22.

125 59 5
                                    

Mungkinkah aku meminta kisah kita selama nya ... ....

Hai❤️

*** *** ***

Naza kini sudah bersiap dengan white sweater dan androk pink selutut, perpaduan yang nampak manis di kulit putih nya ditambah dengan memoles lip balm dan Sling bag yang bertengger dibagi kanan nya

Ia pun mengambil ponsel nya dan mulai mengetikkan sesuatu di sana sembari berjalan keluar kamar dan mencari Bunda nya untuk berpamitan

"Bunda Naza berangkat ya, Assalamualaikum!!"

Tanpa menunggu sautan sang Bunda, ia pun dengan segera keluar rumah, kalau di dalam berlama-lama dengan pakaian rapih dan wangi takutnya ditanya yang aneh-aneh.

Setelah keluar pagar ia sambut oleh pangeran berkuda besi yang sudah duduk manis di atas jok motor nya.

"Kita ke toko kue nya Faya dulu ya, soalnya gue mau ngambil barang di sana,"

Perintah Naza yang hanya dibalas gumaman tidak jelas oleh Pasya.

Naza agak kesusahan menaiki motor Pasya yang cukup tinggi itu. Dengan sangat peka, Pasya pun menyerahkan tangan kiri nya untuk membantu Naza, dan disambut oleh Naza.

"Thank's," ujar Naza

Kemudian Pasya menengok kebelakang untuk memastikan dan..

Wouuww

Ia melihat paha putih mulus milik Naza yang berbalut rok pink tereskpos jelas. Hey! Pasya juga lelaki biasa, ia juga tidak kuat jika melihat hal-hal yang menggoda iman

Ia segera membuka jaket kulit nya dan memberikannya pada Naza. Naza yang dari tadi hanya diam keheranan melihat gerak gerik Pasya.

"Tutupin paha Lo,"

Ujar Pasya sebelum Naza bertanya untuk apa ia memberikannya jaket, padahal dirinya memakai sweater

Lalu ia menengok ke arah kaki nya, dan benar saja paha terumbar dengan jelas. Naza menolak jaket dari tangan Pasya

"Gak usah Pas, ini udah kok."

Ia segera sedikit menurunkan rok nya. Ya memang tidak menutupi semua, hanya sedikit,sangat sedikit. Tapi tak apalah yang penting ga separah tadi.

"Pakek,"

"Gak usah Pas, ini udah lumayan gak keliatan kok,"

"Oke, jangan salahin gue kalau pulang nanti Lo gak perawan lagi,"

Pasya segera menyalakan motor nya.

Naza tertegun mendengar pernyataan Pasya, sembarangan sekali manusia ini berbicara soal keperawanan. Apa maksud nya coba?

"Maksud Lo?"

"Lo sendiri yang mancing gue,"

Pasya pun mulai memakai kembali jaket nya,namun ditahan oleh Naza.

"Iya iya iya! Sini jaket Lo,"

Dengan cepat Naza merebut jaket dari tangan Pasya. Ia melebarkan jaket tersebut diatas paha nya dan ya, paha nya pun tertutup dengan sempurna.

MEGASHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang