Part 35 "Jujur"

62.8K 3.1K 129
                                    

Sejak pertemuan pertama kali di halte dekat kampus, mereka menjadi berteman. Aya pikir cara tersebut baik untuk mengembalikan semangatnya.

Ya, agar ia dapat melupakan dosennya dengan cepat. Sebab tanpa Aya sadari, dirinya perlahan jatuh ke dalam pesona pak Bisma. Oleh karena itu, sebelum terperangkap terlalu jauh dalam hal semu,  ia harus mengubur perasaannya dalam-dalam.

Sembari berbaring di ranjang kamarnya, Aya menerima sebuah pesan dari Rafael.

~From : Om Pael~

Assalamualaikum Aya, besok kamu ada waktu? Saya berencana mengajakmu kondangan. Kalau tidak bisa juga tak apa kok😊

Selama ini dan setelah mengenalnya, sikap Rafael begitu sopan. Ia tahu cara menghormati perempuan, berbeda dari sang dosen. Pesan chat tersebut buktinya, selalu mendahului dengan kata 'Assalamualaikum'. Sederhana memang. Tapi, membuat Aya terkesan. Selain itu, Rafael juga tak pernah memaksakan kehendaknya. Tergantung Aya suka atau tidak.

Aya lantas membalas pesan tersebut bahwa ia menerima ajakannya. Selang tiga detik, Rafael kembali mengiriminya pesan.

Buset dah, nih om-om ngetik pake jari atau gigi? Gaspol bener, batinnya terheran-heran.

~From : Om Pael~

Alhamdulilah, terima kasih banyak, Aya 🤗 Saya kira kamu bakal menolak ajakan saya. Ehm, sudah larut malam, saya mau tidur dulu. Kamu juga jangan banyak begadang, lilinnya sana di matikan, canda😂✌ Wassalamualaikum gadis aneh😝

~To : Om Pael~

Ih, Om Pael ngledek Aya😤 Y udah Aya mau ngepet beneran ☹🙄

Kemudian Aya menekan tombol send. Namun, pesannya tak kunjung centang biru.

Yah, si om palingan udah ngorok, asem! Monolognya dalam hati.

Di lain tempat, pria bernama Rafael tersebut telah terlelap dalam tidurnya. Sesuai dengan dugaan Aya.

Iseng, Aya lantas membuka nomor pak Bisma yang sempat ia blokir. Last seen di layar ponselnya menunjukkan bahwa sang dosen terakhir aktif satu menit yang lalu.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sontak Aya memekik saat melihat pak Bisma mengiriminya sebuah pesan. Lebih tepatnya, isi dalam pesan chat tersebut yang membuatnya terkejut setengah mati.

~From : Dosen Sinting~

Saya sungguh tak paham mengapa kamu mendadak mengirimi saya emoj ini '👉👌'. Apa maksudnya, hm?

Aya merasa tak pernah mengirimkan pesan seperti itu kepada dosennya. Sedari tadi, ia hanya berbalas pesan chat dengan Rafael. Bahkan, nomor dosennya pun baru ia buka.

Akan tetapi, setelah di cek, ternyata benar apa yang di katakan pak Bisma. Tentu saja ia panik dan kesal. Bisa-bisanya tangan laknatnya tersebut mempermalukan dirinya.

Lagu iwak peyek yang dijadikan ringtone panggilan pun berbunyi. Di layar ponsel, tertera nomor pak Bisma sedang memanggil.

Awalnya, Aya berniat mengabaikannya. Namun, pak Bisma tak menyerah dan tetap menelfonnya berkali-kali hingga membuatnya berdecak kesal. Daripada tak bisa tidur nyenyak, Aya terpaksa mengangkatnya dengan perasaan dongkol.

Aya dan Pak Dosen Galak!Where stories live. Discover now