, dia mulai berpikir keras.

"Jungwon..? Cuy, lo kenapa?" Mira melambaikan tangan di depan muka Jungwon yang saat itu hanya terdiam.

"Oh... nggak kenapa-napa kok." kata Jungwon lesu ketika kembali sadar, dan dalam sedetik dia berubah ceria dan berseru, "Baguslah, cuman dua kali sifnya. Yuk, kerjain tugas kita."

Mira pun bingung melihat tingkah laku Jungwon yang aneh barusan, namun dia berusaha menghiraukannya dan berdiri mengikuti Jungwon yang telah masuk ke dalam ruang belajar terlebih dahulu.

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
gunshot ↷ lee heeseungKde žijí příběhy. Začni objevovat