EPILOG

435 40 11
                                    

Lembaran baru itu terbuka. Membawa kisah baru, harapan baru, dan juga kebahagiaan yang mekar dalam suka.

EPILOG
-RAIHAN-

EPILOG-RAIHAN-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌸🌸🌸

HARI ini adalah jadwal keberangkatan Yumi. Yoshida, Inara, dan Raihan mengantar gadis itu sampai bandara. Suasana sedih langsung tercipta. Inara sejak kemarin tak rela jika Yumi harus kembali lagi ke Jepang. Bahkan mereka tidur dan menghabiskan waktu bersama kemarin malam.

“Gue bakal kesini lagi kok, tenang aja. Nanti lulus juga gue akan menetap lagi di Indonesia, cari kerjaan disini,”

Inara masih memeluk Yumi, “Tapi itu masih lama Kak,”

“Udah nggak apa-apa, kalau kamu mau lihat Kakak kamu nanti bisa gantian kamu yang liburan kesana.” ucap Yoshida.

Inara melerai pelukannya dengan Yumi. Ketika Yumi menyeret kopernya menjauh, tetap ada rasa tak rela dalam diri Inara. Ia hanya memandangi Kakaknya itu dengan wajah sembah sehabis menangis.

Yoshida kemudian pamit pada mereka, dia menitipkan Inara pada Raihan karena lelaki itu harus ke kantor. Raihan mendekat kearah Inara dan merangkul gadis itu.

“Ayo Ra, kita harus ke sekolah.”

Raihan menggiring Inara menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil, gadis itu masih terdiam murung. Raihan mengulurkan tangannya, mengelus puncak kepala Inara dan berusaha menghiburnya.

“Udah jangan sedih. Nanti kalau kamu mau kunjungi Yumi ke Jepang, aku ikut. Sekalian kita liburan, gimana?”

Inara menoleh, wajahnya langsung cerah seketika. “Serius?”

Raihan mengangguk. Mobil milik Raihan melaju membelah jalanan. Mereka harus kembali ke sekolah karena mengurus surat-surat untuk kelengkapan ijazah mereka nanti. Ketika mereka sampai di gerbang, Raihan mengernyit melihat seseorang yang dikenalnya menunggu di halte.

“Ngapain lo Lang?” tanya Raihan menurunkan kaca mobilnya. Galang kini terlihat lebih segar.

“Nungguin customer Bang!” jawab cowok itu. Setelah kejadian dengan Ishan waktu itu, Galang memutuskan tidak lagi bergantung hidup pada Raihan dan mulai mencari pekerjaan. Saat ini dia bekerja sebagai ojek online, tapi Galang juga mempunyai pekerjaan sampingan—menjadi hacker dan membantu orang membuat identitas palsu. Galang juga memberitahu bahwa Ishan kini ditangkap karena terciduk memakai obat-obatan terlarang.

Raihan mengangguk, “Semangat Lang!” ucapnya kembali menjalankan mobil. Galang hanya mengacungkan jempol sebagai balasan.

Setibanya di sekolah, mereka langsung disambut oleh teman-teman Raihan yang sepertinya baru turun dari ruang Tata Usaha. Apalagi ketika Raihan membukakan pintu untuk Inara.

RAIHANWhere stories live. Discover now