21) OLIMPIADE

309 33 9
                                    

Pada dasarnya, semua manusia di dunia dilahirkan dengan keegoisan. Sekarang, tergantung bagaimana mereka mengontrolnya.

21. OLIMPIADE
-RAIHAN-

 OLIMPIADE-RAIHAN-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

GIMANA? Udah siap semuanya? Ada yang kurang?” suara Aksara menginterupsi para siswa yang kini sudah berkumpul di lapangan upacara.

Olimpiade akan diadakan besok. Maka dari hari ini mereka akan berangkat menuju hotel. Para anggota OSIS yang menjadi panitia diikutsertakan untuk menemani para peserta olimpiade. Jika mereka berhasil lolos ke final, mereka bisa saja akan menginap sampai tiga hari.

Hello gurls,” Retha terlihat baru datang sembari menyeret kopernya. Seperti biasa, dia tampil modis. Mengalahkan para siswi yang lain yang tampil tak kalah modisnya. Barang-barang brended selalu menempel di tubuh mereka. Berlomba-lomba menunjukkan kekayaan yang orang tua mereka punya. Pembicaraan kebanyakan siswa di Dandelion pun tidak jauh-jauh dari hal-hal berbau mewah.

Ekhem, YSL nih, baru ya?” tanya Gia. Melihat jepit rambut yang digunakan oleh Retha.

Retha tersenyum bangga, “Pasti dong! Kakak gue kasih oleh-oleh dari Paris.”

Sementara itu, seorang cewek baru saja turun dari mobilnya. Inara. Hari ini ia tidak berangkat dengan bus karena harus membawa koper dan beberapa berkas penting. Jadilah ia meminta sopir keluarga untuk mengantarnya.

Dengan menyeret kopernya, Inara melewati gerbang, melalui jalan masuk ke sekolah, dan akhirnya ia sampai di lapangan upacara. Terlihat beberapa anak tengah mengobrol sambil menunggu bus milik sekolah datang menjemput mereka. Dandelion memang memiliki bus khusus dari sekolah mereka. Ada sekitar enam bus yang terpakir di parkir yayasan Dandelion yang berada tak jauh dari sekolah

Yayasan Dandelion memiliki beberapa cabang, yang diantaranya ada SMA Dandelion, SD, SMP, Panti Asuhan, Panti Jompo, dan Dandelion Medical Center. Pemilik dan penemu yayasan ini adalah kakek buyut Elvino, yang mana saat ini ayahnya tengah menjabat sebagai ketua yayasan. Begitu pula, beberapa dari anggota keluarga Paramahesa adalah alumni SMA Dandelion. Mereka jugalah yang mencetuskan pembangunan patung Ki Hadjar Dewantara di jalan pintu masuk sekolah.

Ketika Inara sampai di lapangan, dirinya sudah disambut oleh tatapa sinis Gia dan Retha. Inara hanya memalingkan wajahnya. Gadis itu tidak ingin mencari masalah dengan mereka berdua di pagi hari ini.

Tapi, mereka berdua yang memulai masalah.

“Baru dateng lo? Jam berapa ini?” sinis Retha.

“Maaf, aku telat bangun tadi,” balas Inara.

“Kenapa sekalian aja nggak usah ikut? Lo mau tepe-tepe ya sama Aksara? Lo kira gue nggak tau lo ganjen banget ke dia? Ternyata sifat Ibunya bener-bener nurun ke anaknya. Cewek penggoda.” ucapan menusuk dari Gia sukses membuat Inara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Banyak dari anggota OSIS yang tahu bahwa Gia menyukai Aksara. Namun Aksara sendiri Inara rasa tak mengetahui hal itu. Melihat bagaimana sikap biasa yang cowok itu tunjukkan kepada Gia.

RAIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang