14. Davanka Sakit

2.9K 323 28
                                    

Setelah makan siang Billa masuk ke kamarnya dia mengambil ponselnya untuk menelpon Arsel.

Arsel yang berjalan ke kamar adiknya melihat Billa menelpon dan mengangkatnya "Halo?"

"Ya hallo Sel, gue mau ke rumah lo ngambil buku fisika gue, lo di rumah ga?"

Arsel berjalan masuk ke kamar adiknya sambil menjawab Billa dengan suara pelan. "Iya Bil gue dirumah, adek gue lagi sakit jadi ga kemana-mana. Mama gue lagi pergi ga ada yang jagain adek gue, jadi gue dirumah padahal niatnya gue yang anterin buku fisika nya kerumah lo"

"Yaudah gue kesana nanti"

Arsel mengangguk ya walaupun dia tau Billa ga bisa melihat anggukannya tapi itu gerakan refleks. "Iya kesini aja"

"Adek lo sakit apa? " Billa bertanya ke Arsel. Dia jadi teringat adik Arsel yang sangat lucu.

"Demam Bil kemarin dia hujan hujanan, yaudah ya udah dulu adek gue rewel ga mau makan kalau lo mau kesini kesini aja" jawab Arsel dari telepon.

Setelah berkata seperti itu Arsel menutup teleponnya, Billa menatap telepon itu dia berpikir sejenak lalu keluar dari kamarnya.

Dava merengek, dia menolak untuk makan yang membuat kepala Arsel hampir pecah mendengar suara rengekan dari Dava.

"Makan dulu nanti minum obat biar ga sakit lagi" bujuk Arsel.

Dava menggelengkan kepala menutup mulutnya dengan kedua tangannya "ga mau pait bang"

Arsel memijat pelipisnya"yaudah kalau kamu ga mau makan! Ga usah makan sekalian!!! abang mau makan sendiri!!!"

Membujuk adiknya makan itu butuh banyak tenaga untuk menahan emosi, dan dia jadi merasa lapar sendiri. jadi dia keluar kamar Dava pergi ke ruang makan untuk makan siang.

Setelah makan siang, Arsel kembali ke kamar Dava. Di atas tempat tidur, Dava masih merengek sambil memegangi kepalanya yang sakit "aduh bang kepalaku sakit"

"Kamu makan dulu habis itu kamu minum obat biar ga sakit lagi. Gimana mau sembuh kalau kamu ga minum obat?" Arsel masih mencoba membujuk adiknya makan tapi adiknya tetap ga mau.

Arsel jadi kesal sendiri melihat adiknya yang merengek kalau kepalanya sakit. Udah tau sakit tapi tidak mau makan dan minum obat "makannya kalau dibilangin jangan hujan-hujanan tuh nurut. Jangan dilarang malah berasa kek diperintah. Besok kalau kamu hujan-hujanan lagi abang kunci pintunya dari dalam. Biar kamu tidur di luar sama hujan!!"

"Sakit bang kepalanya, ga enak badannya" rengek Dava

"Makan ya" bujuk Arsel

"Ga mau makan, bang aku penginnya es cream"

"es cream?" Arsel menyernyit lalu berkata lagi "besok aja makan es cream nya kalau kamu udah sembuh"

Rengekan Dava tambah menjadi jadi " ga mau bang, aku maunya makan es creamnya sekarang, ga mau besok!!!!"

"Tapi sekarang kamu masih sakit Davankaaaa!!!, ga boleh makan dan minum yang dingin-dingin" nada bicara Arsel juga semakin meninggi. "Astaghfirullah anak siapa sih!! Dibilangin ga mau dengerin, lama-lama gue masukin ke perut Mama lagi lo biar dibuat ulang"

Dava menggelengkan kepalanya sambil terus merengek "ga mau, ga mau, ga mauuuuu! penginnya makan es cream sekarang baaaaang"

Benar-benar rasanya kepala Arsel mau pecah mendengar rengekan adiknya. Kenapa juga adiknya sakit saat Mamanya lagi pergi. Dia sudah mengirim pesan ke mamanya agar cepat pulang, tapi mamanya berkata bahwa dia pulangnya nanti sore.

"Dibilangin ga boleh makan yang dingin batu banget sih!!!" Arsel mengusap mukanya dengan kasar, Dia tidak sabar kalau adiknya merengek terus terusan begini. Dia menghela nafas kasar "mau es cream kan? Oke kalau gitu"

DiferitHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin