17.

126 58 1
                                    

Selamat Membaca

*** *** ***

Setelah mendapatkan telepon dari Pasya, Rafly segera menghampiri Pasya yang sudah menunggu nya di depan gerbang sedari tadi.

"Sowii bwang, ngambek Lo? Kayak cewe aja." Ujar Rafly sambil memakai helm.

"Bacot," Tegas Pasya lalu menyalakan motor ninja hitamnya.

Rafly pun menaiki motor yang dikendarai oleh Pasya sembari memegang bola basket yang ia cari-cari, dan ternyata dirinya lah yang memberi bola itu kepada Pasya kemarin.

Jalanan kali ini agak sepi, mungkin orang-orang lebih nyaman dirumah daripada harus keluar rumah menghadapi teriknya matahari. Tapi tidak bagi dua anak 'manusia' ini, mereka malah memilih untuk keluar. Bukan tanpa alasan, mereka ingin berolahraga di lapangan basket. sekalian tp-tp.

Setelah memakan waktu 15 menit untuk sampai ke lapangan ini, akhirnya mereka pun sampai.

"Bang, kenapa gak main di tempat biasa aja sih?" Tanya Rafly yang sedang melepas helm.

"Bosen," Ujar Pasya sembari turun dari motor dan ikut melepaskan helm.

Mendengar penuturan itu, Rafly hanya memutar bola mata malas. Rafly mengerti apa maksud Pasya dari kata 'pemandangan' yaitu wanita-wanita cantik. Eh, berbicara soal wanita ada yang ia ingin tanyakan dengan Pasya tentang salah satu teman kakak nya tadi.

"Bang, Lo kenal gak sama cewe yang sering bareng Kakak gue?" Tanya Rafly. Memang banyak tanya :'(

"Faya?" Pasya yang bertanya balik.

"Iya kali gak tau gue nama nya siapa." Sembari menggedikkan bahu.

"Kenapa?" Tanya Pasya.

"Ye ge pe pe gewe ce em tanya doangh?" Jawab Rafly.


Pasya pun berjalan memasuki area lapangan di ikuti dengan Rafly. Di dalam sana sudah terlihat banyak sekali orang, baik yang bermain basket atau hanya sekedar duduk-duduk saja.

Pasya dan Rafly menghampiri teman-teman satu tim mereka, yang terdiri dari 6-7 orang,
Sebenarnya mereka semua adalah teman satu sekolah Pasya,tapi Rafly sama sekali tidak canggung karena mereka sudah sering bertemu.

"Ke sasar dimana Lo Sya?" Tanya Kevin, salah satu teman sekelas Pasya.

"Kalau kesasar mah ga tau kali dimana," ketus Reynan, yang juga teman sekelas Pasya.

"Ya maka nya gua nanya kesasar dimana?! Ih tau lah!" Kesal Kevin.

Yang lain hanya tertawa ringan mendengar perdebatan kecil antara Kevin dan Reynan.

"Sorry," ucap Pasya.

"Santai aja kali Sya, mereka juga kayak nya masih lama," ujar Vino sembari menunjuk ke arah beberapa orang yang sedang bermain basket.

"Kali ini kita ngelawan siapa?" Tanya Rafly.

"Lo liat orang-orang yang pakai baju hitam-orange, tuh yang duduk di seberang kita, itu lawan kita," Jelas Kevin.

MEGASHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang