7. Pilih mana, ini atau ini?

3.9K 306 74
                                    

Aku up yah🤪
Maaf udah nunggu lama🙏

Sebelum/sesudah baca tolong hargai, dengan cara vote dan komennya. Biar aku semangat buat up-nya⭐❤️

!!!!!!!GRATIS KO!!!

SELAMAT MEMBACA
SEMOGA SUKA ❤️⭐❤️

*********************

Alvaro terus memperhatikan kelompok Tari, mata tajamnya terus menatap siapa yang selalu dekat-dekat dengan kekasihnya. Tidak akan ia biarkan jika kekasihnya dekat dengan siapapun, sekalipun temannya sendiri.

Ingat itu.

Bosan? tentu saja Alvaro bosan yang terus meneliti, sudah hampir satu jam di laboratorium.

"Al bantu dong!"

Alvaro menoleh ke samping, Vera–orang yang tadi memanggil dirinya. "Males!" ucapnya lalu kembali memperhatikan Tari.

Vera mendengus kesal, jika bukan pemilik dan donatur kampus ini, sudah di pastikan ia akan memarahi Alvaro habis-habisan.

"Al–" dengan manjanya Vera  memegang tangan Alvaro.

Spontan Alvaro menatap Vera tajam, mengisyaratkan agar lepas. Vera menyengir lebar, lalu kembali meneliti.

"Susah amat sih deketin dia!" batin Vera kesal.

Tari menyerit heran, Alvaro terus saja memperhatikan dirinya dan tentu saja Alvaro tersenyum manis dan dengan refleksnya Tari membuang muka, Tari jadi salah tingkah dibuatnya.

Akhirnya penelitian telah selesai, itu membuat Alvaro senang dan langsung menghampiri kekasihnya. Hampir dua jam tidak bersama rasanya rindu yang sangat amat berat.

Lalu Alvaro menggenggam tangan Tari lembut dan keluar dari Laboratorium.

"Al senyum dikit Napa." ucap Tari.

Lantas Alvaro menoleh pada kekasihnya itu, lalu mengangkat alis sebelah. "Kenapa?"

Tari mendengus kesal. "Ya jangan dingin-dingin Al!"

Alvaro terkekeh pelan, lalu menarik Tari lembut menuju kantin.


******


"Mau makan apa?" tanya Alvaro.

"Apa aja." jawab Tari seadanya.

Lalu Alvaro bangkit dari duduknya, setelah itu pergi memesan makanan.

"Tar nanti sore jadikan?" tanya Rena pada Tari.

Tari melihat Alvaro yang sedang memesan makanan, lalu kembali menatap Rena. "Gue gak tau." jawabnya sedikit berbisik.

"Ihhh pokoknya harus mau!" ucap Ria sedikit berteriak.

Spontan Tari melotot menatap Ria tajam, lalu berbisik. "Berisik nanti ketauan!" geramnya sambil melirik teman Alvaro yang sedang main game online.

Spontan Ria menutup mulutnya cepat, lalu menyengir lebar. "Maaf." cicitnya.

Sedangkan sadari tadi Qilla pusing apa yang di bicarakan mereka, kenapa jadi bisik-bisik gini? pikirnya.

"Emang sore mau kemana?" Qilla penasaran ada apa dengan nanti sore.

Lantas semua menatap Qilla, ada yang menatapnya tajam dan ada juga yang menatapnya heran, karena penasaran, sedangkan yang ditatap hanya menunjukan senyum manisnya.

Sungguh Ria kesal dengan kelemotan sahabatnya yang satu ini, memang harus diganti tuh otak.

Jeje penasaran apa yang di bicarakan oleh keempat perempuan itu. "Sore ada apan dah?" tanyanya.

ALVARO [PRE ORDER]Where stories live. Discover now