43) PENYESALANNYA

263 30 12
                                    

Semua orang mempunyai kesalahan. Dia pantas untuk merasa menyesal dan meminta maaf.

43) PENYESALANNYA
-RAIHAN -

43) PENYESALANNYA-RAIHAN -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

SURAT ancaman itu mulai menepati janjinya. Artikel mengenai dirinya dan Inara mulai diangkat ke publik. Orang tua Raihan tentunya tak tinggal diam, selama mereka berusaha menutupi berita-berita itu saat itu juga mereka terus memaksa Raihan untuk meninggalkan Inara dan mengikrarkan bahwa dia tak ada hubungannya dengan Inara. Tapi Raihan tak mau.

Itu bukanlah hal yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Selama itu juga orang tuanya mengirim orang untuk mematai-matai Raihan sampai memaksa cowok itu kembali ke rumah. Raihan merasa seperti buronan.

Selain artikel tentang dirinya dan Inara, berita tentang perceraian Veronica dan Yoshida juga mulai terangkat di media. Media sosial dipenuhi berita panas itu dan hujatan tak henti-hentinya mengalir untuk keluarga Inara. Terutama kepada Inara sendiri. Banyak dari mereka menjadi provokator dan sering melebih-lebihkan kenyataan yang ada. Berita bohong yang membuat netizen semakin menyerbu keluarga Inara.

“Han, Ig-nya Inara makin banjir sama hujatan,” Kaisar menunjukkan handphonenya kearah Raihan ketika mereka sampai di koridor sekolah.

Raihan merebut handphone Kaisar, matanya menajam begitu melihat beberapa komentar tak enak disana. Rata-rata berisi pelecehan terhadap Inara. Komentar itu muncul di postingan Inara yang lupa ia non-aktifkan kolom komentarnya.

“APA-APAAN NI?!”

Bentakkan kasar itu keluar dari bibir Juna ketika ia melihat beberapa murid berkerumun di loker sambil bergosip. Raja kemudian menyentak salah satu murid yang hendak membobol isi loker Inara yang sudah penuh dengan makian dan beberapa foto gadis itu yang diisi sumpah serapah.

Demi melihat kejadian itu, jantung Raihan terasa mencelos. Amarah, rasa sedih, semua bercampur di dadanya. Mengapa orang-orang membenci Inara sebegitu dalamnya?

Bugh!

Suara pukulan terdengar ketika Raihan melayangkan tangannya kearah Vallen yang mencoba membobol loker Inara—lebih tepatnya merusaknya. Raihan menatapnya marah.

“Bangsat,” umpat Vallen menyeka darah di sudut bibirnya. “Cih, pahlawannya dateng nih. Udah tidur berapa kali lo sama dia sampe belain dia segitunya?”

“Tutup mulut lo bajingan! Segitu rendahnya lo memandang seorang perempuan? Banci!” Raihan langsung menyerang kembali Vallen yang tersungkur di lantai. Memberikan pukulan membabi buta kepada cowok itu. Juna dan Dirga mencoba menenangkan Raihan sementara Raja dan Kaisar mencegat para murid agar tak semakin merusak loker Inara.

RAIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang