25) KERAS KEPALA

321 30 9
                                    

Berhentilah terkurung pada sesuatu yang tak dapat digapai. Karena bisa saja kamu telah melewatkan kesempatan yang lebih baik.

25. KERAS KEPALA
-RAIHAN-

 KERAS KEPALA-RAIHAN-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌸🌸🌸

LANGKAH panjang cowok itu membawanya ke ruang UKS. Wajahnya nampak dipenuhi oleh luka lebam akibat perlawanan sewaktu berkelahi tadi. Setelah berhasil menumbangkan gerombolan cowok yang tadi menganggu Inara, Raihan langsung pergi ke arah UKS. Menebak Inara pasti disana bersama Aksara. Raihan tidak bisa membiarkan Inara lama-lama bersama Aksara.

Menggenggam name tag milik Inara yang ia bawa sejak beberapa hari yang lalu, Raihan memantapkan diri untuk memutar knop pintu ruang UKS. Disana ia menemukan Aksara yang tengah mengobati luka di lengan Inara. Pandangan mereka berdua langsung tertuju kearah bibir pintu tempat Raihan berdiri begitu menyadari kehadiran Raihan.

Raihan tak berkata apapun. Inara dapat melihat bahwa cowok itu masih marah. Terlihat dari wajahnya yang sangat jutek dan dingin.

“Sini.” Raihan mengambil alih kapas yang ada di tangan Aksara secara paksa. Raihan hendak menarik tangan Inara, namun gadis itu menghindar.

“Biar Aksara aja yang ngobatin aku,”

“Iya, biar gue aja. Ini juga hampir selesai,”

Ucapan dari Inara sontak membuat jantung Raihan mencelos. Secara tak langsung Inara mengatakan bahwa gadis itu lebih memilih Aksara. Tapi Raihan tak mempedulikan penolakan Inara. Cowok keras kepala itu tanpa ijin menarik tangan Inara lembut, kemudian mengobati luka yang ada di siku gadis itu.

Aksara sedikit menghela napas ketika merasakan aura mencekam dari Raihan. Sepertinya cowok itu tengah menahan gejolak emosinya. Aksara tak mau sampai Inara terbebani jika ia dan Raihan bertengkar disini. Cowok itu takit keadaan Inara memburuk.

“Ra, gue ke koperasi bentar ya? Lo harus ganti seragam lo.” Aksara tersenyum lembut dengan tatapan teduh. Cowok itu berdiri dari duduknya. Matanya sempat beradu dengan mata Raihan yang menatapnya sengit.

“Aksara,” cegah Inara. Membuat Raihan dan Aksara menatapnya. “Disini aja.”

Inara benar-benar menghancurkan hati Raihan dengan mengatakan hal itu. Apa gadis ini benar-benar ingin menghindarinya? Tangan Raihan yang satunya mengepal, rahangnya mengeras.

Aksara yang berada di bibir pintu hanya tersenyum membalas, “Sebentar aja kok, ntar gue balik lagi.” sebenarnya, langkah Aksara terasa berat ketika meninggalkan Inara hanya berdua dengan Raihan.

RAIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang