27) DIA, INARA FELICIA

309 34 16
                                    

Tidak ada yang tahu, kemana hati akan menemukan tuannya

27. DIA, INARA FELICIA
-RAIHAN-

 DIA, INARA FELICIA-RAIHAN-

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

🌸🌸🌸

RAIHAN menatap milyaran rintik air yang mulai jatuh ke bumi. Membawa aroma petrichor yang menenangkan raga. Bercampur dengan asap rokok yang membumbung tinggi, keluar dari bibirnya. Lelaki itu menyentil rokoknya dekat asbak yang ada di sana.

Warung Bik Nuna hari ini terlihat tak begitu ramai. Mungkin karena hujan, para murid lebih memilih untuk pulang dan bergelung di bawah selimut mereka. Namun tidak dengan Raihan. Ia duduk sendirian di depan warung Bik Nuna, tanpa teman-temannya. Hanya ada beberapa siswa disini.

Memandang rintik hujan, cowok itu tenggelam dalam pikirannya. Penolakan Inara yang telah berkali-kali didapatkannya benar-benar meruntuhkan hatinya. Melihat ketika Inara lebih memilih Aksara daripada dirinya membuat emosi dan pikirannya bergejolak. Saling berperang. Kemudian, ia menelusuri lorong kenangannya bersama Inara setahun yang lalu, ketika mereka masih sama-sama kelas 11.

Dia Inara Felicia, gadis cantik dengan wajah tirus. Rambut hitam legam, dan mata yang indah. Raihan tidak tahu, entah sudah keberapa kalinya ia selalu mengangumi Inara. Perempuan kuat yang pernah ia kenal. Latar belakang keluarganya, skandal Ibunya tahun lalu, semuanya Raihan mengetahuinya. Namun hal itu bukanlah alasan mengapa Raihan harus menjauhi Inara. Meski semesta tak mendukungnya, Raihan akan tetap menyukai Inara. Dan akan selalu begitu.

Raihan ingat, bagaimana ia melihat Inara yang selalu mati-matian menghapus kata-kata hina dari lokernya. Setiap hari selalu seperti itu, dan Raihan terkadang memperhatikannya.

“Ngapain sih dihapus? Jangan-jangan apa yang mereka bilang bener? Ibu lo pelakor kan?”

Vanilla menyentak tangan Inara. Cewek itu mengangkat dagunya, angkuh.

“Ngaku aja!” Vanilla mendorong keras bahu Inara. “Gue denger-denger, anaknya sekolah di Cendana. Namanya Bagas bukan? Gue yakin sih, habis ini pasti lo bakalan dihabisin sama dia,”

Inara menghela napas berat, berusaha menahan gejolak rasa sedih dan kecewa dalam dirinya. Kecewa terhadap keadaan yang terjadi, kecewa terhadap dirinya sendiri, dan Ibunya. Berita tentang Ibunya yang berselingkuh dengan lelaki lain sudah menyebar. Lelaki yang di maksud adalah Ayah dari Bagaskara Redana. Lelaki yang selalu melakukan KDRT terhadap istrinya sendiri, yang tak lain adalah Ibu Bagas.

Ketika mendengar bahwa suaminya berselingkuh, Ibu Bagas memutuskan mengakhiri dirinya sendiri. Dengan surat yang ia tinggalkan. Surat yang berisi perilaku suaminya selama ini, surat yang berisi tentang bagaimana suaminya berselingkuh secara terang-terangan di depannya dengan Veronica. Bahkan nama Veronica terpampang jelas disana. Dan surat pesan Ibunya kepada Bagas. Pesan untuk membalas dendam kepada keluarga Inara.

RAIHANHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin