Part 26

1.9K 137 1
                                    

...........

"Hai tante."sapanya.

"Ngapain lo?" Zea sewot. Ranty langsung memegang lengannya mengode untuk tenang.

"Ada apa Fay?"tanya Ranty.

"Boleh berbicara sebentar?"

"Iya boleh."       "Ga!"

"Sayangg,sebentar doang." Ranty membujuk Zea. Lantas Zea hanya menghela nafas kasar.

"Jordan ke mobil dulu ya tan." Bunda Ranty hanya mengangguk.

"Cepet! Disini aja."desak Zea.

"Sebelumnya Fay minta maaf atas semuanya. Mama bener-bener udah ngakuin kesalahannya,dan mama pengen banget ketemu sama tante dan Zea. Fay bener-bener mohon sama tante. Tante sama Zea mau ya ketemu sama mama,Fay yang bakalan nanggung biaya buat kesana."

"Lo ngremihin gue sama bunda?"ujar Zea tak trima.

"Tidak perlu Fay,iya kami akan menemui mama kamu. Nanti tante kabarin." Mulut Zea menganga tak percaya.

"Bun!"tegur Zea. Ranty hanya mengangguk seraya tersenyum.

"Terima kasih tante. Semoga mama bisa kembali seperti dulu."

Ranty tersenyum. "Sama-sama. Yaudah tante mau pulang."

"Hati-hati tante." Fay tersenyum tulus.

"Ayo Ze!"

"Zea balik aja ke kelas,gapapa kan Zea anter sampai sini?"

"Iya gapapa,belajar yang sungguh-sungguh." Zea mengangguk.

Bunda Ranty sudah menghilang dari pandangan Zea.

"HEH!"

"Ada apa Ze?"

"Ga usah sok manis lo di depan nyokap gue. Mulut lo SAMPAH tau ga!" Zea menekan kata nya. Setelahnya,ia berbalik badan kembali menuju kelas.

Fay tersenyum getir,mata nya berkaca-kaca.

****

"Pokoknya Zea ga mau ke sana!"bantah Zea,saat ini Ranty sedang berusaha untuk membujuk putrinya.

"Tolonglah Ze,terkadang kita itu harus berdamai dengan masa lalu. Kita tidak boleh terlarut dalam kejadian masa lalu yang membuat hidup kita merasa tidak nyaman. Siapa tahu,setelah kita menemui Seryn,hidup kita jadi lebih baik." nasihat bunda Ranty.

"Mustahil."bantah Zea.

"Dari kecil,apa pernah Zea dekat dengan orang tua Zea sendiri? Bahkan hanya ada satu foto keluarga yang Zea miliki. Zea iri sama temen-temen Zea yang dekat sama orang tua nya. Zea memang mendapatkan fasilitas yang lengkap,mewah dari kecil. Tapi cita-cita Zea hanya satu bun,satu aja ga lebih." ,Zea menatap bundanya dengan mata berkaca-kaca,mulutnya bergetar menahan isak tangis.

"Zea cuma pengen duduk berkumpul sama keluarga,bersantai,ngobrol bareng,cerita tentang apa saja yang dialami hari ini. Ditanya 'apakah harimu indah anak-anakku tersayang?' Kakak sekarang ga sama kita,tapi yang Zea tahu meskipun ga bisa lihat wajahnya,kak Zio pasti punya cita-cita yang sama kayak Zea. Asal bunda tahu,Kak Zio selalu nulis dibuku diary nya apa aja yang ia alami hari itu. Kakak sampai nulis dibuku diary karna dia ga bisa cerita ke orang tua nya. Apa bunda tahu kak Zio pernah dibully? Ga tahu kan? Bahkan kakak juga ga mau crita sama Zea karna dia tahu Zea sama menderitanya."air matanya mengalir deras,begitu juga bunda Ranty.

"Disaat orang tua teman-teman aku datang untuk acara di sekolah, Zea dan kak Zio malah ditemenin sama Bi Minah. Bukan karna Zea malu,bukan. Tapi karna Zea takut,jika suatu hari Zea lebih sayang sama Bi Minah daripada orang tua Zea sendiri. Dan itu semua menjadi kenyataan sekarang. Bahkan rasa sayang Zea ke ayah menjadi rasa benci. Zea takut bun,kalau Zea sampai benci sama bunda. Surga ditelapak kaki ibu,jika Zea benci sama bunda,Zea ga bisa masuk surga. Dan setelah semua itu,apa hidup kita akan menjadi lebih baik hanya dengan menemui selingkuhan papa itu?" ucap Zea panjang lebar dengan dihiasi air mata dan mulutnya bergetar hebat. Ia lega karna bisa menumpahkan semuanya ke bunda Ranty. Kemudian Ranty menarik Zea ke dalam pelukannya.

LIZEA (END)Where stories live. Discover now