6. Diistimewakan?

199 86 14
                                    

Haii semuaa AFARGI come back.
sebelum baca vote dulu dan tinggalin jejak di setiap paragrafnyaa ya cakep. Kami yakin kalian tau cara menghargai karya seseorang.

Oh iya, kalian suka gak sih kalau Afargi tuh ngomongnya toxic mulu? Kalau kalian agak gak suka gitu Afargi ngomongnya selalu toxic, bilang yah, biar agak dikurangin gitu. Mau gimana, kami juga buat cerita gini karena di kalangan kalian juga bahasanya gini kan, ya kami hanya ingin menyampaikan perasaan pembaca seperti keseharian kalian, oke deh sekian, gitu aja sksk 🙌😌

Happy Reading!!!

"Lebih suka sendiri, kalau aku suka kamu,akunya sadar diri"~ Kailany Violetta.

✧◝❤️◜✧

Angga masih saja menatap lekat ke arah belakang Farhan dan Gio, yang mampu membuat keduanya kebingungan dan refleks menoleh kebelakang. Mereka sama terkejutnya melihat siapa yang sedang berdiri di hadapan mereka saat ini. Dan lebih terkejutnya melihat keadaan Kaila. Tanpa menunggu lama lagi Angga mengambil langkah lebar ke arah Kaila. Satu tangan menggapai tubuh Kaila dan merengkuhnya. Angga berulang kali mengecup ujung kepala Kaila berulang kali. Entah apa yang terjadi pada gadisnya saat ini, tapi yang dia rasakan hanyalah sesak di dada melihat kondisi Kaila yang kacau, ralat sangat kacau.

"Awss..." Ringisan itu lolos dari mulut cewek yang sedang direngkuh oleh Angga, karena bagian pipi yang tadi ditampar oleh Aulia tertekan akibat pelukan yang diberi Angga sangat kuat.

Jessly yabg melihat reaksi Kaila, lantas memukul lengan kiri Angga agar memberi jarak sedikit pada luka di pipi Kaila dengan dada bidang milik Angga.

"Lepas woii! Lo gak liat dia kesakitan gitu!" Jessly memukul tangan Angga dan menarik Kaila secara paksa. Dia menatap nyalang ke arah Angga.

"Kamu kenapa? Kenapa bisa kaya gini? Pipi kamu kok merah? Rambut juga kenapa berantakan? Ini pergelangan tangan kamu juga kok kaya bekas genggaman yang kuat gitu? Baju kamu juga kusut? Kamu kenapa hm?" tanya Angga bertubi-tubi seraya memegang kedua bahu Kaila dan menatapnya dalam. Tidak memperdulikan tatapan Jessly yang semakin tajam.

"Gak usah pegang-pegang!" hardik Jessly menepis kasar tangan Angga untuk kedua kalinya.

"Lo kenapa sih Jes? Gue khawatir sama Kaila!" ucap Angga tidak santai.

"Apa lo?! Gak usah sok khawatir gitu deh lo. Kaila gini juga karena elo!" hardik Jessly tidak kalah tajam. Sedangkan Kaila, Gio dan Farhan, mereka hanya diam menunggu apa yang akan terjadi antara adu argumen Angga dan Jessly.

"Kok jadi salah gue? Lagian dia cewek gue jadi wajar aja dong kalau gue khawatir sama dia!" ucap Angga dengan nada yang sudah tinggi sedari tadi.

esmosii babang angga cuyy haha

"Ha? Apa lo bilang cewek lo?" tanya Jessly.

"Iya dia cewek gue. Gue rasa lo juga tau itu?!" tekan Angga menggebu-gebu.

"Eh santai bro, dia cewek gue. Gak usah lo bentak-bentak juga dong." Farhan berjalan ke arah Jessly dan menatap santai ke arah Angga.

Jessly mengembuskan nafas kasar dan menatap malas Angga. "Sekarang gini ya Abang Angga yang terhormat! Kalau Kaila cewek lo, kenapa gak lo umumin ke semua orang kalau Kaila ini cewek lo?!" Kali ini emosi Jessly benar benar sudah di ujung tanduk. Karena saat diperjalanan menyusuri lorong sekolah menuju loker tadi, Jessly menanyai sesuatu yang ada dipikirannya sejak di toilet.

AFARGI [ END ]Where stories live. Discover now