KOSONG

105 3 0
                                    

1 Januari 2019

Suara kembang api dan bising terompet dimana-mana, sedangkan Jimin hanya berbaring dikamarnya menatap luar jendela kamarnya yang terbuat dari kaca sehingga dia bisa melihat kembang api sambil rebahan. Entah mengapa setiap pergantian tahun, hati Jimin selalu merasa kosong di tengah sorak sorai kegembiraan orang-orang. Sepi dan rasa sedih menghampiri secara tiba-tiba tanpa ada penyebabnya. Dia selalu berharap hujan datang agar ada yang menemani dia meneteskan air matanya dan dia tidak merasa sendirian. Dia selalu merasa ada yang hilang dari dirinya.

∙∙∙

"kringggg kringgg kringgg"

Alarm manual Jimin berbunyi menunjukkan pukul 04.00 dini hari.

"aaarrggghhh akhirnya pagi juga", Jimin meregangkan badannya lalu bersiap untuk berolahraga.

Jimin adalah tipe orang yang sangat konsisten dan tepat waktu. Dia berolahraga 1 jam setiap harinya, lalu pergi untuk latihan menari.

Meskipun sudah bekerja, tapi dia tidak bisa hidup sehari saja tanpa menari. Dia merasa bahwa menari itu adalah bagian dari nafas di hidupnya. Jimin latihan menari minimal 1 jam dalam sehari, bahkan kadang sepulang bekerjapun dia masih menyempatkan diri untuk latihan menari.

Jam dinding menunjukkan pukul 06.00 menandakan bahwa Jimin harus segara bergegas mandi. 15 menit kemudian Jimin sudah siap dan sudah ada di meja makan.

"Hari ini sarapan buah apa Pak?", tanya pembantu rumah tangga Jimin. Meskipun masih muda, tapi Jimin sudah terbiasa di panggil dengan sebutan 'Pak' karena dia adalah seorang CEO di bidang food and beverage. Jimin mempunyai beberapa Café, Restoran dan Bar yang tersebar dibeberapa daerah di Indonesia.

"Jus buah naga sama semangkuk oat meal boleh mbak ", jawabnya.

"Hari libur gini mau kemana Pak?"

"Mau menonton teman saya konser mbak, kebetulan dia ada Tour di Jakarta tahun ini"

"Wahhhh teman bapak yang dari SMA itu ya pak?"

"Iya, sudah lebih dari setahun kita nggak ketemu karena dia keliling dunia buat tour"

"Konsernya pagi ini Pak?"

"Nanti malam sih, tapi saya mau menemani dia gladi resik dulu mbak"

Sambil mengobrol, tidak terasa sudah pukul 07.00 tepat.

"Mbak tolong bilangin Pak Sam untuk siapin mobil ya, jam 8 saya berangkat"

Jimin kembali lagi ke kamar untuk membawa beberapa baju ganti untuk jaga-jaga jika dia berkeringat nanti.

∙∙∙

"Yuk Pak berangkat", kata Jimin lalu masuk ke mobil.

"Perjalan kurang lebih 1 jam 20 menit ya Pak", kata Pak Sam.

Jimin mengangguk lalu mengecek handphone nya yang sedaritadi belum sempat dia cek.

"kamu dimana?, aku lapar" , ternyata ada pesan masuk sejak pukul 07.25 tadi dan Jimin langsung menekan tombol 'call' pada handphone-nya.

"Aku sudah jalan, kamu mau aku bawakan makanan apa?", tanya Jimin.

"Kita makan bareng aja disini, aku sudah beli" , kata seseorang di ujung sana.

Pukul 09.10 ternyata Jimin sudah sampai hotel. Perjalannya 10 menit lebih cepat dari yang di perkirakan.

"Bukakan pintu" -SEND-

Tidak lama kemudian munculah seseorang membukakan pintu untuk Jimin.

"Hai baby", sapanya.

SURREPTITIOUS ("secret")Where stories live. Discover now