18.

140 62 3
                                    

Have fun🥰

*** *** ***

"Aslan!" Panggil Pasya ditengah lapangan.

Hal itu pun sontak membuat semua anggota tim Aslan termasuk Nata dan Renza menengok ke tengah lapangan, tepat dimana Pasya berdiri.

"Lah ngapa si Pasya?" Bisik Renza kepada Nata.

Nata hanya menggedikkan bahu.

"Kalau kita war sama mereka sekarang juga, ingat pesan gue kemarin." Tegas Aslan.

Setelah mengatakan itu Aslan pun turun ke bawah menemui Pasya dan anggota tim Pasya di tengah lapangan. Jangan tanya seberapa tegang nya suasana dalam lapangan ini, wanita-wanita di tribun pun sudah mulai ketakutan ketika rombongan Aslan sudah sampai di hadapan Pasya.

"Gimana?" Tanya Aslan yang berada di depan Pasya.

"Apa maksud Lo?" Ujar Pasya dengan wajah datar dan dingin.

"Menang," Ujar Aslan

Semua pun terdiam setelah mendengar penuturan Aslan. Masing-masing bertanya kepada diri sendiri, ada apa dengan mereka sebenarnya.

"Lo laki kan, berarti setuju dong dengan tawaran gue tadi? Ok berarti dia jadi–" Ucap Aslan dengan smirk nya.

"Dia bukan barang yang bisa dijadiin taruhan," Ujar Pasya dengan mengepalkan tangannya.

Bugh

Satu tinjuan dari tangan Pasya berjalan mulus pada rahang Aslan, yang membuat Aslan hampir jatuh namun di tahan oleh beberapa temannya.

"Main kasar ternyata," ucap Gara yang ingin membogem Pasya namun terhalang oleh Kevin.

"Oh ya, sama dong dengan kecurangan Lo yang ngedorong gue tadi," ucap Kevin kepada Gara.

Bugh

Satu tinjuan berhasil dari Gara membuat rahang Kevin memar. Dan perkelahian pun menjadi antar anggota lawan. Orang-orang yang ada di tribun pun mulai berkeluaran karena takut terkena imbas akibat perkelahian antar regu ini.

Saat semua sedang sibuk saling baku hantam, Nata pun menghampiri Jafran yang ingin membogem Rafly.

"Jangan! Biar gue aja, Lo sama yang lain sana!" Ujar Nata, lalu Jafran pun membogem mentah yang lainnya.

"Eh Lo Rafly kan?" Ujar Nata sambil memasang kuda-kuda.

"Kok Lo tau?" Tanya Rafly yang masih mengepalkan tangannya.

"Pukul gue," pinta Nata

"Ha?" Kaget Rafly, wajar saja ia terkejut, orang ingin menghindar malah Nata ingin kena pukul.

"Pukul gue!" Paksa Nata sembari memasang kuda-kuda.

"Aneh banget sih Lo!" Ujar Rafly.

"Bacot, Lo tinggal bogem gue apa susah nya!" Nata pun mengambil tangan kanan Rafly yang masih terkepal, lalu mengarahkan ke rahang nya sendiri.

MEGASHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang