air.......

54.1K 2.4K 90
                                    

Budayakan Vote And Komenn


happy reading 💖💖

☘️☘️☘️

Risya bernafas lega, Alvaro sudah bisa di bawa pulang sekarang, sepertinya memang Risya harus mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan, untuk menjaga si kembar, kesehatan si kembar jadi terancam.
Pola makan tidak teratur, jam tidur siang kadang menghilang.
Walaupun Alvaro dan Anettha bukan anak yang merepotkan tapi tetap saja, tenaga Risya terbagi menjadi 2,tenaga saat bekerja dan pulang bekerja.

menjadi seorang ibu memang sangat sulit bukan? Risya memegang tangan kiri putra nya itu, menatap sendu wajah tampan putranya yang masih terlelap.

"Maafin mama karena selalu sibuk sampai lupa kalau kalian butuh kasih sayang mama, mama udah jadi orang tua terburuk di dunia ini," ucap Risya sambil memejamkan matanya.

Anak laki laki itu terusik dari istirahat nya saat merasakan tangan nya yang basah.
Alvaro membuka matanya melihat sang mama yang menangis sambil memegang tangannya membuat hati nya berdenyut nyeri
"Mama kenapa nangis?" tanya Alvaro sambil menatap Risya.

Dengan cepat Risya menghapus air matanya.
"Mama Jangan nangis, Varo gapapa."

Risya mengangguk seraya tersenyum tipis, putra nya memang sangat pengertian.
"Maafin mama Varo."

Lagi lagi varo menggeleng sambil menghapus air mata Risya yang melewati pipi gembilnya.
"Mama ga boleh nangis, nanti papa sedih."

Degggg

Darah Risya berdesir, jantung nya berhenti berdetak untuk beberapa saat. Bagaimana bisa Alvaro mengatakan hal seperti itu.

"So tau kamu," balas Risya sambil sedikit terkekeh menanggapi omongan putranya.

"Tau dong, kan Varo sama papa punya ikatan batin yang kuat, kata Miss di sekolah Varo, semua suami bakal sedih kalau liat istri nya menangis, jadi Varo bakal jagain mama supaya ga nangis, Varo sayang mama," ucap Αlvaro sambil memeluk badan Risya erat.

Risya tersenyum, membalas pelukan hangat dari putra nya, walaupun Alvaro sedikit ketus, sifat nya memang mirip dengan Rafa, sabar dan penyayang.

Etsss apa apaan ini, kenapa jadi memikirkan Rafa, bodoh.

"Mama, Varo lapar," rengek Alvaro manja.
Seperti nya sifat manja nya mulai keluar.

"Ya ampun anak mama lapar ya? sini makan mama suapin."

"Mama ga kerja? kenapa di rumah?"

Risya menggeleng
"Masa jagoan mama sakit mama malah kerja, mama cuti sayang."

Alvaro tersenyum senang
"Tata mana ma?"

"Main sama om Mark"

"Betah banget," cibir Alvaro, Alvaro tau kalau adiknya itu memang sangat suka bermain dengan om om tampan.

Risya terkekeh
"Biarin, om Mark kan baik," ujar Risya sambil menyuapkan bubur ke dalam mulut Alvaro.

Alvaro mendelik sambil menerima suapan dari sang mama.
"Jangan jangan mama suka ya sama om Mark??" tebak Alvaro asal sambil menggoda mama nya.

"Ih males amat, mending mama suka sama temen nya, tau ga namanya siapa?"

Alvaro menggeleng sambil mengunyah buburnya.
"Mas classic."

Dahi Alvaro mengerut, ia belum pernah mendengar nama seaneh itu.
"Emang ada namanya mas classic ma?"

Risya mengangguk cepat.
"Coba nanti tanya om Mark deh, pasti om Mark kenal."

KETUA OSISWhere stories live. Discover now