III - Energizer

886 156 22
                                    

Kring

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kring... kring... kring...

Begitulah pagi hari Mira berjalan. Setiap jam setengah 7 pagi alarm ponsel dia berbunyi, menandakan bahwa ia harus bangun. Biasanya hari Sabtu pagi dia akan pergi berlari untuk olahraga.

Tetapi... Waktu itu bukanlah hari Sabtu pagi yang normal bagi Mira. Ia tidak dapat sekedip pun tidur dari sejak ia menangis di kasurnya pada jam 2 subuh.

Make-up Mira sangat berantakan dan telah luntur, dan baju kerjanya tidak rapih dan terlihat kusam. Kantung matanya telah menghitam, dan Mira benar-benar kehabisan energi untuk melakukan aktivitas apapun.

Mira memencet tombol off pada ponselnya, mematikan dering alarm yang tidak membantu sama sekali.

Sedari tadi Mira hanya berbaring di kasur; ia menatap langit-langit tembok kamarnya. Merasa sangat hampa, Mira tidak sanggup mengeluarkan setetes air mata lagi. Ia lelah, namun tidak bisa beristirahat. Iya, kejadian pada subuh itu benar-benar menghantam mental Mira.

Ia kembali menatap plafon, tatapannya kosong. Mira tetap seperti itu selama beberapa menit ketika sebuah telpon tiba-tiba mengganggu benak Mira. Dengan terpaksa, Mira mengambil ponselnya sekali lagi.

"Halo?"

"Hai Jungwon." sapa Mira, suaranya sangat berat dan berbeda dari biasanya.

"Mir- woah, are you okay? Suara lo kok beda banget." suara manis Jungwon berubah menjadi nada khawatir.

"Enggak bisa tidur gue, capek." ketus Mira, kembali membaringkan badannya.

"Kok bisa?"

"Gue ngambil giliran tengah malem dan-"

"Oke, tunggu di situ. Jangan kemana-mana ya Ra." potong Jungwon dengan buru-buru lalu menutup telponnya begitu saja.

Mira mengerutkan kening, bingung akan apa yang Jungwon lakukan saat itu. Memutar otaknya untuk jawaban yang logikal, pintu apartemen Mira terbuka beberapa menit kemudian, memperlihatkan Jungwon dengan mengenakan baju olahraga serba hitamnya dan paper bag di tangannya.

"Nih." Jungwon dengan pelan duduk di kasur Mira, menyilangkan kakinya, dan memberikan tas itu.

Penasaran, Mira membuka tas itu. Mata Mira melebar, karena isinya ada teh earl grey hangat dari kafe kesukaannya, obat tidur, serta boneka kecil yang sangat lembut.

"Jungwon, ya ampun..." Mira merasa terharu dari tindakan Jungwon, dan dia pun tersenyum.

"Biasanya kita lari bareng, tapi tadi tumben banget lo telat. Trus gue cepet-cepet lari ke toko abis gue telpon, hehe." kekeh Jungwon menjelaskan.

"Makasih." ucap Mira, menutup mulut dengan kedua tangannya.

"No problem." balas Jungwon.

Jungwon merupakan salah satu temannya, dia mengambil jurusan kodekteran yang sama dengan Mira. Walaupun mereka sudah saling mengenal dari sejak SMA, mereka menjadi lebih dekat selama kuliah karena memiliki minat yang sama.

"Eh by the way, tugas laporan lo udah selesai belum?" tanya Jungwon. Mira menggeleng sembari mengisap teh hangat.

"Yaudah, gini deh. Lo cuci muka, ganti baju. Lo bener-bener keliatan berantakan. Kalau udah, minum obat tidur lo, trus peluk bonekanya sebelum lo tidur. Gue tunggu di sini sampai lo bangun, trus kita kerjain tugasnya bareng, sip?" ceramah Jungwon panjang lebar.

Mira tertawa karena melihat ekpresi wajah Jungwon yang sangat aneh jika ia khawatir. "Iya iya, jangan terlalu khawatir ama gue."

"Elah, gimana gue enggak khawatir sama lo, udah kuliah kedokteran yang susahnya minta ampun, lo juga kerja lagi." Mira memutar bola matanya akan perkataan Jungwon. Dia hanya menggeleng akan reaksi Mira.

Jungwon bergeser ke ujung kasur Mira dan bergegas pergi dari kamar Mira, sementara Mira akhirnya mendapatkan energi untuk membersihkan diri berkat Jungwon, berjalan ke arah kamar mandi.

Sedangkan Jungwon memutuskan untuk menunggu Mira di ruang tengah, dan dengan volume yang minim ia menyalakan televisi kabel milik Mira untuk menghibur dirinya.

Beberapa saat kemudian, ponsel Jungwon berdering, dan tanpa melihat kontaknya Jungwon mengangkat telpon itu.

"Halo won? Lo lagi dimana?" sahu suara Jay dari seberang telpon.

"Iya woi, kita mau ngomongin sesuatu sama lo." lanjut Sunoo.

"Gue lagi di apartemen Mira, emangnya kenapa?" tanya Jungwon, merasa bingung.

"Cepetan sini, ada urusan." ucap Jake singkat.

"Urusan apa? Gue lagi enggak bisa ninggalin Mira."

"Cuman bentar, bisa kan?"

Mendesah khawatir, Jungwon akhirnya mendeham setuju.

"Sip, see ya." Jay menutup telponnya.

Mendesah sekali lagi, Jungwon dengan diam-diam menuju kamar Mira dan membuka pintunya. Untung saja, Mira sudah tidur tenang sembari memeluk boneka pemberian Jungwon.

Tersenyum, Jungwon menyelinap ke dalam kamarnya dan memeriksa ponselnya. Dalam sekejap, Jungwon mengatur alarm menjadi jam 11 lalu pergi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
gunshot ↷ lee heeseungWhere stories live. Discover now