Chapter 8 - Confession

1.3K 257 174
                                    

Author's POV

Waktu berlalu dengan cepat. Tidak terasa sudah hampir satu bulan semenak (Y/n) mengutarakan kekalahannya pada Kenma dan mereka pun berakhir menjadi sepasang kekasih hingga kini. Hanya tersisa tujuh hari lagi maka hubungan mereka pun selesai. Hilang dan seolah-olah tak terjadi apa-apa.

Jika ditanya, hubungan (Y/n) dan Kenma baik-baik saja meskipun pada awalnya mereka tak terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang mabuk asmara. Justru, hari-hari mereka dilalui dengan biasa saja. Makan siang bersama saat jam istirahat dan juga pulang sekolah bersama. Ya, hanya rutinitas kecil yang sudah berhasil membuat (Y/n) bahagia dan tidak bisa tidur di setiap malamnya. Selain karena insomnia-nya, tentunya.

"(Y/n), ini foto siapa?" tanya seseorang di belakangnya.

(Y/n) yang tengah menikmati es krim rasa (your favorite ice cream favor) sambil menonton anime di televisi ruang tengah pun menoleh ke belakang. Sendok es krimnya berada di dalam mulutnya.

"Siapa, Kaa-san?"

"Are, mengapa kau bertanya balik pada Kaa-san? Di sini Kaa-san yang sedang bertanya padamu, (Y/n)." Ibunya (Y/n) terkekeh geli.

"Maksud Kaa-san adalah foto lelaki yang menjadi wallpaper ponselku?" tebak (Y/n).

"Ya. Foto lelaki yang surainya seperti pudding itu!" Ibunya (Y/n) tampak bersemangat. Ini merupakan pertanda baik untuk putri bungsunya itu.

"Dia pacarku."

Kaa-san yang tengah berdiri di dapur itu hanya bisa melongo. Ia benar-benar tak menyangka jika lelaki bersurai mirip pudding itu benar-benar pacar putrinya.

"Ada apa?" Kiyoko yang baru saja tiba di ruang tengah menatap dua orang yang ia sayangi dengan tatapannya yang bingung. "Kaa-san, mengapa melamun di sana?"

"Kaa-san tak percaya jika aku sudah memiliki pacar," jelas (Y/n) singkat. Tatapannya masih saja tertuju pada televisi di depannya yang menayangkan anime favoritnya.

"Kiyoko."

"Ya, Kaa-san?" Kiyoko pun menoleh dan bergegas mendekati sang ibu.

"Dia sangat tampan! Kaa-san tidak menduga sama sekali jika (Y/n) bisa memiliki pacar seperti dia! Padahal anak itu hanya bisa bermain game saja." Ibu (Y/n) terlihat bersemangat.

"Kapan kau berpacaran dengannya (Y/n)?" Kaa-san mendekat pada (Y/n). Ia duduk tepat di samping anaknya. Kiyoko pun ikut di samping (Y/n).

"Sejak tiga minggu yang lalu," jawab (Y/n).

"Mengapa kau tak memberitahu pada Kaa-san?" protes ibunya kecewa.

(Y/n) pun akhirnya menoleh dan berujar, "Aku belum menemukan saat yang tepat, Kaa-san. Gomen karena aku merahasiakannya."

Kaa-san hanya menepuk-nepuk pucuk kepala (Y/n). Lalu, wanita paruh baya itu beralih menatap Kiyoko. "Apakah kau sudah tahu lebih dulu, Kiyoko?"

"Ya, aku sudah mengetahuinya," jawab Kiyoko yang membuat ibu (Y/n) seperti terkena double kill oleh kedua putrinya sendiri.

"Lalu mengapa kau merahasiakannya juga?"

"Karena kupikir lebih baik (Y/n) memberitahunya sendiri pada Kaa-san. Lebih baik begitu, bukan?" ujar Kiyoko.

(Y/n) menoleh pada sang kakak. Ia menatapnya penuh terima kasih ke arahnya.

"Kalian ini." Ibu mereka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

END ━━ # . 'Beat Me! ✧ Kozume KenmaWhere stories live. Discover now