Part 52 "Tahu"

99.1K 3.3K 225
                                    

Aya Pov

Alhamdulilah prosesi akad berlangsung dengan lancar. Setiap kali mengkilas balik momen ijab kabul tadi pagi, senyumku tak henti mengembang. Tentu aku sangat bahagia. Karena mulai detik ini, baik di mata hukum atau agama, aku telah resmi menyandang gelar istri sah dari seseorang yang kucinta.

"Yeay! Akhirnya masa lajangku purna sudah!"

Oh iya, pria tersebut bernama Bisma Antasena. Dia merupakan dosen yang mengajar matkul sastra Inggris sekaligus merangkap sebagai wakil rektor di kampusku. Tampan, mapan, baik dan pekerja keras. Walaupun tak dapat dipungkiri di balik itu semua, sewaktu-waktu sikap iblisnya bisa kambuh kapan saja.

Jika diingat-ingat bagaimana awal mula kami bertemu, itu sangat lucu, kawan. Hem, karena aku dan dia bagaikan Tom and Jupri. Eh ralat, maksudku Tom and Jerry. Sering berdebat tanpa ada yang mau mengalah dan memiliki ego sama-sama tinggi. Alhasil mudah bentrok.

Tak hanya itu, sifatku juga manja, labil, moodyan, tukang berisik, pokoknya childish deh. Sedangkan mas Bisma bersebarangan denganku.

Namun siapa sangka, ketidakcocokan tersebut membawa kami hingga sampai ke jenjang pernikahan. Bahkan rasa benci yang semula sempat tertanam pun berangsur pudar digantikan cinta.

Gila! Pesona suamiku memang tidak main-main. Pantas aku bertekuk lutut padanya. Hihihi ...

Satu pesanku, terkhusus buat ciwi-ciwi di luaran sana, please ya kalian jangan terlalu membenci atau mendewakan sesuatu. Sebab, kelanjutannya seperti apa kita nggak akan tahu. Tuhanlah yang lebih paham mana yang terbaik untuk hamba-Nya dan Dia mampu membolak-balik hati manusia walau dalam sekejap.

Waduh, maap. Mulutku malah ceramah online. Hahaha ....

Padahal Aya tah sakjane yo paham nek sampean-sampean podo wes ndak sabar ngenteni adegan ekhem-ekhem. Omonganku bener tho, Jum? Wkwk.

(Padahal Aya mah aslinya paham kalau kalian ini sudah nggak sabar menanti adegan ekhem-ekhem. Ucapanku benar kan, Jum? Wkwk)

Skip, mari ganti topik pembahasan.

Saat ini, aku dan mas Bisma tengah melangsungkan post wedding. Sayangnya tidak selancar acara pas akad. Sebab semula yang dijadwalkan berakhir pukul dua siang, endingnya justru molor. Berulang kali kami secara bergilir melakukan kesalahan sehingga mengharuskan take ulang sampai puluhan.

Semua itu berawal dari sini. Sejak setengah jam lalu, selepas mas Bisma izin ke kamar mandi, dia kembali dalam keadaan berubah.

Tidak, bukan berubah menjadi power rangers atau ultraman. Yang kumaksud di sini ialah perubahan sikapnya secara mendadak. Seolah telah terjadi sesuatu dan ia menyembunyikannya dariku.

"Apa jangan-jangan ada kaitannya dengan si Takodel?" terkaku penasaran dalam hati.

Ya, firasatku mengatakan demikian. Akan tetapi, aku tak berani bertanya langsung padanya. Takut berbicara salah sebab aku tak mempunyai cukup bukti.

"Argh, dasar Bisma sialan! Bikin konsentrasi orang buyar aja," batinku kesal.

Cekrek, cekrek. Bunyi bidikan kamera bersamaan dengan kilatan blitz menghujani kami. Namun, helaan nafas sang fotografer secara tersirat memberitahuku bahwa pose yang kami lakukan kurang memuaskan.

Benar saja. Sedetik kemudian Bang Emil yang tak lain teman mas Bisma sewaktu kuliah di Surabaya, ia lantas melayangkan tegurannya.

"Hei manten anyar! Ayo ndang fokus tho biar cepat rampung. Tatapannya yang mesra dong! Jaraknya agak di mepetin lagi. Nggak usah malu-malu, kalian kan sudah halal."

Aya dan Pak Dosen Galak!Where stories live. Discover now