Prolog

4.6K 463 13
                                    

"Mendadak aku rindu dengan kejadian saat itu," ucapku tiba-tiba memecahkan keheningan di antara kami.

"Kejadian yang mana?" Ia menoleh, menatap tepat pada mataku.

"Yang membuat semuanya berubah," jawabku.

Ia mengernyit. Namun, kemudian tersenyum samar. "Ah, aku tahu."

"Kau tidak mungkin melupakannya, bukan?" tanyaku lagi seraya tersenyum.

"Tentunya tidak." Ia terkekeh.

Aku menghela napas. "Syukurlah jika begitu," sahutku lega.

"Kau sangat payah saat itu," ucapnya tiba-tiba.

Sontak aku menoleh ke arahnya dalam kecepatan sepersekian detik. Ia sedang tak memandangku. "Oi, aku tak sepayah itu!" protesku.

Ia terkekeh pelan. "Gomen."

Aku pun hanya bisa menghela napas panjang. Lalu, tak lama kemudian sebuah senyuman terbit di wajahku.

"Tidak apa-apa. Aku bersyukur karena itu," ucapku pelan.

"Aku juga."

***

Yo minna!

Mendadak bucheen lagi sama haikyuu🗿

Jadi, cerita ini pun terpublish🤸‍♀️✨

Semoga kalian suka ya, minna❤✨

I luv ya!
Wina🌻

END ━━ # . 'Beat Me! ✧ Kozume KenmaWhere stories live. Discover now