Part 1 " Perkenalan "

558K 11.4K 897
                                    


Perkenalkan! Namaku Hayati Brotoseno ( Bukan brotowali ya zeyeng 🙃). Aya, begitulah sapaan akrabku sedari kecil, ada juga yang memanggilku Hayati. Ehm, sebenarnya nggak masalah sih mereka mau memanggilku apa, asal tidak melenceng dari nama asliku. Namun, terkadang yang membuatku kesal adalah mereka justru memplesetkannya menjadi bahan candaan.

"Hay!"

Merasa namaku dipanggil, refleks aku pun menoleh dengan alis berkerut. Seolah bertanya, Apa?

"Hai tayo! Hai tayo! Dia bis kecil ramah,"

Sontak mataku melotot merasa telah dikerjai, sedangkan pelakunya lebih dulu lari terbirit-birit seraya cengengesan.

"Nathan kampret! Awas lo! Entar malem gue santet," teriakku penuh emosi.

Nah, itu salah satu contoh kenapa aku tidak suka dipanggil Hayati.

Skip,kita lanjut perkenalan lagi. Aku merupakan mahasiswi semester 4 di salah satu PTN terkemuka yang ada di Jakarta.

Hei! jangan kira namaku ndeso lantas penampilanku kampungan?

No! Parasku menawan dengan kulit putih dan hidung mancung. Jangan lupakan bibir mungil serta mata bulatku yg menggemaskan layaknya boneka. Iya, boneka anabelle maksudnya, hem.

Kembali ke laptop! Bisa dibilang Im a Bad Girl. Hidupku terlalu monoton jika sehari saja tanpa membuat kekacauan. Citra buruk seolah melekat pada diriku,dan aku sama sekali tak peduli,selama itu membuatku senang.

Saat ini aku tengah menempuh studi Strata-1 dan mengambil jurusan sastra. Tinggal di kosan dan jauh dari keluarga membuatku lebih bebas melakukan apa saja tanpa takut diawasi setiap jamnya. Mau pulang sampai tengah malam pun tidak ada yang berani melarang. Jelas lah, wong teman-teman sekosanku saja sama laknatnya.

☆☆☆

Di tengah koridor langkahku tiba-tiba berhenti. Netraku menangkap pemandangan menjijikan di depan sana, membuatku berdecak.

Namun, seketika sudut bibirku tertarik ke atas.

" Aha! Saatnya olah raga pagi," ujarku menyeringai. Kemudian tanganku merogoh masuk kedalam tas selempang yang kupakai, lantas mengambil empat buah bubble gum mini untuk ku kunyah.

Dengan penuh semangat aku menghampiri mereka.

Aku sengaja berjalan tegak dengan dagu terangkat tinggi. Kacamata photocromic yang bertengger diatas kepala semakin menambah aura bossy dan angkuh yang kentara. Apalagi ditunjang brand-brand mewah yang melekat pada tubuhku, membuatku lebih percaya diri tentunya. Jangan sebut aku Aya jika kedatanganku tidak menyedot perhatian.Kemunculanku memang selalu menjadi magnet tersendiri.

Semenarik itukah Hayati Brotoseno?

Sesampainya di depan target ,pandanganku menajam dan sedetik kemudian berganti dengan tatapan meremehkan. Seolah menantang untuk memancing pertempuran. Yup, memang itulah tujuan awalku, sedikit bermain-main dengan mereka, pasti akan sangat menyenangkan, bukan?

Terdengar krasak krusuk dari beberapa mahasiswa, mereka mungkin bertanya-tanya pertunjukan apa yang akan aku sembahkan.

Tanpa babibu lagi, aku melepehkan permen karet yang ada di mulutku dan tepat mengenai sepatu nenek lampir . Aku tersenyum puas telah membuatnya melotot kesal.

Aya dan Pak Dosen Galak!Where stories live. Discover now